Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.87.1
Mengenal Kabupaten Pakpak Bharat yang Bupatinya di-OTT KPK
18 November 2018 12:15 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
ADVERTISEMENT
KPK kembali malakukan operasi tangkap tangan (OTT). Kali ini, KPK menangkap Bupati Pakpak Bharat, Sumatera Utara, Remigo Yolando Berutu
ADVERTISEMENT
Remigo ditangkap di Medan, Sumatera Utara, pada Minggu (18/11) dini hari. Remigo ditangkap KPK atas proyek Dinas Pekerjaan Umum (PU) bersama enam orang lainnya. Ia kini tengah dibawa KPK dalam perjalanan menuju Jakarta. Remigo sendiri merupakan kader Partai Demokrat yang terpilih sebagai bupati pada Pilkada 2015 lalu.
Lantas bagaimana gambaran tentang Kabupaten Pakpak Bharat selama ini?
Secara historis, Kabupaten Pakpak Bharat terbilang baru. Kabupaten itu terbentuk pada 28 Juli 2003 dan merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Dairi. Menurut sensus penduduk yang dilakukan BPS pada 2015, ada 47.239 jiwa yang menetap di sana.
Adapun mayoritas etnis yang mendiami kabupaten tersebut mayoritasnya adalah suku Pakpak, yakni salah satu subsuku Batak. Masyarakat di sana berfokus pada pada kegiatan pertanian dan perkebunan.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data BPS, persentase penduduk kemiskinan pada tahun 2016 adalah 10,72 persen. Angka itu menurun dari tahun sebelumnya yang mencapai 11,26 persen.
Dari sisi geografis, kabupaten tersebut terletak di kaki pegunungan Bukit Barisan. Sebuah pegunungan yang yang membentang dari ujung utara (Aceh) sampai ujung selatan (Lampung) di pulau Sumatera.
Wilayah administrasi Kabupaten Pakpak Bharat pada tahun 2018 terdiri dari 8 kecamatan dengan 52 desa. Kecamatan Salak dan Sitellu Tali Urang Jehe merupakan kecamatan dengan jumlah desa terbanyak, yaitu 10 desa. Sedangkan di Kecamatan Pagindar merupakan kecamatan dengan jumlah desa yang paling sedikit, yaitu hanya 4 desa.