Mengenal Jenis Letusan Freatik yang Terjadi di Gunung Merapi

11 Mei 2018 8:40 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Merapi Mengeluarkan Asap. (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Merapi Mengeluarkan Asap. (Foto: Dok. Istimewa)
ADVERTISEMENT
Gunung Merapi di Daerah Istimewa Yogyakarta pada Jumat (11/5) sekitar pukul 07.45 WIB meletus. Merapi mengeluarkan asap tebal di udara. Menurut keterangan dari BNPB Letusan Gunung Merapi ini disebabkan adanya fenomena letusan freatik.
ADVERTISEMENT
kumparan (kumparan.com) menghimpun sejumlah informasi terkait letusan freatik ini. Letusan freatik terjadi akibat adanya uap air bertekanan tinggi. Uap air tersebut terbentuk seiring dengan pemanasan air bawah tanah atau air hujan yang meresap ke dalam tanah di dalam kawah kemudian kontak langsung dengan magma. Letusan freatik disertai dengan asap, abu dan material yang ada di dalam kawah .
Letusan freatik sulit diprediksi dan bisa terjadi tiba-tiba dan seringkali tidak ada tanda-tanda adanya peningkatan kegempaan. Beberapa kali gunungapi di Indonesia meletus freatik saat status gunung api tersebut Waspada (level 2) seperti letusan Gunung Dempo, Gunung Dieng, Gunung Marapi, Gunung Gamalama. Tinggi letusan freaktik juga bervariasi, bahkan bisa mencapai 3.000 meter tergantung dari kekuatan uap airnya.
ADVERTISEMENT