Mengenal Hikmahanto Juwana, Pakar Hukum Internasional di Debat Pilpres

17 Januari 2019 16:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hikmahanto Juwana (Foto:  Okke Oscar/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Hikmahanto Juwana (Foto: Okke Oscar/kumparan)
ADVERTISEMENT
Komisi Pemilihan Umum (KPU) bersama tim kampanye kedua paslon telah sepakat menunjuk enam orang panelis yang ahli di bidang hukum, HAM, korupsi, dan terorisme dalam debat Pilpres 2019. Keenam panelis bertugas menyiapkan sejumlah pertanyaan untuk dijawab oleh paslon di debat perdana, Kamis (17/1).
ADVERTISEMENT
Salah satu nama yang masuk dalam panelis itu adalah Hikmahanto Juwana. Ia merupakan Guru Besar Hukum Internasional UI yang memperoleh gelar profesor saat berusia 36 tahun. Sebelumnya, ia pernah didaulat menjadi moderator di debat Pilpres 2014.
Sepak terjang Hikmahanto dalam hukum internasional sudah tidak diragukan lagi. Guru besar kelahiran November 1965 ini pernah didaulat menjadi Utusan Khusus Presiden RI ke Swedia. Ia mendapatkan tanggung jawab terkait proses hukum Hassan Tiro.
Ia juga pernah menjadi staf ahli Menko Perekonomian, tim Pakar Departemen Kehakiman, dan anggota Dewan Kehormatan Badan Arbitrase Pasar Modal. Pada era kepemimpinan SBY, lulusan University of Nottingham, Inggris pernah dilibatkan dalam penyelesaian makelar kasus peradilan Indonesia.
Panelis debat perdana. (Foto: kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Panelis debat perdana. (Foto: kumparan)
Ia sempat ditunjuk sebagai sekretaris Tim Sembilan Independen yang dibentuk Presiden Jokowi pada 2015. Tim itu dibentuk untuk menyelesaikan konflik yang melibatkan Polri dan KPK.
ADVERTISEMENT
Di samping prestasinya yang luar biasa, Hikmahanto sebenarnya ingin menjadi dosen sekaligus diplomat. Ia tidak menampik munculnya cita-cita itu karena dilahirkan dari keluarga diplomat. Untuk mewujudkan keduanya itu, ia memilih masuk Fakultas Hukum UI dengan bidang hukum internasional.
Meski begitu, ia pernah menjajal dunia hukum dengan magang di bawah pimpinan advokat OC Kaligis. Akan tetapi, ia tidak merasa cocok hingga kemudian memutuskan untuk kembali ke kampus.
Hikmahanto Juwana memberikan pengarahan di perhelatan uji kompetensi wartawan kumparan (Foto: istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Hikmahanto Juwana memberikan pengarahan di perhelatan uji kompetensi wartawan kumparan (Foto: istimewa)
Selama menjadi dosen di awal kariernya, ia juga mengejar pendidikan Master di Keio University, Jepang. Lalu ia berhasil lulus pada 1992.
Dalam menempuh gelar doktor di University of Nottingham, Inggris, ia sempat terkena masalah keuangan. Akhirnya dia kembali lagi ke dunia praktik hukum dengan bergabung di kantor pengacara Lubis Ganie Surowidjojo (LGS) selama empat tahun. Hingga akhirnya lulus dari universitas tersebut pada 1997.
ADVERTISEMENT