Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Mengenal Konsep Rusun Hybrid yang Dicetuskan Sandiaga
14 Februari 2018 18:28 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
ADVERTISEMENT
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengungkapkan keinginannya agar permukiman kumuh di Penjaringan, Jakarta Utara 'disulap' menjadi rumah susun dengan konsep hibrida (hybrid).
ADVERTISEMENT
Asisten Bidang Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Blessmiyanda mengatakan, rumah susun dengan konsep hibrida berbeda dengan rumah lapis yang juga sempat dicetuskan Sandi.
"Yang jelas konsep kita green building, menghidupkan masyarakat setempat. Masyarakat yang sudah bertempat tinggal di sana selama puluhan tahun bagaimana hidup di lingkungannya menjadi sehat," kata Blessmiyanda saat dihubungi, Rabu (14/2).
Blessmiyanda menjelaskan, warga yang tinggal di permukiman kumuh di Penjaringan tidak akan digusur demi pembangunan rumah susun hibrida. Melainkan rumah susun itu akan dibangun persis di kawasan tempat mereka tinggal.
"Kemudian rusunnya itu green building. Artinya tidak menggunakan lift, hanya 5 lantai. Di lantai 5-nya di rooftop, nanti jadi cafe dan itu jadi penghidupan bagi mereka," paparnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, pembangunan rumah susun hibrida ini tidak akan menggunakan dana APBD. Namun menggunakan konsep public private partnership bersama perusahaan asal Belanda yang bekerja sama dengan Human Cities Coalition (HCC), yaitu ICI Deluxe.
"Rusun hybrid tidak menggunakan APBD, tapi menggunakan public private partnership. Kalau anggaran, saya enggak paham. Bisa ditanya ke HCC-nya langsung. Karena ini kan kerja sama private Belanda dengan HCC dan masyarakat di RW 17 Penjaringan," pungkasnya.
Sandi pertama kali mengungkapkan konsep rusun hibrida ini usai acara Stakeholders Meeting Human Cities Coalition (HCC) DKI Jakarta, di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Selasa (13/2). Dia ingin permukiman rumah kumuh itu diganti menjadi rusun dengan konsep hibrida.
"Kita harapkan ada dua proyek utama, yaitu akses air dan juga sanitasi. Dan yang kedua, rusun yang hybrid. Mungkin lima sampai enam lantai saja gantikan rumah warga yang kumuh miskin, kumuh padat yang timbulkan banyak permasalahan sosial," ujar Sandi.
ADVERTISEMENT