Menengok Pasar Kakiyah: Pasar Tanah Abang Ala Makkah, Bisa Bayar Pakai "Jokowi"

7 Juli 2023 22:37 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pembeli memilih suvenir yang dijual di Pasar Kakiyah, Mekah, Arab Saudi, Kamis (6/7/2023). Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
zoom-in-whitePerbesar
Pembeli memilih suvenir yang dijual di Pasar Kakiyah, Mekah, Arab Saudi, Kamis (6/7/2023). Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
ADVERTISEMENT
Puncak haji selesai, waktunya berburu oleh-oleh. Ya, ini yang dilakukan sebagian besar jemaah haji Indonesia. Dan salah satu lokasi yang dituju, yakni Pasar Kakiyah.
ADVERTISEMENT
Pasar Kakiyah terletak sekitar 20 Km dari pusat kota Makkah. Banyak cara untuk menuju ke sini, salah satu yang paling mudah, yakni naik taksi atau bus Al-Haramain.
Bagi jemaah haji Indonesia tentu tak ada bus selawat yang melintas ke sana karena tak ada hotel jemaah haji di sekitar Pasar Kakiyah.
Jemaah haji juga mengenal Kakiyah sebagai Pasar Tanah Abangnya Makkah. Lho, ko bisa?
Dari luar, bangunannya tak ubahnya seperti Pasar Tanah Abang. Gedung 4 lantai ini menyuguhkan berbagai barang yang bisa dibawa jemaah sebagai buah tangan.
Pembeli memilih suvenir yang dijual di Pasar Kakiyah, Mekah, Arab Saudi, Kamis (6/7/2023). Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Mulai sajadah, gamis, abaya, minyak wangi, peci, tas, tasbih, dan banyak pernah pernik lainnya. Harganya juga bervariasi, mulai SAR 5 sampai ratusan riyal.
"Murah-murah, 50 ribu Jokowi, lihat dulu," ujar sejumlah pedagang yang ada di Pasar Kakiyah.
ADVERTISEMENT
Banyaknya jemaah Indonesia tampaknya membuat para pedagang sudah beradaptasi dari bahasa hingga uang untuk transaksi. Mereka dengan fasih berbahasa Indonesia.
Jokowi yang kerap disebut pedagang tak lain uang rupiah. Mereka menerima transaksi dengan rupiah, riyal, atau mata uang dari sejumlah negara lainnya.
Biasanya kurs yang dipakai SAR 1 = Rp 4.000. Jadi silakan hitung sendiri ya.
Pembeli memilih suvenir yang dijual di Pasar Kakiyah, Mekah, Arab Saudi, Kamis (6/7/2023). Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Barang-barang di sini tak cuma produksi Arab Saudi. Ada pula dari Turki, Mesir, Iran, China, bahkan Indonesia.
Butuh kesabaran, kejelian, dan ketelitian dalam berbelanja di sini. Tentu supaya bisa dapat murah.
"Ini beli sajadah 3, SAR 10 buat anak-anak. Lagi cari lagi buat teman-teman," kata Wahyu.
Belanja di sini juga harus berani "tega" saat menawar. Bila tak cocok, bisa beralih ke pedagang lainnya.
ADVERTISEMENT
"Biarin saja kalau dibilang bahil (pelit). Memang kalau di sini begitu. Nanti juga dipanggil lagi kalau mereka setuju," kata Salma jemaah asal Kudus.
Salma bersama rekannya Saki berkeliling untuk membeli beberapa barang seperti tasbih, sajadah, dan minyak wangi.
"Ini tasbih dari SAR 250 jadi SAR 50. Karena beli lumayan banyak dapat bonus minyak wangi," tutur dia.
Pembeli memilih suvenir yang dijual di Pasar Kakiyah, Mekah, Arab Saudi, Kamis (6/7/2023). Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Banyaknya barang yang dijajakkan membuat jemaah harus lebih menetapkan hati lebih dulu. Mau belanja, apa yang dibelanjakan, atau sekadar melihat-lihat saja.
"Saya mau lihat dulu, mau bandingin sama toko dekat hotel. Kalau ternyata harganya enggak beda jauh, ya mending di sana saja. Enggak mau beli banyak juga," kata Mela jemaah asal Bogor.
Beda Mela, beda juga dengan Sembi. Dia yang tadinya cuma mau lihat-lihat saja, akhirnya tergoda juga buat belanja.
ADVERTISEMENT
"Ini dapat sajadah dari SAR 30 tawar jadi SAR 23. Lumayan, tadinya enggak mau belanja eh beli juga," ungkap dia.
Pasar Kakiyah buka setiap hari kecuali hari Jumat. Saat azan, toko-toko tutup sementara untuk salat sejenak dan buka lagi. Jadi pilih betul waktu kunjungan kamu ya.