Mengenal Kerajaan Angling Dharma Pandeglang dan Rajanya

23 September 2021 6:23 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kemunculan Kerajaan Angling Dharma di Kampung Salangari, Desa Pandat, Kecamatan Mandalawangi, Kabupaten Pandeglang, Banten.  Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Kemunculan Kerajaan Angling Dharma di Kampung Salangari, Desa Pandat, Kecamatan Mandalawangi, Kabupaten Pandeglang, Banten. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Seorang pria bernama Iskandar Jamaludin Firdaus (70) asal Kampung Salangsari, Desa Pandat, Kecamatan Mandalawangi, Pandeglang, Banten, menarik perhatian publik.
ADVERTISEMENT
Sebab pria paruh baya itu menasbihkan dirinya sebagai raja di kerajaan Angling Dharma. Para pengikutnya dan warga sekitar menyebut sang raja sebagai Baginda Sultan.
Hal itu karena Iskandar Jamaludin disebut-sebut memiliki ikatan keluarga dengan Kesultanan Banten.

Sosok Raja Angling Dharma Pandeglang

Kasi Kesejahteraan Desa Pandat, Dimas Febrian mengatakan Iskandar terkenal tertutup, namun sangat dermawan.
"Udah lama tinggal di sininya mah, sudah lebih dari 10 tahun. Dia kepribadiannya tidak terlalu berkecimpung dengan masyarakat," jelasnya.
Meski tertutup, Iskandar sering mengadakan zikiran dan kesenian keagamaan di kediamannya yang juga jadi padepokan itu. Bahkan saat maulid, dia juga suka mengadakan acara meski hanya terbatas untuk santrinya dari berbagai ponpes saja.
Kemunculan Kerajaan Angling Dharma di Kampung Salangari, Desa Pandat, Kecamatan Mandalawangi, Kabupaten Pandeglang, Banten. Foto: Dok. Istimewa

Warga Tak Risih Ada Pria yang Mengaku Raja Angling Dharma

Warga di Desa Pandat, Kecamatan Mandalawangi, Pandeglang, Banten, tak merasa risih terkait keberadaan pria paruh baya bernama Iskandar Jamaludin (70) yang menasbihkan diri sebagai Raja Angling Dharma.
ADVERTISEMENT
Sebab, apa yang dilakukan Iskandar itu dianggap tak menonjolkan hal-hal menyimpang. Bahkan warga merasa terbantu karena kerajaan tersebut kerap memberi bantuan sosial.
"Enggak ada hal-hal aneh, setahu kita belum ada. Justru malah dengar kemarin dia lagi bangun rumah, itu bagus buat warga. Ikut membantu lah," kata Kasi Kesejahteraan Desa Pandat, Dimas Febrian kepada wartawan, Rabu (22/9).
Dimas menyebut, Iskandar baru sekitar 10 tahun menetap di Desa Pandat. Namun kedua orang tua, Iskandar tinggal di daerah lain yang jaraknya tidak begitu jauh. Dia tak menyebut lokasi spesifiknya.
Kemunculan Kerajaan Angling Dharma di Kampung Salangari, Desa Pandat, Kecamatan Mandalawangi, Kabupaten Pandeglang, Banten. Foto: Dok. Istimewa

Dikenal Dermawan

Juru bicara Iskandar, ustaz Ali, mengatakan istilah 'raja Angling Dharma' hanyalah julukan saja. Kesehariannya, Iskandar ini dianggap sebagai 'orang pintar' sekaligus dikenal sebagai kiai.
ADVERTISEMENT
Saban hari, banyak orang yang datang ke kediaman Iskandar di Desa Pandat itu. Kediaman Iskandar ini disebut sebagai padepokan.
"Keseharian mah begitu seperti kiai, setiap Minggu zikiran, terus suka latihan kesenian Cimande juga di sini," ujar Ali, saat dihubungi Rabu (22/9).
Ali menyebut bahwa yang ramai diperbincangkan soal kerajaan multifasir. Karena tempat tinggal Iskandar lebih seperti padepokan. Namun gaya berpakaian Iskandar dari dulu suka nyeleneh.
"Itu mah sebetulnya padepokan saja. Cuma memang gaya berpakaian baginda seperti itu (nyeleneh) seperti Wan Sehan (Seorang Habib yang sempat viral beberapa waktu lalu). Kadang suka berpakaian seperti Soekarno, kadang berpakaian kayak raja. Dari dulu memang berpakaiannya seperti itu sebagai ciri saja," ujar dia.
Sedangkan nama Angling Dharma hanya sebuah siloka atau peribahasa yang melambangkan kedermawanan.
ADVERTISEMENT
"Itu sih bukan kerajaannya, lebih ke padepokan sebetulnya. Kalau Angling Dharma sebetulnya cuma siloka yang melambangkan kedermawanan karena baginda orangnya sangat dermawan," kata dia.