news-card-video
3 Ramadhan 1446 HSenin, 03 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

Mengenal Gedung Capitol, Tempat Sakral Pelantikan Presiden AS

14 Januari 2017 8:49 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Capitol Hill, kantor Kongres Amerika Serikat. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Capitol Hill, kantor Kongres Amerika Serikat. (Foto: Thinkstock)
Kurang lebih enam hari lagi, Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump akan resmi menjadi penguasa Negeri Paman Sam. Donald Trump nantinya akan dilantik di Gedung Capitol, tepatnya di sisi barat gedung.
ADVERTISEMENT
Dihimpun kumparan dari berbagai sumber, Sabtu (14/1), Gedung Capitol merupakan kantor dari Kongres AS yang terletak di Washington DC. Gedung Capitol dirancang oleh arsitek keturunan Inggris-Amerika bernama William Thornton pada tahun 1793.
Tempat ini sudah 37 kali menjadi saksi sejarah pelantikan Presiden AS, mulai Presiden ketujuh Andrew Jackson pada 1829, hingga Presiden ke-44 Barack Obama pada 2009 dan 2013. Pelantikan Presiden AS biasanya dilakukan di sisi timur atau barat gedung, namun sudah beberapa kali pelantikan dilakukan di sisi barat gedung, bagian luar.
Capitol Hill di Washington DC (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Capitol Hill di Washington DC (Foto: Thinkstock)
Terkadang ada beberapa hal yang mengharuskan lokasi pelantikan Presiden AS dipindah, misal karena perang atau cuaca ekstrem. Salah satunya ketika terjadi perang Inggris dengan Amerika pada tahun 1812, Presiden James Monroe yang memasuki periode kedua harus dilantik di tempat tersembunyi.
ADVERTISEMENT
Kemudian ketika Perang Dunia I di tahun 1914, pelantikan Presiden Thomas Woodrow Wilson juga dilakukan di tempat tersembunyi. Nama Capitol diambil dari bahasa latin yaitu Capitoline, satu dari tujuh bukit di Roma.
Penamaan kantor kongres ini diberikan oleh Presiden AS ketiga, Thomas Jefferson karena ia tak setuju kantor kongres bernama Rumah Kongres. Sebenarnya, pengangkatan sumpah jabatan atau oath or affirmation oleh Presiden AS di Gedung Capitol hanya amanat dari konstitusi Amerika.
President Thomas Jefferson. (Foto: us-presidents.insidegov.com)
zoom-in-whitePerbesar
President Thomas Jefferson. (Foto: us-presidents.insidegov.com)
Mulanya, pengangkatan sumpah jabatan dilakukan pada 4 Maret, bertepatan dengan berlakunya konstitusi Amerika. Namun semenjak tahun 1933, pengangkatan sumpah jabatan selalu dilakukan pada 20 Januari.
Yang unik dari pengangkatan sumpah jabatan Presiden AS, bisa dilakukan dua kali bila jatuh pada hari Minggu. Misal tanggal 20 Januari jatuh pada hari Minggu, presiden terpilih tetap mengucapkan sumpah namun secara tertutup di depan Hakim Agung atau Ketua Mahkamah Agung. Keesokan harinya, pengucapan sumpah diulangi lagi pada upacara di depan umum.
ADVERTISEMENT
"Saya bersumpah (atau menegaskan) dengan sungguh hati bahwa saya akan setia melaksanakan Jabatan Presiden Amerika Serikat dan akan dengan sepenuh Kemampuan saya, melestarikan, melindungi dan membela Undang-undang Dasar Amerika Serikat," Begitulah bunyi sumpah seorang Presiden AS.
Donald Trump akan mengucapkan sumpah tersebut di Gedung Capitol sebagai Presiden ke-45. Upacara pengambilan sumpah ini menjadi hajatan besar empat tahunan rakyat AS. Selain pengambilan sumpah, berbagai acara akan digelar selama hajatan itu.
Pelantikan pertama Barack Obama. (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Pelantikan pertama Barack Obama. (Foto: Wikimedia Commons)
Akan ada pidato dari presiden baru dan akan ada parade presiden terpilih. Selain itu, pelantikan juga akan diisi dengan acara konser, pesta dansa, dan makan malam perdana serta doa bersama.
Saat pelantikan dan pengangkatan sumpah Presiden Barack Obama pada 2009, biaya yang dikeluarkan untuk pesta ini mencapai 55 juta dolar AS atau sekitar Rp 732 miliar. Lalu pada pelantikan Presiden Barack Obama periode kedua pada 2013, biaya yang dikeluarkan sekitar 43 juta dolar AS atau sekitar Rp 572 miliar.
ADVERTISEMENT
Sedangkan untuk pelantikan Presiden terpilih Donald Trump, biaya yang dikeluarkan dikabarkan mencapai 90 juta dolar AS atau sekitar Rp 1,2 triliun. Biaya ini tertinggi dalam sejarah pelantikan Presiden AS.