Mengenal 2 Ilmuwan RI, Adi Utarini dan Tri Mumpuni, yang Diakui Dunia

20 Desember 2020 16:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Adi Utarini. Foto: Instagram/@adiutarinimusik
zoom-in-whitePerbesar
Adi Utarini. Foto: Instagram/@adiutarinimusik
ADVERTISEMENT
Di penghujung 2020, dua ilmuwan asal Indonesia menorehkan prestasi di tingkat dunia. Adi Utarani masuk dalam ‘Nature’s 10: Ten People Who Helped Science in 2020’ dari jurnal Nature.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Tri Mumpuni, Direktur IBEKA (Institut Bisnis dan Ekonomi Kerakyatan), masuk dalam The 500 Most Influential Muslim dari Royal Islamic Strategic Studies Centre. Tri masuk dalam 22 Most Influential Muslim Scientists.
Prestasi kedua wanita itu diunggah oleh Presiden Jokowi melalui akun Instagramnya pada Minggu (20/12). Jokowi mengaku bangga atas keberhasilan itu. Ia berharap kedua sosok tersebut memberikan inspirasi generasi muda untuk berkontribusi terhadap kemanusiaan.
Dalam Instagram tersebut, Jokowi menuliskan, Adi Utarani atau yang akrab disapa Prof Uut berhasil mengurangi kasus demam berdarah (DB) hingga 77 persen di sejumlah kota di Indonesia. Keberhasilan itu berkat pengembangan nyamuk yang terkena DB dengan bakteri Wolbachia.
Sementara itu, Tri meraih penghargaan sebagai Ilmuwan Muslim yang Paling Berpengaruh karena keberhasilannya membangun pembangkit listrik tenaga hidro (PLTMH) di kawasan terpencil. Melalui organisasinya, IBEKA, Tri telah membangun 65 PLTMH pelosok Indonesia.
ADVERTISEMENT
Penasaran dengan sepak terjang kedua peneliti tersebut? Berikut adalah profil dari kedua sosok itu.

Adi Utarini, Akademisi yang Juga Jatuh Cinta dengan Musik

Prof Uut kini menjadi salah satu Guru Besar Bidang Kesehatan Masyarakat di Universitas Gadjah Mada (UGM). Ia menamatkan kuliah sarjananya dari FK UGM. Kemudian, ia melanjutkan program S2 di UCL Inggris dan Umea University Swedia. Ia berhasil meraih gelar doktornya dari Umea University pada 2002.
Ia sudah lama memiliki ketertarikan di bidang DB. Ia memulai proyek DB dengan mengembangkan bakteri Wolbachia sejak 2011 di Yogyakarta. Hasil dari penelitian tersebut sudah diterbitkan melalui laman WHO. Selain itu, proyek tersebut juga dinilai berhasil dalam pengentasan nyamuk DB di tingkat dunia.
Adi Utarini.Foto: Instagram/@adiutarinimusik
Meski kerap berkutat dengan nyamuk, Prof Uut memiliki ketertarikan dengan musik sejak dini. Hal itu bermula ketika mengikuti ayahnya yang bertugas di Universiti Malaya di Kuala Lumpur, Malaysia pada 1971-1974. Ia belajar piano klasik di Sekolah Musik Malaysia. Di tempat itu juga ia menggelar konser pertamanya.
ADVERTISEMENT
Bahkan, Prof Uut juga menamatkan ujian Grade 8 di Royal College of Music, London, Inggris, yang diselenggarakan di Surabaya dan Semarang. Hingga kini, passion dalam musik tersebut tetap mengalir di tubuhnya. Musikalitas inilah yang kemudian dibawa ke Fakultas Kedokteran (FK) UGM. Sejumlah konser bertaraf internasional pun kerap diadakan di FK UGM.

Tri Mumpuni yang pernah bercita-cita sebagai dokter

Sudah puluhan tahun Tri berkecimpung dengan masyarakat desa terpencil. Pilihan karier ini tak bisa lepas dari pengaruh keluarganya.
Saat kecil, di bawah asuhan Mantan Menteri Dalam Negeri, Soepardjo Rustam, Tri kerap dibawa ke desa untuk melihat aktivitas pemberdayaan warga terpencil. Ia juga kerap melihat ibunya dalam membantu merawat orang sakit. Dari situlah, ia menemukan dunianya dalam pembangunan desa.
Tri Mumpuni. Foto: Instagram/Tri mumpuni
Meski begitu, Tri pernah memiliki cita-cita menjadi dokter. Akan tetapi, harapan itu pupus karena gagal dalam tes universitas. Ia kemudian ditawari untuk kuliah di IPB oleh mantan rektor kampus tersebut. Setelah lulus, ia bekerja di UNDP dengan fokus program pembangunan perumahan murah dan masyarakat miskin perkotaan.
ADVERTISEMENT
Tri diajak untuk mengembangkan komunitas desa oleh suaminya yang aktif dalam gerakan tenaga mikro hidro. Tri diharapkan mampu memberikan kontribusi dari sisi ekonomi dan sosial. Dengan misi tersebut, pada 1996, fokus membesarkan IBEKA dengan fokus mengembangkan industri mikro hidro.