Mengenal KRI Rigel, Kapal Pencari Korban Penumpang Lion Air JT-610

29 Oktober 2018 17:56 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
KRI Rigel (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
KRI Rigel (Foto: Wikimedia Commons)
ADVERTISEMENT
Tim gabungan Basarnas terus mengevakuasi korban dan mencari badan pesawat Lion Air JT-610 di Tanjung Karawang. Basarnas memastikan proses pencarian terus dilakukan tanpa henti.
ADVERTISEMENT
"Saya tegaskan pencarian 24 jam," ujar Direktur Operasi Basarnas Brigjen TNI Mar Bambang Suryo Aji saat konferensi pers di kantor Basarnas, Kemayoran, Jakarta, Senin (29/10).
Suryo menjelaskan, selama pencarian tim dari TNI AL, BPPT, Polri, dan sejumlah instansi lain sudah berada di lokasi untuk melakukan pencarian terhadap badan pesawat. Dalam pencarian dan evakuasi korban pesawat Lion Air JT-610 tersebut, tim Basarnas dibantu dengan KRI Rigel milik TNI Angkatan Laut.
Dari berbagai sumber yang diolah kumparan, KRI Rigel merupakan kapal perang terbaru yang dimiliki Indonesia. Kapal perang ini dibuat di galangan OCEA, Les Sables-d'Olonne, Perancis. Nama Rigel diambil dari nama rasi bintang yang paling terang dari Rasi Orion. Kapal perang ini disebut-sebut sebagai kapal perang tercanggih di Asia Tenggara.
ADVERTISEMENT
Karena, kapal perang ini terbuat dari aluminium dengan bobot 560 ton dengan dimensi panjang 60,1 meter dan lebar 11,5 meter. KRI Rigel yang diluncurkan 11 Desember 2014 lalu ini dilengkapi dengan peralatan AUV (Autonomous Underwater Vehicle) yang berfungsi melaksanakan pencitraan bawah laut hingga kedalaman 1.000 meter dan mengirimkan kembali data secara periodik ke kapal utama yakni kapal BHO.
Selain itu, juga Kapal Rigel ini dilengkapi dengan ROV (Remotely Operated Vehicle), SSS (Side Scan Sonar), Laser Scaner untuk mendapatkan gambaran daratan, AWS (Automatic Weather Station), Echosounder Multibeam laut dalam dan Singlebeam, Peralatan CTD (Conductivity Temperatureand Depth), Gravity Corer, kelengkapan Laboratorium serta kemampuan survei perikanan. KRI Rigel pertama kali dioperasikan pada 11 Maret 2015.
ADVERTISEMENT
Kapal Rigel juga dilengkapi dengan persenjataan mitraliur kaliber 20 mm dan kaliber 12,7 mm. KRI ini merupakan kapal survei dan pemetaan yang cukup canggih karena dilengkapi dengan peralatan survei hidro-oseanografi terbaru yang dapat digunakan untuk pengumpulan data sampai dengan laut dalam.
Saat ini, KRI Rigel TNI AL sudah bergabung dengan tim di Tanjung Karawang. KRI Rigel dibantu dengan Kapal BPPT membawa sejumlah alat khusus pencarian, seperti ROV, MBRS, dan Sonar.