Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Mengenal Perbedaan Pelican Crossing dengan Zebra Cross
27 Juli 2018 8:25 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
ADVERTISEMENT
Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) yang membentang antara Plaza Indonesia dengan Wisma Nusantara akan dibongkar karena dianggap menutupi patung Selamat Datang. Fasilitas penyeberangan tersebut diganti dengan pelican crossing. Lalu seperti apa pelican crossing tersebut?
ADVERTISEMENT
Kadishub DKI Jakarta Andri Yansyah mengatakan pelican crossing mirip degan zebra cross. Hanya saja tempat penyeberangan orang tersebut dilengkapi beberapa fasilitas seperti lampu lalu lintas, tombol difabel bagi penyandang disabilitas, dan pengeras suara.
"Jadi pelican crossing itu dia lebih lengkap karena dilengkapi dengan traffic light, tombol difabel untuk menyeberang, dan pengeras suara. Seperti yang kita lakukan di IRTI (Monas), kayak gitu," kata Andri di Monas, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (26/7).
Pelican crossing memang sudah banyak diterapkan di wilayah Jakarta terutama di jalan protokol tanpa jembatan penyeberang orang. Pengguna jalan hanya perlu memencet tombol untuk menyeberang. Lalu lampu penyeberangan akan menyala hijau yang berarti jalan, dan secara bersamaan memberi lampu merah untuk kendaraan yang melintas. Penyeberangan dibatasi oleh waktu tertentu.
ADVERTISEMENT
Kata pelican sebelumnya disebut pelicon yang merupakan singkatan dari "pedestrian light controlled crossing". Fasilitas penyeberangan ini digunakan di beberapa negara di Ingris Raya dan Irlandia.
Fasilitas ini diperkenalkan pertama kali di Inggris pada 1969. Kehadirannya sebagai pengganti panda crossing yang dinilai gagal.
Selain pelican crossing, ada juga puffin crossing, dan toucan crossing yang memiliki fasilitas mirip.
Perbedaan pelican dengan puffin crossing ialah pada lampu lalu lintasnya. Puffin crossing menggunakan sensor untuk mengatur lama atau cepatnya waktu penyeberangan. Sensor itu dapat mendeteksi lokasi penyeberang jalan dan mengontrol warna lampu.
Setelah tombol kontrol ditekan, lampu lalu lintas hanya akan berubah kembali menjadi hijau setelah tidak ada lagi penyeberang jalan.
Sementara toucan crossing merupakan fasilitas penyeberangan yang mengijinkan mengendarai sepeda di atas penyeberangan tersebut. Maka itu penyeberangan ini memiliki lebar yang besar. Untuk diketahui pada penyeberangan lain pesepeda harus menuntun sepedanya saat berada di atas penyeberangan.
ADVERTISEMENT
Sedangkan zebra cross ialah tempat penyeberangan jalan yang paling sederhana. Hanya garis hitam-putih yang dicat di atas jalan, tidak ada lampu berhenti bagi kendaraan maupun pejalan kaki. Meski begitu pengendara wajib berhenti bila ada yang menyeberang.