Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Mengenal Chunyun, Tradisi Mudik Massal China Jelang Imlek
26 Januari 2017 17:16 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:19 WIB
ADVERTISEMENT

Sabtu akhir pekan ini (28/1) kita sama-sama akan merayakan hari libur nasional, yaitu perayaan Tahun Baru China atau disebut juga dengan Tahun Baru Imlek. Bagaimana perayaan hari besar yang sama di negara asalnya?
ADVERTISEMENT
Perayaan memasuki tahun ayam jago ini diikuti oleh hampir seperlima dari seluruh populasi dunia. Negara-negara seperti China, Indonesia, Filipina, Vietnam, Korea Selatan, Malaysia, Korea Utara, Taiwan, Brunei, Singapura menjadikan momen ini sebagai masa libur nasional.
Perayaan tahun baru ini merupakan masa liburan terpanjang di China, sekitar 2 minggu lamanya. Dari rangkaian libur nasional tersebut, Hari Imlek Sabtu nanti akan menjadi puncak perayaannya.

Selebrasi yang umum dilakukan mencakup pertemuan dengan keluarga, proses pemberian angpao lewat amplop merah, pesta kembang api, dan hiasan lampion dan pernak-pernik gantung yang merah menyala.
Model perayaan tradisional yang mensyaratkan pertemuan keluarga tersebut memiliki implikasi tersendiri: 270 juta masyarakat China yang didominasi oleh pekerja dan pelajar merayakan tradisi mudik secara bersamaan, atau terkenal dengan istilah chunyun (Perjalanan Festival Musim Semi).
ADVERTISEMENT

Menurut data Kementerian Transportasi China yang dikutip dari Shanghai Daily, diperkirakan sekitar 2.98 miliar perjalanan dilakukan masyarakat China dalam Chunyun tahun ini, meningkat 2.2 persen dibandingkan tahun lalu. Angka tersebut menjadikan proses mudik di China sebagai migrasi terbesar dalam sejarah perjalanan masyarakat di seluruh dunia.
Puncak arus mudik terjadi pada tanggal 25 Januari dan masyarakat akan kembali bekerja pada 2 Februari. Masyarakat yang berada di daerah-daerah maju seperti China bagian timur dan selatan akan berpindah bersamaan ke daerah-daerah pedesaan di barat dan utara.

Sebanyak 96 Persen perjalanan ditempuh via jalan darat, menggunakan mobil pribadi, bus, dan kereta. Sedangkan 2 persen menggunakan jalur udara dan 1,4 persen lainnya jalur laut.
ADVERTISEMENT
Masalah terkait transportasi pun terjadi. Meski chunyun paling banyak menggunakan bus dan mobil pribadi, perjalanan menggunakan kereta menjadi pilihan utama masyarakat China.
Perjalanan kereta menjadi model transportasi yang paling murah dan praktis untuk melakukan chunyun. Total sebanyak 356 juta perjalanan kereta akan terjadi dalam masa libur kali ini.

China Railway Corporation mengatakan bahwa 3.200 kilometer rel kereta baru telah dipergunakan dari momen chunyun terakhir. Mereka juga mengatakan bahwa 3.570 rangkaian kereta telah tersedia untuk mengantisipasi chunyun kali ini. Sebanyak 1.264 rangkaian kereta lainnya juga dipersiapkan sebagai kereta cadangan. Lebih dari 65 di antaranya merupakan kereta cepat yang dapat melaju lebih dari 300 km/jam.
Beberapa stasiun juga telah menggunakan sensor pemindai wajah sebagai metode pemeriksaan identitas penumpang. Proses yang hanya menghabiskan waktu sebanyak 5 detik Ini digunakan untuk mempercepat proses masuknya penumpang ke kereta dan menambah tingkat ketepatan waktu perjalanan.
ADVERTISEMENT

Jalur udara menjadi metode perjalanan yang paling sedikit digunakan dalam prosesi chunyun di China. Tiket pesawat pada masa tersebut telah terjual habis berhari-hari sebelum masa liburan bahkan tanpa adanya diskon.
Maskapai-maskapai di China juga terus menambah kemampuan mereka, seiring pertambahan jumlah penumpang sebesar 10 persen tahun ini, tembus 58 juta orang.