Mengenal Padmarajan, Gagal 238 Kali dalam Pemilu India dan Siap Bertarung Lagi

28 Maret 2024 12:54 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Calon independen K. Padmarajan, seorang pemilik bengkel ban yang dikenal dengan sebutan "Raja Pemilu", di kantornya di Mettur, dekat distrik Salem di negara bagian Tamil Nadu, India. Foto: Idrees Mohammed/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Calon independen K. Padmarajan, seorang pemilik bengkel ban yang dikenal dengan sebutan "Raja Pemilu", di kantornya di Mettur, dekat distrik Salem di negara bagian Tamil Nadu, India. Foto: Idrees Mohammed/AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Meskipun telah gagal 238 kali dalam upaya menduduki jabatan pemerintahan India, K. Padmarajan tak pernah merasa gentar untuk kembali bertarung memperebutkan posisi di negara demokrasi terbesar itu.
ADVERTISEMENT
Dikenal sebagai "Raja Pemilu", Padmarajan telah berkompetisi di berbagai level, dari mulai pemilu lokal hingga pemilu presiden.
Dikutip dari AFP, selama bertahun-tahun ia kalah dari Perdana Menteri Narendra Modi, mantan perdana menteri Atal Bihari Vajpayee dan Manmohan Singh, dan keturunan partai Kongres Rahul Gandhi.
Tahun ini, dalam pemilu India yang dimulai 19 April mendatang, ia akan memperebutkan kursi parlemen di distrik Dharmapuri, Tamil Nadu.
Pemilik bengkel ban berusia 65 tahun itu memulai perjuangan sejak pemilu 1988 dari kampung halamannya di Mettur, negara bagian Tamil Nadu di bagian selatan.
Orang-orang tertawa ketika ia mendaftarkan diri, namun ia berkata ingin membuktikan bahwa orang biasa dapat ambil bagian.
“Semua kandidat mengincar kemenangan dalam pemilu, bukan saya,” kata Padmarajan, seperti dikutip AFP.
ADVERTISEMENT
Baginya, kemenangan bukan soal hasil, tapi partisipasi. Ketika kekalahannya datang, dia “senang kalah”.
“Kemenangan adalah hal kedua,” katanya.
“Siapa calon lawannya? Saya tidak peduli.”
Fokus utama Padmarajan adalah memperpanjang kekalahan beruntunnya.
Dia mengakui bahwa biaya pemilu tidak murah. Padmarajan telah menghabiskan puluhan juta selama lebih dari tiga dekade untuk biaya nominasi.
Itu termasuk uang jaminan sebesar 25.000 rupee, atau setara Rp 4,8 juta, untuk pemilu terakhirnya. Uang tersebut tidak akan dikembalikan kecuali ia memenangkan lebih dari 16 persen suara.
Calon independen K. Padmarajan, memperlihatkan foto dirinya yang menyatakan 'Pecundang Pemilu Terbesar di Dunia' di kantornya di Mettur, dekat distrik Salem di negara bagian Tamil Nadu, India. Foto: Idrees Mohammed/AFP
Satu-satunya kemenangannya adalah mendapatkan penghargaan dari Limca Book of Records (sebuah arsip rekor negara) sebagai kandidat paling gagal di pemilu India.
Prestasi terbaik Padmarajan terjadi pada pemilu 2011. Saat itu ia mencalonkan diri dalam pemilihan majelis di Mettur. Dia memperoleh 6.273 suara, sementara pemenangnya mendapatkan lebih dari 75.000 suara.
ADVERTISEMENT
“Saat itu saya bahkan tidak mengharapkan satu suara pun,” ungkapnya.
“Tetapi itu menunjukkan bahwa orang-orang menerima saya.”
Selain bekerja di bengkel bannya, Padmarajan juga menyediakan jasa pengobatan alternatif dan bekerja sebagai editor media lokal.