Mengenal Fokker-100, Pesawat Lawas yang Jatuh di Kazakhstan

27 Desember 2019 14:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Pesawat Fokker 100. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Pesawat Fokker 100. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Pesawat Fokker-100 yang jatuh di Kazakhstan sempat mengalami masa kejayaan di era 1980-an. Namun pesawat itu kemudian hilang pamor dan tidak lagi dilirik, hingga akhirnya dihentikan produksinya pada 1990-an.
ADVERTISEMENT
Pesawat milik maskapai Bek Air itu jatuh di kota Almaty sesaat setelah tinggal landas menuju Nursultan. Sedikitnya 15 orang tewas dan 66 lainnya terluka dalam peristiwa itu. Akibat peristiwa ini, operasional Fokker-100 di negara itu dihentikan sementara.
Bek Air yang berdiri sejak 1999 memiliki tujuh pesawat Fokker-100. Pada Maret lalu, pesawat Fokker-100 milik Bek Air yang membawa 116 penumpang mendarat darurat di bandara Nursultan akibat roda tidak keluar. Beruntung, tidak yang terluka dalam peristiwa itu.
Ilustrasi maskapai Bek Air. Foto: Shutter Stock
Didirikan Sejak 1912
Fokker adalah nama produsen pesawat asal Belanda yang didirikan oleh Anthony Fokker. Didirikan pada 1912, Fokker adalah produsen pesawat sipil tertua di Eropa.
Fokker-100 pertama kali diproduksi pada 1986 untuk menggantikan Fokker F28 Fellowship yang ukurannya lebih kecil. Pesawat jarak-menengah ini ditenagai oleh dua mesin jet Rolls-Royce RB.183 Tay.
ADVERTISEMENT
Menurut situs Badan Penerbangan Sipil Finlandia, Finavia, ongkos operasional Fokker-100 sangat rendah sehingga maskapai bisa mendapatkan untung bahkan jika hanya 30 persen kursi yang terisi.
Ilustrasi Pesawat Fokker 100. Foto: Shutter Stock
Selain itu, Fokker-100 adalah salah satu jet komersial yang paling mudah diterbangkan pada 1980-an. Tidak heran maskapai Eropa seperti KLM atau Swissair menjadikan Fokker armada utama mereka.
Hingga 1990-an Fokker-100 kebanjiran pesanan. Tercatat pesawat ini telah diproduksi sebanyak 300 unit.
Pesawat nahas Bek Air sendiri telah berusia 23 tahun dan diklaim telah melalui pemeriksaan keselamatan pada Mei lalu.
Muncul Pesaing dan Bangkrut
Di awal perkembangannya, tidak banyak pesaing Fokker. Tapi pada 1990-an, para produsen pesawat mulai bermain di kelas jarak menengah. Salah satu pesaing terberat yang membuat penjualan Fokker-100 terpuruk adalah Embraer, produsen pesawat asal Brasil.
Ilustrasi Pesawat Fokker 100 Foto: Shutter Stock
Pada 1996, Fokker bangkrut dan perusahaan itu dibeli oleh Deutsche Aerospace AG asal Jerman. Namun permintaan Fokker-100 terus anjlok hingga akhirnya produksi dihentikan pada 1997.
ADVERTISEMENT
Hingga 2016, masih ada lebih dari 100 Fokker-100 yang digunakan di seluruh dunia. Selain kecelakaan di Almaty, dalam sejarahnya Fokker-100 pernah mengalami beberapa tragedi.
Pada Maret 1993, Fokker-100 milik maskapai Makedonia, Palair Airlines, jatuh tidak lama setelah tinggal landas di Skopje. Seluruh 83 penumpang dan kru tewas dalam peristiwa itu.
Kecelakaan serupa terjadi pada Oktober 1996. Pesawat Fokker-100 milik maskapai Brasil TAM Airlines jatuh menimpa rumah di Sao Paulo. Seluruh 95 penumpang dan kru di dalamnya tewas, empat warga juga meninggal dunia.