news-card-video
21 Ramadhan 1446 HJumat, 21 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

Mengamati Gerak Rupiah Sepekan ke Depan

29 Mei 2017 10:02 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Ilustrasi pergerakan dolar. (Foto: Youtube/Kurzgesagt โ€“ In a Nutshell)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pergerakan dolar. (Foto: Youtube/Kurzgesagt โ€“ In a Nutshell)
Dolar Amerika Serikat (AS) menguat terhadap rupiah di perdagangan awal pekan di bulan Ramadhan. Mata uang Paman Sam tersebut kembali menyentuh level Rp 13.300.
ADVERTISEMENT
Mengutip data perdagangan Reuters, Senin (29/5), dolar AS pagi ini dibuka di Rp 13.294. Dolar AS terus naik dan mencapai posisi tertingginya di Rp 13.310. Hingga pukul 9.47 WIB, dolar AS bertengger di level Rp 13.308.
Secara year to date (ytd) atau dari awal tahun hingga saat ini, dolar AS masih melemah terhadap rupiah sebesar 1,22 persen.
Ilustrasi dolar (Foto: Murad Sezer/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi dolar (Foto: Murad Sezer/Reuters)
Binaartha Sekuritas dalam risetnya memaparkan:
Rupiah Sepekan Lalu
- Pergerakan nilai tukar rupiah di pekan kemarin kembali mengalami kenaikan seiring imbas pelemahan laju USD dan masih adanya tambahan sentimen dari kenaikan rating S&P. Adapun nilai tukar Rupiah menguat 0,16 persen. Di pekan kemarin, laju rupiah sempat melemah ke level Rp 13.333 atau di atas dari pekan sebelumnya di Rp 13.485. Sementara level tertinggi yang dicapai di angka Rp 13.270 di atas level high sebelumnya di Rp 13.289. Laju rupiah di pekan kemarin bergerak di atas target support Rp 13.487 dan di atas resisten Rp 13.280.
ADVERTISEMENT
- Masih adanya imbas berita kenaikan rating dari S&P dan masih berlanjutnya tren pelemahan laju USD membuat rupiah berkesempatan mengambil posisi untuk menguat. Pelemahan USD ini juga disebabkan antisipasi jelang rilis FOMC minutes pada Rabu (24/5) waktu setempat di mana menerbitkan notulen bulan Mei yang membahas mengenai perkembangan politik terbaru. Masih adanya penguatan harga minyak mentah dunia dan positifnya kondisi internal Indonesia turut membantu penguatan rupiah.
- Adanya imbas serangan bom di Manchester saat konser musik membuat preferensi risiko meningkat dan beralih ke mata uang safe heaven. Belum signifikannya permintaan tersebut membuat laju rupiah masih dapat bertahan di teritori positifnya. Laju euro (EUR) yang menguat seiring respons akan positifnya sejumlah data-data manufaktur di kawasan Eropa.
ADVERTISEMENT
- Laju USD berbalik melemah seiring belum jelasnya arah atau potensi kenaikan Fed rate selanjutnya. Bahkan salah satu pejabat The Fed mengatakan bahwa kenaikan Fed rate di bulan Juni masih tanda tanya sehingga memberikan sentimen negatif pada USD.
- Sama halnya dengan IHSG di mana laju rupiah mampu bertahan dalam tren kenaikannya seiring masih adanya sentimen positif dari dalam negeri terutama dalam penanganan teror bom. Awalnya pelaku pasar khawatir teror tersebut akan menganggu pasar namun upaya pemerintah untuk cepat bertindak dan menangani masalah tersebut melalui Kepolisian diapresiasi pelaku pasar. Namun demikian, kenaikan ini terlihat tipis karena diimbangi dengan pergerakan GDP dan minyak yang mulai melemah sehingga membuka peluang terapresiasinya USD. Poundsterling Inggris (GBP) melemah seiring sikap antisipasi pelaku pasar terhadap akan diadakannya Pemilihan umum pada bulan Juni. Sementara itu, minyak melemah seiring kekecewaan pasar terhadap waktu pemangkasan output produksi minyak yang hanya 9 bulan dan jumlah output produksi sebanyak 1,8 juta liter per barel.
ADVERTISEMENT
Ilustrasi pergerakan dolar. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pergerakan dolar. (Foto: Thinkstock)
Rupiah Sepekan ke Depan
Meski laju rupiah sepanjang pekan kemarin masih dapat bertahan di zona hijau namun, penguatan tersebut mulai terbatas seiring potensi kenaikan USD setelah pergerakan harga minyak mentah dunia cenderung melemah. Momentum ini dapat dimanfaatkan pelaku pasar untuk kembali masuk pada USD sehingga dapat membuat laju rupiah melemah. Tetap cermati berbagai sentimen yang dapat menghalangi potensi penguatan rupiah dan antisipasi akan adanya perubahan arah tersebut. Diperkirakan laju rupiah akan berada pada rentang support Rp 13.342 dan resisten Rp 13.285.