Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Nama Kerensa Johnston (48) mendadak jadi perbincangan di media sosial. Bermula, sejak bule asal Australia itu turun ke sebuah selokan di Jakarta Selatan untuk membersihkan sampah, Minggu (28/4).
ADVERTISEMENT
Aksinya itu pun diabadikan sang anak yang kemudian diunggah ke media sosial. Alhasil, beragam respons, baik yang positif maupun negatif tertuju pada dia.
Karensa, bisa dibilang, bukan warga baru di Indonesia. Namun, sudah menetap sejak 1990 silam.
Pernikahannya dengan pria WNI menjadi babak baru dalam kehidupannya tinggal di Indonesia. Termasuk perihal keyakinannya. Dia memutuskan menjadi mualaf semenjak menikah pada 1999. Pilihan pindah agama itu, dia sebut, selaras dengan prinsip dan nilai kehidupan yang dipegang.
“Kebersihan sebagian dari iman,” ujar Kerensa ketika ditemui kumparan di kediamannya di Jakarta Selatan, Sabtu (11/5).
Prinsip inilah yang kemudian melandasi Kerensa untuk menjaga lingkungan. Baginya, menjaga kebersihan lingkungan dan kelestarian alam semesta sama dengan menjalankan perintah Tuhan.
ADVERTISEMENT
“Kita harus membuktikan cinta kita kepada Dia, di dalam Al-qur’an meminta kita untuk menjaga lingkungan,” jelas Kerensa.
Untuk itu, dia tidak segan untuk membersihkan sampah dari selokan yang menyumbat aliran air di rumahnya.
“Dalam 30 menit, saya temukan sampah mulai dari busa kasur, celana jeans, plastik, kaleng cat, dan yang paling menjijikan, popok bayi lengkap beserta kotorannya,” ucapnya.
Dia mengaku, menemukan kebesaran Allah melalui alam semesta dengan semakin mengenal Islam. Hingga akhirnya, menjaga kebersihan lingkungan selalu jadi prioritas utamanya. Salah satunya, dengan belajar membuat kompos dengan cacing.
“Itu ciptaan cacing saja, dan wow ini sangat sangat bermanfaat, mereka melahirkan sendiri dan cepat sekali mengganti daun daun dari bekas potong sayur menjadi tanah lagi,” kata Kerensa.
ADVERTISEMENT