Mengenal GBU-43, Ibu dari Semua Bom

14 April 2017 6:52 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Bom GBU-43. (Foto: Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Bom GBU-43. (Foto: Reuters)
Militer Amerika Serikat menjatuhkan bom GBU-43 di wilayah Afganistan pada Kamis (13/4) waktu setempat, atau Jumat (14/4). Bom tersebut dijatuhkan sebagai serangan untuk mencari lokasi persembunyian anggota militan ISIS.
ADVERTISEMENT
Bom berdaya ledak besar tersebut dijatuhkan pesawat MC-130 di distrik Achin, provinsi Nangarhar, dekat perbatasan dengan Pakistan. Ini pertama kalinya GBU-43 digunakan militer AS dalam sebuah operasi militer.
GBU-43/B Massive Ordnance Air Blast Bomb (MOAB) dijuluki sebagai 'mother of all bomb' atau ibu dari segala bom. Dikembangkan oleh Albert L.Weimort, Jr untuk militer AS, bom ini disebut sebagai bom bukan nuklir terbesar dengan daya ledak tinggi yang pernah ada.
Kekuatan dari bom GBU-43. (Foto: Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Kekuatan dari bom GBU-43. (Foto: Reuters)
Bom ini dirancang bukan untuk dibawa jet tempur, tapi oleh pesawat pengangkut seperti C-130 Hercules, MC-130E Combat Talon I atau Combat Talon II.
GBU-43 memiliki panjang 9,17 m, diameter 102,9 cm dan memiliki bobot 10,3 ton. Dari 10,3 ton bobot GBU-43, 8,5 ton-nya berdaya ledak tinggi. Radius ledakannya bisa mencapai 137 m dan dengan gelombang kejut yang besar, yang diprediksi dapat menghancurkan wilayah seukuran 9 blok kota. Karena ukuran dan beratnya yang besar,GBU-43 hanya bisa dijatuhkan dari belakang pesawat Hercules C-130.
ADVERTISEMENT
Bom ini berisi 8,5 ton bahan peledak H6 yang 1,35 kali lebih kuat dari bahan peledak TNT. Untuk diketahui, H6 adalah bahan peledak non-nuklir terkuat yang digunakan oleh militer AS, dengan kandungan kombinasi dari eksplosif RDX (trinitramine Cyclotrimethylene), TNT dan alumunium.
Bom GBU-43 yang diluncurkan. (Foto: Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Bom GBU-43 yang diluncurkan. (Foto: Reuters)
Militer AS memang belum pernah menggunakan bom ini dalam sebuah operasi militer. Namun AS pernah membawa satu GBU-43 ke Teluk Persia di tahun 2003, saat Perang Irak bergejolak, meski tak jadi digunakan. Kabarnya, militer AS baru membuat 15 unit saja, sejak pertama kali diproduksi pada tahun 2003.