Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Mengajarkan Malaysia Beda Merah Putih Indonesia & Negara Lain
20 Agustus 2017 17:32 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB

ADVERTISEMENT
Di sela kemeriahan Upacara Pembukaan SEA Games 2017 yang berlangsung di Stadion Bukit Jalil, Malaysia, terselip hal yang mengecewakan bagi Indonesia. Pasalnya dalam Buku Panduan Resmi SEA Games 2017, bendera Indonesia digambar secara terbalik menjadi putih-merah --yang merupakan warna bendera Polandia. Pengambaran yang salah ini kemudian dilakukan juga oleh salah satu koran di Negeri Jiran itu.
ADVERTISEMENT
Usai menyaksikan Upacara Pembukaan SEA Games 2017, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi berkomentar, "Saya kaget begitu membuka buku ini. Masa ajang resmi sebesar SEA Games bisa salah memasang foto bendera negara.”
“Ini kesalahan yang tak bisa diterima," ujar Imam pada Sabtu (19/8) malam.
Imam menyatakan dirinya akan mengajukan protes keras kepada panitia. “Karena ini sudah menyangkut simbol negara. Seharusnya hal seperti ini tak boleh terjadi,” tuturnya.
Karena kesalahan fatal ini, Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi berencana akan mengirimkan nota diplomatik ke Negeri Jiran itu sebagai bentuk kekecewaan.
"Sudah, sudah berkomunikasi dengan Menteri Luar Negeri Malaysia dan kita akan mengirim nota diplomatik," ujar Retno, saat ditemui di Kantor Pusdiklat Kemlu, Jalan Sisingamangaraja, Senayan, Kebayoran Baru, Minggu (20/8).
ADVERTISEMENT
Selain mengajukan protes keras, pemerintah Indonesia juga meminta buku yang menjadi suvenir Upacara Pembukaan SEA Games 2017 itu ditarik dari peredaran.
“Kami meminta buku yang telah beredar itu bisa segera ditarik dari peredaran. Kemudian, diganti dengan foto bendera kita yang benar, baru diedarkan kembali,” ujar Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani, di Kuala Lumpur, Malaysia, Minggu (20/8).
Tak hanya para menteri, Presiden Joko Widodo pun turut menyesalkan terjadinya insiden pemuatan foto bendera Indonesia terbalik tersebut. Namun menurutnya, masalah itu tak perlu dibesar-besarkan.
"Kita menunggu permintaaan maaf dari Pemerintah Malaysia soal ini. Karena ini menyangkut sebuah kebanggaan nasionalisme dari bangsa indonesia," kata Jokowi di kawasan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Minggu (20/8).
ADVERTISEMENT
Menteri Belia dan Sukan Malaysia (Menpora dalam Indonesia-red), Khairy Jamaluddin, telah menyampaikan permintaan maafnya. Awalnya, Khairy menyampaikan lebih dulu permintaan maaf kepada Imam Nahrawi melalui Twitter.
"Bapak Imam, Please accept my sincere apologies for this. Sesungguhnya tiada niat jahat. Saya amat kesal dengan kesilapan ini. Mohon maaf," begitu tulis Khairy yang juga berstatus sebagai Ketua Panitia Penyelenggara SEA Games 2017 ini.
Setelah itu, Panitia Penyelenggara SEA Games 2017 (MASOC) mengeluarkan surat yang isinya menyatakan bahwa pihak MASOC menyesali kesalahan yang telah mereka lakukan dan meminta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia. "Kami ingin memohon maaf kepada rakyat Indonesia atas kesalahan yang tidak disengaja dalam mencetak Bendera Indonesia dalam buku cendera mata tersebut,” tulis surat tersebut.
ADVERTISEMENT
Selain meminta maaf melalui Twitter dan surat, Khairy Jamaluddin juga telah menemui langsung Imam Nahrawi untuk meminta maaf atas insiden tersebut pada hari ini (20/8).
Meski permintaan maaf telah diajukan oleh pihak Malaysia, sebuah pelajaran hendaknya juga perlu diambil. Publik Malaysia khususnya dan publik dunia umumnya perlu sungguh-sungguh memahami beda Merah Putih Indonesia dan bendera negara-negara lain.
Di dunia ini memang ada beberapa negara yang memiliki warna bendera mirip bendera Indonesia. Misalnya saja Singapura, Malta, Polandia, hingga Monako.
Negara tetangga Singapura memiliki bendera kebanggaan berwarna merah putih seperti Indonesia. Perbedaannya, ada gambar bulan sabit dengan 5 bintang pada bagian kiri atasnya. Bendera yang diperkenalkan pada 3 Desember 1959 itu diciptakan oleh sebuah komite yang diketuai oleh Wakil Perdana Menteri Dr. Toh Chin Chye.
ADVERTISEMENT
Seperti Indonesia dan Singapura, Malta juga memiliki bendera pusaka yang terdiri atas warna merah dan putih. Bedanya, kedua warna tersebut berdiri secara vertikal putih dan merah dengan sebuah Salib George di bagian kiri atas. Lambang Salib George itu diberikan oleh pemimpin Kerajaan Britania Raya dan Irlandia Utara, Raja George VI, kepada seluruh rakyat Malta karena jasa-jasa mereka dalam Perang Dunia II.
Dengan fakta ini, maka Malta merupakan satu-satunya negara di dunia yang memasang tanda jasa dari negara lain di bendera mereka.
Selanjutnya adalah bendera Polandia. Bendera yang telah digunakan sejak awal abad ke-19 itu merupakan versi terbalik dari bendera Indonesia: putih merah.
Negara yang memiliki rupa bendera paling mirip dengan bendera Indonesia tentu saja adalah Monako. Monako memiliki bendera yang berwarna merah putih, sama persis dengan warna Sang Saka.
ADVERTISEMENT
Perbedaannya hanya terletak pada ukuran skala perbandingan bendera. Skala perbandingan panjang dan lebar bendera Monako adalah 4:5, sedangkan bendera Indonesia adalah 2:3.
Sejarah mencatat secara resmi Monako memang telah lebih dulu merdeka pada tahun 1881, dibanding Indonesia yang baru merdeka pada tahun 1945. Namun dalam riwayat sejarah, corak merah putih ternyata telah lebih dulu melekat pada Nusantara.
Di Monako, corak merah putih telah digunakan sejak tahun 1339 oleh keluarga penguasa Monako saat itu, yakni Keluarga Grimaldi. Adapun di Indonesia, corak merah putih telah digunakan hampir setengah abad sebelum itu, yakni sejak tahun 1293, oleh Kerajaan Majapahit.

Terkait permohonan maaf dari pihak Malaysia, sebagai bangsa yang besar dan berjiwa besar tentunya Indonesia perlu bersikap memaafkan. Namun, mengutip pernyataan Walikota Bandung Ridwan Kamil, memaafkan bukan berarti melupakan begitu saja.
ADVERTISEMENT
"Saya sudah lihat surat permohonan maaf. Ya kita maafkan, tapi tidak bisa kita lupakan," ujar Ridwan Kamil di Balai Kota Kota Bandung, seperti dilansir Antara, Minggu (20/8)
Sebelumnya melalui keterangan pers KBRI Malaysia, Minggu (20/8), pemerintah Malaysia melalui Menteri Belia dan Sukan Malaysia, telah menyampaikan permintaan maaf dan memastikan kejadian serupa tak akan kembali terulang.
Kegeraman yang muncul dari publik Indonesia hingga memunculkan trending topic dengan tagar #ShameonYouMalaysia di Twitter, perlu menjadi perhatian pihak Malaysia.
Malaysia perlu mencatat bahwa publik Indonesia tidak akan mungkin melupakan kejadian ini dan sudah seharusnya kejadian seperti itu tidak kembali terulang. Semoga.