Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Mengenal Heli Dauphin Basarnas yang Jatuh di Temanggung
2 Juli 2017 22:29 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB

ADVERTISEMENT
Basaranas menghentikan sementara operasi evakuasi korban jatuhnya helikopter di Desa Canggal, Candiroto, Temanggung, Jawa Tengah. Kantor pusat Basarnas memastikan heli yang jatuh itu jenis Dauphin.
ADVERTISEMENT
"Jenis heli Dauphin 3602 buatan PT DI (Dirgantara Indonesia)," ucap Direktur Sarana dan Prasarana Basarnas, Marsekal Pertama TNI Wahyu A Djaja dalam jumpa pers di kantornya, Jakpus, Minggu (2/7).
Menurutnya ada 8 orang dalam helikopter yang terbang untuk misi evakuasi korban meletusnya kawah Sileri di kawasan Dieng tersebut. Hingga saat ini Basarnas belum berani menyampaikan resmi jumlah korban yang tewas.
"Secara resmi yang meninggal belum tahu," ucapnya seraya menambahkan evakusi dilanjutkan besok pagi.

Helikopter Jenis Dauphin
Helikopter Basarnas yang jatuh itu milik TNI AL. Helikopter medium-berat AS365 Dauphin bermesin ganda yang diproduksi oleh PT Dirgantara Indonesia.
Pada akhir 2016 lalu, Basarnas memesan 13 unit helikopter AS365 Dauphin dari PT Dirgantara Indonesia. Heli ini dipilih untuk melengkapi dua Helikopter AS365 Dauphin dan satu Augusta Westland AW139 yang sudah dimiliki terlebih dahulu.
ADVERTISEMENT
Untuk heli AW139 Basarnas memang mengkhususkan untuk misi SAR di Papua, sedangkan untuk Dauphin ditempatkan di wilayah operasi Indonesia Barat, Tengah-Barat, Tengah-Timur, dan Timur.
Secara fisik, AS365 Dauphin tampak serupa dengan saudaranya, AS565 Panther. Namun, keduanya dirancang untuk keperluan berbeda. Panther untuk keperluan militer, sedangkan Dauphin dirancang untuk keperluan sipil.

Helikopter ini secara umum mampu menampung 2 pilot, 12 penumpang, 2 tandu dan 1 personel medis. Dengan menggunakan mesin ganda, Dauphin mampu melaju dengan kecepatan maksumum 306 km/jam dengan ketahanan terbang mencpai sekitar 4,3 jam.
Dauphin juga sudah dilengkapi ini sudah dilengkapi dengan sistem autopilot yang diklaim sebagai satu-satunya sistem autopilot yang berfokus kepada ketinggian, bukan kecepatan. Helikopter ini juga dilengkapi dengan teknologi Flight Management System yang mampu mengatur rencana terbang termasuk jalur yang dilewati pesawat, kecepatan take-off, crushing dan landing.

Selain Dauphin, berdasarkan laman basarnas.go.id, Basarnas juga memiliki helikopter ringan Bo105 yang diproduksi oleh Bolkow.
ADVERTISEMENT
Selain angkutan udara dari jenis helikopter, Basarnas juga tercatat memiliki pesawat fixed wing versi SAR yang dilengkapi dengan peralatan SAR. Pesawat ini memilki daya jelajah yang lebih luas dengan fungsi utama untuk pencarian dan dropping.