Mengenal Biomorf, Perusahaan Milik Johannes Marliem yang Tewas di AS

14 Agustus 2017 10:17 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Johannes Marliem (Foto: Muhammad Faisal Nu'man/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Johannes Marliem (Foto: Muhammad Faisal Nu'man/kumparan)
ADVERTISEMENT
Johannes Marliem tewas diduga bunuh diri di kediamannya di West Hollywood, Los Angeles, Amerika Serikat, pekan lalu. Dia adalah direktur perusahaan Biomorf Lone LLC yang diduga terkait dengan proyek korupsi e-KTP.
ADVERTISEMENT
Johannes dan perusahaannya disebut menyediakan produk Automated Finger Print Identification System (AFIS) merek L-1 yang akan digunakan dalam proyek e-KTP. Sebelum tewas, dia mengaku tahu peran para pejabat yang terlibat dalam korupsi yang merugikan negara hingga Rp 2,3 triliun, termasuk Setya Novanto.
Biomorf menjadikan proyek e-KTP sebagai salah satu proyek promosi mereka di situs perusahaan. Menurut Biomorf, program e-KTP adalah salah satu proyek identitas sipil terbesar dunia yang berbasis multi-biometrik yaitu wajah, sidik jari, dan pupil mata.
Perekaman data e-KTP (Foto: Aditya Pradana Putra/Antara)
zoom-in-whitePerbesar
Perekaman data e-KTP (Foto: Aditya Pradana Putra/Antara)
Di bawah program ini, tulis Biomorf, e-KTP warga Indonesia memiliki nomor unik dengan sidik jari, foto, dan data demografi yang terenskripsi di dalamnya. Data Biomorf menyebutkan, ada 172 juta warga dari 6.452 sub distrik di Indonesia yang mengikuti program e-KTP ini.
ADVERTISEMENT
"Program ini bertujuan membangun tempat penyimpanan nasional dari identitas unik warga dengan tujuan utama meningkatkan efisiensi, kenyamanan, dan keamanan bagi warga Indonesia dalam berbagai aspek pemerintahan dan transaksi komersial," tulis Biomorf.
Kantor di 3 Negara
Biomorf yang didirikan sejak tahun 2008 memiliki kantor di tiga negara, yaitu Indonesia, India, dan Amerika Serikat. Di Indonesia, nama perusahaan ini adalah PT Biomorf Lone Indonesia dan berkantor di Thamrin, Jakarta Pusat.
Perusahaan ini menggadang diri sebagai perusahaan ternama untuk solusi manajemen identitas dengan menggunakan teknologi biometrik.
"Perusahaan menawarkan solusi untuk memerangi pemalsuan identitas, keamanan dalam negeri, kartu pintar dan elektronik, manajemen akses, manajemen perbatasan, pengamanan transaksi finansial dan keamanan publik," tulis Biomorf.
e-KTP. (Foto: Antara/Ardiansyah)
zoom-in-whitePerbesar
e-KTP. (Foto: Antara/Ardiansyah)
Menurut Biomorf, kartu identitas unik yang berisikan data pemiliknya sangat penting di era modern, "sepenting listrik, air, dan transporasi". Itulah sebabnya misi perusahaan ini adalah mengembangkan "revolusi identitas melalui perubahan yang fundamental dalam mengembangkan solusi identitas."
ADVERTISEMENT
Selain Biomorf, Johannes Marliem juga direktur perusahaan Marliem Consulting. Berdasarkan keterangan di situs perusahaan, Marliem Consulting membantu pemerintah, perusahaan, dan konsumen dalam memenuhi kebutuhan teknologi mereka, salah satunya adalah sistem kartu identitas.
Dalam situs tersebut juga dituliskan profil Johannes, yang disebut lahir dan besar di Indonesia dan menempuh pendidikan di University of Minnesota, Amerika Serikat. Johannes dalam profilnya di situs Marliem Consulting disebut sukses membentuk start-up yang khusus dalam teknologi pengenalan identitas dengan pemerintah Indonesia sebagai salah satu kliennya.
Johannes ditemukan tewas di rumahnya pada Kamis pekan lalu. Polisi menyebut Johannes bunuh diri dengan menembak dirinya sendiri. Sebelum tewas sempat terjadi ketegangan antara Johannes dengan polisi. Dalam peristiwa itu, polisi menyelamatkan seorang wanita dan anak kecil.
ADVERTISEMENT