Mengapa Masjid Al-Aqsa Begitu Penting bagi Palestina?

11 Mei 2021 14:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Masjidil Aqsa di Yerusalem, Palestina. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Masjidil Aqsa di Yerusalem, Palestina. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Masjidil Aqsa, atau yang dikenal sebagai Masjid Al-Aqsa, adalah kompleks yang berlokasi di Kota Tua Yerusalem. Kompleks ini merupakan situs suci bagi tiga agama samawi: Islam, Kristen, dan Yahudi.
ADVERTISEMENT
Kompleks yang dikenal sebagai Al-Haram Asy-Syarif atau ‘Tanah Suci yang Mulia’ ini memiliki luas hingga 144.000 meter persegi.
Masjidil Aqsa merupakan rumah bagi beberapa masjid dan situs bersejarah, yaitu Masjid Qibli (Jami’ Al-Aqsa), Masjid Buraq, Masjid Marwani, serta Kubah Batu (Dome of Rock/Qubbatu Shakrah).
Masjid Al-Aqsa ialah lokasi yang sangat disucikan oleh umat Muslim; situs tersuci ketiga setelah Masjidil Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah, Arab Saudi.
Warga bersujud di luar masjid Al-Aqsa di kota tua Yerusalem (5/10/2014). Foto: AHMAD GHARABLI/AFP
Masjid Al-Aqsa menjadi Nabi Muhammad SAW diangkat ke Sidratul Muntaha menembus langit ketujuh dalam peristiwa Isra Mikraj.
Dalam peristiwa Isra Mikraj, Rasulullah menerima perintah untuk melaksanakan salat dari Allah SWT.
Perintah salat semula 50 kali sehari, namun atas saran Nabi Musa AS yang ditemui dalam peristiwa mulia tersebut, Nabi Muhammad SAW meminta keringanan kepada Allah SWT sehingga salat wajib berkurang menjadi 5 kali sehari.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Masjid Al-Aqsa juga merupakan kiblat pertama umat Islam (Baitul Maqdis), sebelum Allah SWT memerintahkan penggantian kiblat ke Ka’bah di Masjidil Haram, Makkah, pada 642 M.
Kesucian Masjid Al-Aqsa bagi umat Islam di seluruh dunia inilah yang menjadi tolok ukur pentingnya situs suci ketiga ini bagi mereka—terlebih bagi warga Palestina.
Palestina menginginkan Kota Yerusalem—lokasi Masjidil Aqsa—sebagai ibu kotanya, dan terus memperjuangkan kota ini meski sudah direnggut dan dikuasai oleh Israel sejak Perang Enam Hari pada tahun 1967.

Konflik di Situs Suci Tiga Agama

Konflik antara Palestina dan Israel di kompleks Masjidil Aqsa sampai 2021 ini terus berlanjut. Bahkan sejak pekan lalu, konflik yang melibatkan Palestina dan Israel makin meruncing.
ADVERTISEMENT
Salah satu hal yang menjadi "rebutan" kedua negara adalah Yerusalem, yaitu mengenai klaim kedaulatan atas salah satu kota tertua di dunia itu, serta akses ke situs suci keagamaan: salah satunya, Kompleks Masjid Al-Aqsa.
Dikutip dari AFP, umat Yahudi—sebagai salah satu agama yang mensucikan lokasi ini—diizinkan untuk berkunjung tetapi tak boleh beribadah, akibat kekhawatiran akan adanya bentrokan antara umat Muslim.
Kini, tempat paling suci untuk umat Yahudi beribadah adalah Tembok Barat atau Tembok Ratapan yang berlokasi di Yerusalem.
Tetapi, beberapa umat Yahudi penganut nasionalisme ekstrem secara rutin mengunjungi ruang terbuka dan mereka beribadah secara diam-diam.
Inilah yang seringkali menjadi masalah antara umat Yahudi dengan Muslim, karena kekhawatiran umat Islam bahwa Israel akan mencoba mengubah aturan pemerintahan di kompleks tersebut--kini diatur oleh Yordania yang berkoordinasi dengan Palestina.
ADVERTISEMENT

Rangkaian Kerusuhan

Serangkaian insiden kerusuhan kerap kali terjadi di Masjidil Aqsa. Pada 1929, kerusuhan berdarah terjadi ketika masa pendudukan Inggris, dengan umat Islam berdemo untuk melindungi situs suci ini.
Pada 1996, keputusan Israel untuk membuka pintu masuk baru di sebelah barat kompleks memicu bentrokan yang menyebabkan 80 orang tewas hanya dalam kurun waktu 3 hari.
Warga Palestina bereaksi ketika polisi Israel menembakkan granat setrum selama bentrokan di kompleks Masjid Al-Aqsa, di Kota Tua Yerusalem, Jumat (7/5). Foto: Ammar Awad/REUTERS
Kunjungan kontroversial pada September 2000 oleh pemimpin oposisi blok Barat, Ariel Sharon, memicu perlawanan Palestina terhadap Israel yang berlangsung selama 5 tahun, hingga 2005.
Kemudian, peristiwa penembakan dua polisi Israel hingga tewas oleh warga Arab Israel di dekat Masjid Al-Aqsa terjadi pada Juli 2017.
Kedua pelaku kabur ke dalam kompleks suci tersebut, hingga akhirnya tewas ditembak di lokasi oleh pasukan keamanan.
ADVERTISEMENT
Yang paling teranyar adalah bentrok yang terjadi pada 2021 ini, tepatnya Mei 2021. Konflik disebabkan warga Palestina harus menghadapi ancaman penggusuran dari wilayah Sheikh Jarrah, Yerusalem Timur.
Israel menginginkan wilayah Sheikh Jarrah yang sudah ditinggali ratusan warga Palestina. Israel punya rencana besar terhadap wilayah Sheikh Jarrah. Mereka ingin menjadikan area itu sebagai pemukiman bagi warga Yahudi di Yerusalem.
Bentrok yang terjadi akibat penolakan dari pihak Palestina itu berlokasi di Masjidil Aqsa. Akibatnya, 205 warga Palestina dan 17 polisi Israel terluka.
Kecaman dari berbagai negara dilontarkan kepada Israel, termasuk dari Indonesia. DK PBB diminta bertindak.
Anjuran membaca doa Qunut Nazilah -- doa untuk menjauhkan umat muslim dari berbagai musibah dan marabahaya -- juga diserukan kepada umat Islam di sisa bulan Ramadhan ini.
ADVERTISEMENT