Mengenal Fotografi Humas di Era Informasi Digital

13 Juni 2021 11:38 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi fotografi di bidang humas. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi fotografi di bidang humas. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Humas merupakan salah satu pekerjaan yang selalu ada dan dibutuhkan setiap perusahaan, lembaga atau instansi negara. Humas berperan penting menjembatani kepentingan perusahaan atau lembaga dengan publik.
ADVERTISEMENT

Fotografi Kehumasan

Fotografi di bawah koordinasi bidang humas merupakan fotografi terapan yang memiliki peraturan dan hukum.
Ilustrasi fotografi di bidang humas. Foto: Shutter Stock
Sumber daya manusia kehumasan wajib mengetahui dasar pada fotografi, dari penggunaan alat kamera, pencahayaan, serta memikirkan pesan dalam bentuk visual.
Fotografi tumbuh sangat begitu pesat di era perkembangan teknologi digital. Pekerjaan fotografer menjadi hal utama karena kebutuhan visual menjadi kebutuhan utama untuk masyarakat modern.
Ilustrasi Tik Tok. Foto: REUTERS/Dado Ruvic
Semua platform yang tersaji kepada pengguna juga mendukung para pekerja kehumasan harus mengambil peran di lingkaran tersebut. (FB, IG, Tik-Tok dan perusahaan media digital). Semua platform tersebut sangat haus akan kebutuhan visual berupa foto, infografis dan juga video.
Ilustrasi media sosial Facebook. Foto: Shutter Stock
Sebagai contoh, Instagram. Sejak kemunculannya, platform ini sudah menjalani update beberapa kali. Yang tadinya hanya sekadar menunjukkan foto dengan format square atau 1;1, saat ini instagram sudah terdapat pilihan format 2;3, instastory dan bahkan IG TV yang tersaji lebih dari 1 menit.
ADVERTISEMENT
Di sini tenaga humas memiliki wadah yang dapat dimanfaatkan untuk publish kegiatannya berupa foto, insta story, video dan bahkan infografis.

Dasar Fotografi

Banyak orang penggiat fotografi yang tidak menguasai penuh dasar fotografi. Padahal dasar fotografi sangat diperlukan untuk menciptakan sebuah ide/gagasan pada pesan yang ingin dibuat, dasar yang harus kita pahami antara lainnya;
Mengetahui fungsi dan tools pada kamera, lensa serta komposisi pada sebuah foto.
Seorang jurnalis memotret layar yang menampilkan prosesi pelantikan pegawai KPK menjadi ASN di gedung KPK, Jakarta, Selasa (1/6/2021). Foto: Akbar Nugroho Gumay/ANTARA FOTO
Speed ; Mengatur cepat atau lambatnya cahaya yang masuk ke dalam rana dengan menghasilkan efek gerakan pada foto. Slow speed, high speed, panning, Zoom in dan zoom out. Efek speed ini harus dipahami maksud dan tujuan pada pesan.
Diafragma ; Mengatur besar dan kecil yang masuk pada lensa dan akan menghasilkan efek ruang tajam pada hasil foto. Ruang tajam sempit dan ruang tajam luas. Ruang tajam ini juga bisa menyiasati suatu focus pada subjek.
ADVERTISEMENT
Komposisi ; Tidak kalah penting dengan speed dan Diafragma, Komposisi ini justru penentu untuk menciptakan pesan. Tidak hanya sekadar menentukan subjek, latar depan dan belakang saja. Tetapi sebuah mood akan menumbuhkan faktor penentu dalam kekuatan pada foto.

Kebutuhan Industri Humas

Seringkali divisi humas mengundang awak media untuk meliput acaranya. Di sini humas sebagai jembatan perantara antara lembaga atau perusahaan kepada awak media yang dapat membuat dan menyusun berita foto dengan baik.
Ilustrasi fotografi di bidang humas. Foto: Shutter Stock
Humas yang paham mengenai teknis dasar visual yang baik akan sangat matang menyiapkan atau menyeting suatu peristiwa dengan apik. Tau yang mana menjadi point of interest dan paham yang nantinya bermanfaat sebagai latar belakang atau latar depan pada frame tersebut.
ADVERTISEMENT

Membuat acara konferensi press

Konpers penemuan Black Box Sriwijaya Air SJ-182 di JICT 2 Tanjung Priuk. Foto: Dok. Puspen TNI
Pada hakikatnya kegiatan ini tidak serta merta hanya dilihat asal indah saja, tetapi balik lagi mengenai semua kebutuhannya untuk kebutuhan pers terpenuhi dari faktor visual dan audio.
Pekerja humas harus paham mengenai pencahayaan pada kebutuhan penerangan narasumber. Apakah cahaya itu terdapat dari cahaya alami atau cahaya buatan yang kita gunakan lampu yang memiliki sinar cukup akan kebutuhannya dengan kamera.
Agar para pewarta foto dan videografer tidak lagi menggunakan lampu tambahan. Informasikan mengenai cahaya tersebut ke awak media. Dari speed, diafragma dan bahkan jarak pengambilan.
Ilustrasi suasana di lokasi liputan Foto: Shutter Stock
Hindari latar depan dan latar belakang yang sangat mengganggu narasumber atau poin of interest. Pikirkan agar latar depan dan belakang justru membantu menguatkan pesan pada frame narasumber.
ADVERTISEMENT
Maka dari itu setidaknya para pekerja humas bisa menggunakan alat ukur cahaya atau light meter dalam menyiapkan konferensi pers.

Pembuatan buku perusahaan

Pembaca melihat foto dari buku "Si Anak Singkong". Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Pembuatan buku ini pastinya akan banyak melibatkan orang. Karena kebutuhan pembuatan buku ini penting untuk lembaga atau perusahaan menerbitkan buku untuk meningkatkan branding lembaga atau perusahaan tersebut.
Kegiatan ini akan melibatkan editor tulis, para penulis, para fotografer, editor foto, desainer.
Untuk fotografer di sini adalah take foto apa yang menjadi bahasan pada penulis. Bagaimana fotografer merepresentasikan tulisan/gagasan pada isi buku tersebut.
Foto Presiden Jokowi di peluncuran buku 'Jokowi Menuju Cahaya' di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta, Kamis (13/12). Foto: Jihad Akbar/kumparan
Bagaimana foto itu menciptakan citra yang baik pada isi pesan. Tetapi foto bukan sekadar pemanis isi buku. Foto di sini menjadi kekuatan pesan pada buku. Si pembaca tidak hanya dapat membayangkan apa yang dibaca saja, dia akan dapat merasakan isi tulisan dengan arahan visual yang tersaji melalui foto dan di tambah penguatan oleh infografik.
ADVERTISEMENT

Metode EDFAT

Habib Rizieq Syihab saat memberikan keterangan kepada wartawan di Polda Metro Jaya sebelum menjalani pemeriksaan, Sabtu (12/12). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Pertama kali diperkenalkan oleh Frank Hoy di Arizona State University, EDFAT adalah singkatan dari Entire (Keseluruhan), Detail (Perincian), Frame (Kerangka Foto), Angle (Sudut Pengambilan Gambar), and Time (Waktu).
Metode EDFAT ini memudahkan fotografer untuk memenuhi kebutuhan foto untuk industri media digital saat ini yang sangat membutuhkan banyak foto.
***
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona.