Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Komdigi membekukan aktivitas WorldID dan WorldCoin. Pembekuan ini dilakukan sebagai langkah preventif untuk mencegah penyalahgunaan data. Sebelumnya, masyarakat di sejumlah lokasi memindai iris mata lantaran diiming-imingi uang hingga Rp 800 ribu.
ADVERTISEMENT
WorldID dan WorldCoin adalah bagian dari World yang diinisiasi oleh Sam Altman. Proses pemindaian iris mata dilakukan sebagai pengganti bukti bahwa mereka manusia, bukan bot kecerdasan buatan (AI).
Selain World, pemindaian iris mata sebenarnya sudah dilakukan pemerintah Indonesia. Contohnya perekaman iris mata untuk E-KTP yang menggunakan kamera khusus dengan bantuan inframerah. Gambar iris tersebut diubah menjadi data digital dan kemudian disimpan dalam chip E-KTP serta database pusat.
Hal itu merupakan amanat Undang-Undang No. 24 Tahun 2013 Tentang Administrasi Kependudukan yang berfokus pada penguatan sistem autentikasi diri. Chip elektronik dalam E-KTP digunakan sebagai alat autentikasi diri yang unik dan sah bagi setiap warga Indonesia. Selain itu, E-KTP diharapkan bisa mempercepat pelayanan publik dalam memudahkan verifikasi identitas dalam berbagai layanan.
ADVERTISEMENT
Lantas, mengapa iris menjadi penting?
Secara biologis, iris mata berfungsi dalam meregulasi cahaya yang masuk ke dalam mata melalui pupil. Selain itu, iris mata berfungsi dalam mengatur jumlah cairan mata untuk mempertahankan bentuk bola mata dan memberi nutrisi ke mata yang tidak mendapatkan suplai darah secara langsung.
Iris kemudian menjadi populer sebagai metode identifikasi biometrik yang akurat dan cepat. Pemindaian iris adalah proses identifikasi biometrik menggunakan pola unik iris mata seseorang. Tingkat akurasi identifikasi iris dinilai lebih andal dengan tingkat keamanan yang tinggi.
Dikutip dari Thereadable.co, data iris mempunyai 266 fitur yang bisa diidentifikasi. Ini 6,65 kali lebih banyak apabila dibandingkan dengan sidik jari yang cuma memiliki 40 fitur yang bisa diidentifikasi.
ADVERTISEMENT
Selain itu, pola iris setiap individu sangatlah unik sehingga kemungkinan dua individu mempunyai pola iris yang sama sebesar 1:1.000.000.000. Bahkan, iris mata kanan dan kiri dari seseorang mempunyai pola yang berbeda.
Menurut profesor Teknik Elektro Dongguk University, Park Kang-Ryoung, pemindaian iris adalah metode identifikasi biometrik yang paling tepat untuk membedakan setiap individu dibandingkan pengenalan wajah, sidik jari, atau pemindaian suara.
Hal ini karena pola iris yang sudah dimiliki seseorang sejak lahir dan tidak akan berubah sepanjang hidupnya. Konsistensi ini membuat identifikasi biometrik akan akurat dalam berbagai kondisi.
Kemampuan iris sebagai verifikasi biometrik juga mendorong perusahaan smartphone seperti Samsung mengembangkan fitur tersebut. Di series Galaxy S8 (2017) dan S9 (2018), misalnya, Samsung menawarkan unlock hp menggunakan pemindaian iris.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari samsung.com, pemindaian iris di smartphone Samsung Galaxy S8 dan S9 menggunakan sensor inframerah dengan menangkap pola unik iris dan mengubahnya menjadi data digital terenkripsi. Data digital tersebut disimpan secara lokal di perangkat.
Namun, fitur itu dihentikan pada 2019 lantaran dianggap lebih lambat dibandingkan sidik jari atau pemindaian wajah. Selain itu, pemindaian iris membutuhkan komponen hardware yang mahal dan kompleks
Berbeda dengan smartphone, dikutip dari world.org, perekaman iris oleh World dilakukan dengan menangkap gambar iris yang diubah menjadi kode numerik terenkripsi di server World. Saat kode numerik sudah didapatkan, World mengeklaim bahwa gambar iris segera dihapus untuk menjaga privasi pengguna.
Selain iris, sebetulnya ada bagian mata lain seperti retina yang juga bisa digunakan untuk verifikasi biometrik. Namun, pemindaian retina biasanya digunakan untuk hal-hal yang sangat khusus seperti fasilitas militer. Butuh perangkat khusus dan prosesnya terbilang sulit.
ADVERTISEMENT
Dibilang sulit lantaran pemindaian retina dilakukan pada pola pembuluh darah retina. Sementara pemindaian iris dilakukan pada pola iris (warna bola mata). Selain itu, pemindaian retina harus sangat dekat hampir menempel dengan alat pemindai. Ini berbeda dengan pemindaian iris yang dapat dilakukan dengan jarak 10 – 30 cm.
Penulis: Muhammad Falah Nafis