Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Mengenal Jalur Mudik Alas Roban yang Penuh Cerita
15 Juni 2017 13:42 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
ADVERTISEMENT
Diperkirakan puncak arus mudik tahun ini terjadi sekitar tangal 20-23 Juni. Tiap tahunnya ribuan rang berbondong-bondong untuk pulang ke kampung halaman, berkumpul bersama keluarga dan merayakan hari raya idul fitri.
ADVERTISEMENT
Moda transportasi yang digunakan beragam, ada yang memilih pesawat, ada yang nyaman dengan kereta, ada yang menggunakan kapal laut dan tentu kendaraan mobil atau sepeda motor.
Khusus pengguna mobil dan sepeda motor, terlebih pemudik yang melewati jalur utara pasti akan melewati salah satu jalur yang dahulu terkenal rawan dan angker. Alas Roban, jalur yang berada di kecamatan Gringsing, kabupaten Batang, Jawa Tengah ini dikenal dengan jalannya yang cukup curam dan berkelok-kelok, selain itu sepanjang jalur ini banyak ditumbuhi pohon-pohon tinggi.
Cerita soal jalur Alas Roban sudah banyak beredar sejak tahun 1980an. Jalan ini dibangun pada masa penjajahan VOC dengan nama De Grote Postweg. Jalur penghubung Jawa Tengah dengan Jawa Barat ini merupakan gagasan dari Herman Williem Deandles yang mempekerjakan kaum pribumi secara paksa.
ADVERTISEMENT
Beberapa hal yang sering kali jadi cerita lain di jalur ini adalah seringnya kecelakaan yang terjadi dan mitos yang berkembang soal angkernya jalur ini.
Cerita pertama adalah asal usul pembangunan jalan ini. Hutan di sekitar jalur Alas Roban ini digunakan sebagai tempat pembuangan mayat sekitar tahun 1808-1811 (korban pembangunan De Grote Postweg), tahun 1980-an (korban petrus masa orde baru).
Kondisi jalan dan sekitarnya yang mencekam memang menambah kesan mistis dan horor jalan ini. Namun secara topografi dan kondisi jalan juga bisa mempengaruhi penyebab kecelakaan.
Kondisi jalan yang menanjak dan berkelok di sebuah bukit. Kondisi ini diperparah ketika malam hari, sering kali kabut tebal turun menyelimuti jalan, sehingga mengganggu konsentrasi pengendara dan jarak pandang.
ADVERTISEMENT
Hal lain di luar mistis dan kecelakaan, para pengendara sebaiknya lebih waspada karena seperti yang diketahui di daerah sekitar Alas Roban memiliki kontur menantang.
Kini kondisi Alas Roban sudah jauh berbeda. Banyak rumah penduduk, warung, dan ada pos polisi. Tetapi tetap, menggunakan jalur mana pun sebaiknya Anda tetap waspada dan memastikan kondisi kendaraan dan juga fisik Anda dalam keadaan sehat.