Mengapa Trump Ngebet Kuasai Mineral Ukraina?

27 Februari 2025 15:24 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Para penambang mengekstrak ilmenit, elemen kunci yang digunakan untuk memproduksi titanium, di sebuah tambang terbuka di wilayah tengah Kirovohrad, Ukraina, 12 Februari 2025. Foto: Efrem Lukatsky/AP
zoom-in-whitePerbesar
Para penambang mengekstrak ilmenit, elemen kunci yang digunakan untuk memproduksi titanium, di sebuah tambang terbuka di wilayah tengah Kirovohrad, Ukraina, 12 Februari 2025. Foto: Efrem Lukatsky/AP
ADVERTISEMENT
Pemerintahan Donald Trump tengah merancang kesepakatan yang akan memberi Amerika Serikat (AS) akses ke cadangan mineral Ukraina, termasuk bahan penting bagi industri energi dan teknologi. Kesepakatan diprediksi ditandatangani akhir pekan ini.
ADVERTISEMENT
Trump yang dikenal skeptis terhadap energi hijau, justru mendorong perjanjian ini. Alasannya sederhana: Mineral Ukraina bukan hanya untuk energi bersih, tetapi juga untuk sektor strategis lain seperti pertahanan, teknologi, dan industri berat.

Kekayaan Mineral Ukraina

Presiden terpilih AS Donald Trump berjabat tangan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menjelang upacara pembukaan kembali Katedral Notre-Dame di Paris, Prancis, pada 7 Desember 2024. Foto: Ludovic MARIN / POOL / AFP
Kementerian Dalam Negeri AS mengidentifikasi 50 mineral strategis, lebih dari 20 di antaranya ditemukan di Ukraina. Beberapa yang paling dicari antara lain:
Sebagian besar data geologi Ukraina masih berdasarkan peta era Soviet. Ini membuat perkiraan eksploitasi mineral kurang akurat.
“Memiliki perjanjian ekstraksi dan pendapatan itu satu hal,” kata asisten profesor di Universitas Columbia, Tom Moerenhout, seperti mengutip AP.
ADVERTISEMENT
“Tapi menjalankan operasi tambang adalah tantangan berbeda, dan kesepakatan belum tentu menjamin hal itu,” lanjutnya.
Tantangan lainnya, sebagian deposit mineral berada di wilayah yang diduduki Rusia.
Suasana kota Bakhmut yang hancur akibat serangan Rusia di Ukraina, pada 21 Mei 2023. Foto: Angkatan Bersenjata Ukraina /Handout via REUTERS
“Tanah jarang”, kelompok 17 unsur yang digunakan dalam teknologi tinggi, juga menjadi incaran. Ytterbium, misalnya, dipakai dalam laser dan serat optik, sementara lantanum digunakan dalam baterai dan penyulingan minyak.
Satu perangkat militer bisa membutuhkan ratusan kilogram tanah jarang.
Meskipun tidak benar-benar langka, unsur-unsur ini sulit diolah.
Saat ini, China lah mendominasi pemrosesan tanah jarang global.

Mengurangi Ketergantungan pada China

Presiden Amerika Serikat Donald Trump (kiri) berjabat tangan dengan Presiden China Xi Jinping (kanan) pada pertemuan bilateral di KTT G20 di Osaka, Jepang. Foto: REUTERS / Kevin Lamarque
Sejak awal, Trump menempatkan mineral penting sebagai prioritas strategis.
Pemerintahannya menekankan “dominasi energi” dengan fokus pada minyak dan gas, tetapi tetap mencari cara mengamankan pasokan mineral untuk industri teknologi dan pertahanan AS.
ADVERTISEMENT
“Sejak pemerintahan Trump pertama, mineral penting selalu menjadi prioritas,” kata Moerenhout.
“Mereka tahu AS bergantung pada China dalam hal ini.”
Dengan membuka akses ke sumber daya Ukraina, Trump berusaha mengurangi ketergantungan itu. Sementara kebijakan energi bersih bukan prioritas utamanya, perburuan mineral tetap berlanjut demi kepentingan industri dan geopolitik AS.