Mengapa Target Orang RI Divaksin Corona Bertambah dari 107 Juta Jadi 181 Juta?

30 Desember 2020 11:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Budi Gunadi Sadikin Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Budi Gunadi Sadikin Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Menkes Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan target orang Indonesia divaksin corona mulai tahun 2021. Kini targetnya bertambah dari 107 juta orang menjadi 181 juta orang.
ADVERTISEMENT
"Dari 269 juta rakyat indonesia, kalau kita ingin kejar herd immunity usia di atas 18 tahun, ada 188 juta orang," kata Budi dalam jumpa pers virtual, Selasa (29/12).
Angka ini lebih banyak dari yang ditarget Menkes sebelumnya Terawan Agus Putranto. Sebab, orang berkategori lansia kini masuk kelompok yang bisa divaksin.
Pertengahan November lalu, Terawan menyebut mereka yang divaksin dibatasi usia 18-59 tahun. Jadi jumlahnya mencapai 160 juta orang, batas minimal herd immunity 70 persen.
Lalu dikurangi orang dengan komorbid, tak pernah terinfeksi COVID-19 dan mereka yang tengah hamil, didapatlah angka 107 juta orang.
Angka berbeda diungkapkan Budi seperti yang disampaikan di awal 188 juta orang, termasuk lansia. Setelah itu, angka tersebut dikurangi mereka dengan komorbid berat, penyintas COVID-19, dan ibu hamil dengan kategori eksklusi.
ADVERTISEMENT
"Jadi target vaksinasi adalah 181 juta rakyat," ungkap Budi.
Lalu, berapa kebutuhan dosis vaksin yang dibutuhkan untuk mencapai herd immunity?
"Dengan perhitungan bahwa 1 orang butuh 2 dosis vaksin dan guidelines WHO persiapkan 15% untuk cadangan, total vaksin yang dibutuhkan 426 juta vaksin," urai mantan Wakil Menteri BUMN itu.
Ilustrasi vaksin corona. Foto: Dado Ruvic/REUTERS
Alasan Lansia Dimasukkan Kelompok Penerima Vaksin
Budi mengambil kebijakan lansia di atas 60 tahun kini boleh divaksin corona. Masuk kelompok prioritas setelah tenaga kesehatan dan pekerja publik.
Menurut Budi Gunadi, kelompok lansia baru akan mendapat vaksinasi pada tahap ketiga. Pemberian vaksin corona ini juga sudah berkonsultasi dengan Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI).
"Tahap ketiga (vaksinasi), lansia di atas 60 tahun, yang jumlahnya sekitar 21,5 juta orang," ujar dia.
ADVERTISEMENT
"Di beberapa negara, tahapan kedua berbeda, ada yang berdasarkan umur, di kita public workers dulu. Mengapa? karena kita butuh waktu untuk memastikan bahwa vaksin yang bisa digunakan nanti bisa berlaku di atas 60 tahun," jelasnya.
Ia menyinggung soal vaksin Pfizer yang bisa digunakan untuk kelompok lansia. Menurutnya, vaksin-vaksin jenis lain yang juga dipakai untuk lansia baru akan datang pada kuartal kedua 2021. Budi Gunadi pun menyerahkan masalah izin pemakaiannya pada BPOM.
"Saya yakin, beberapa vaksin lain seperti Pfizer sudah diberikan EUA oleh FDA, boleh diberikan di atas 60 tahun, karena vaksin kita nanti ada 4 jenis, otomatis keragaman itu akan ada. Karena sebagian vaksin kita akan datang mungkin sekitar semester kedua atau akhir kuartal kedua 2021," terangnya.
ADVERTISEMENT
"Itu sebabnya kenapa kalau kita tadi tahapannya lansia kita taruh agak ke belakang, Karena kita ingin pastikan semua data scientific mengenai pemberian vaksin ke grup lansia ini, BPOM sudah feel comfortable," pungkasnya.
Jumlah dosis vaksin corona yang akan dipakai di Indonesia hingga Kuartal I 2022. Foto: Dok. Istimewa