Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Mengais Rezeki dari Bunga di Pasar Rawa Belong
14 Juni 2018 16:06 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Sejumlah kios dan lapak tampak menyediakan berbagai macam jenis bunga, seperti Mawar, Sedap Malam, Krisan, Aster, Anggrek dan lain sebagainya. Di antara bunga-bunga itu, kembang Sedap Malam yang menjadi primadona. Bunga tersebut memang paling banyak dicari orang untuk menghiasi rumah guna menyambut keluarga dan sanak-saudaranya.
Eka (35) salah satunya. Ibu rumah tangga ini mengaku sengaja ke Pasar Bunga Rawa Belong untuk membeli bunga Sedap Malam. "Beli bunga Sedap Malam kan mau Idul Fitri," kata Eka kepada kumparan di Pasar Bunga Rawa Belong, Jalan Sulaiman nomor 56, kebon Jeruk, Jakarta Barat, Kamis (14/6).
Meski pembeli membludak, para pedagang mengaku penjualan pada tahun ini menurun dibanding tahun sebelumnya. Hal ini diakui oleh salah seorang pedagang bunga, Sandi (25).
ADVERTISEMENT
"Banyakan yang kemarin (tahun lalu), pembeli udah rame H-2, rame banget. Sekarang agak sepi sih, turun sekitar 40 persen," ungkap Sandi.
Ia mengaku tahun lalu dapat menjual Bunga Sedap Malam hingga 1.000 ikat yang harga satu ikatnya sebesar Rp 50 ribu. Penjualan itu membuatnya bisa meraup untung bersih hingga Rp 15 juta.
Namun tahun ini, ia mengaku penjualan bahkan belum mencapai 600 ikat bunga hingga hari Kamis ini. Sandi berharap akan bunganya akan laku pada malam takbir menjelang Lebaran.
"Masih ada malam takbiran, semoga nanti habis terjual," ujar dia.
Senada dengan Sandi, pedagang lainnya yang bernama Nandes (28) juga mengaku penjualan bunga Sedap Malam pada tahun ini turun. Menurutnya, tahun kemarin ia dapat menjual hingga 5 ribu batang, sedangkan tahun ini hanya sekitar 4 ribu batang.
ADVERTISEMENT
"Satu batangnya Rp 5 ribu. Iket kecil isi 10 batang, kalau iket besar isi 100 batang," papar dia.
Nandes menduga penurunan penjualan pada tahun ini disebabkan semakin banyaknya penjual, sementara jumlah pembeli tidak berubah.
"Karena penjualnya banyak, pembelinya itu-itu aja. Untungnya juga turun. Untung (bersih) tahun kemarin sekitar Rp 6 juta, kalau sekarang belum tahu, kan masih ada nanti malam," jelasnya.
Ahmad (30) pedagang lainnya, mengaku tidak ada penurunan pada bunga Sedap Malam yang ia jual. Kendati, ia juga mengakui bahwa saat ini semakin banyak pedagang bunga Sedap Malam.
"Dulu 100 tangkai, sekarang 300 tangkai. Ya habis aja lah, kan ngikutin pasar. Perikatnya isi 10 harga Rp 50 ribu. Keuntungannya separuhnya saja, tinggal dihitung saja, Mbak. Tahun kemarin harganya sama juga, enggak ada peningkatan," ujar Ahmad.
ADVERTISEMENT
"Yang jual lebih banyak. Paling ya nambah 30 persen. Dulu di depan tapi nambah di samping-samping," imbuhnya.