Mengenal Perum Perindo yang Seluruh Direksinya Ditangkap KPK

23 September 2019 23:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perum Perindo. Foto: Dok. Perum Perindo
zoom-in-whitePerbesar
Perum Perindo. Foto: Dok. Perum Perindo
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
KPK menangkap seluruh direksi Perusahaan Umum Perikanan Indonesia (Perum Perindo). Para direksi itu adalah Direktur Utama Perum Perindo Risyanto Suanda, Direktur Keuangan Arief Goentoro dan Direktur Operasional Farida Mokodompit.
ADVERTISEMENT
Pihak lain yang ditangkap ialah pegawai Perum Perindo dan pihak importir. Mereka ditangkap dalam operasi tangkap tangan pada Senin (23/9).
Wakil Ketua KPK Laode M Syarif mengungkapkan OTT terkait dugaan suap izin impor ikan jenis tertentu.
"Salah satu jenis ikan yang teridentifikasi saat ini adalah ikan jenis frozen pacific mackerel atau ikan Salem," ujar Syarif kepada wartawan.
Berdasarkan situs resminya, Perum Perindo merupakan BUMN yang didirikan pada 20 Januari 1990. Awalnya perusahaan itu memiliki nama Perum Prasarana Perikanan Samudera (PPS). Perubahan nama perusahaan menjadi Perum Perindo terjadi pada 2013.
Ilustrasi Perum Perindo. Foto: Instagram/@perumperindo
Berkantor pusat di Jalan Muara Baru Ujung Penjaringan, Jakarta Utara, Perum Perindo memiliki tugas menyelenggarakan pelayanan barang jasa dan pengembangan sistem bisnis perikanan. Pelayanan dan pengembangan untuk pengguna jasa pelabuhan perikanan, yaitu nelayan dan masyarakat yang menggeluti perikanan.
ADVERTISEMENT
Ada sejumlah lini usaha Perum Perindo, di antaranya sewa lahan dan bangunan; tambat labuh; jasa docking dan perbaikan kapal; sewa cold storage; produksi es; penjualan BBM, air bersih dan perbekalan kapal lainnya. Kemudian budi daya serta produksi pakan ikan dan udang; perdagangan dan pengolahan hasil laut.
Keramba Jaring Apung (KJA) Bali di Singaraja milik Perum Perindo. Foto: Instagram/@perumperindo
Hingga tahun 2018, modal perusahaan yang dimiliki Perum Perindo adalah Rp 341,43 miliar. Sedangkan pendapatannya, Perum Perindo mencatat pada akhir tahun 2018 sebesar Rp 1 triliun.
Docking kapal Perum Perindo. Foto: Instagram/@perumperindo
Perusahaan pelat merah itu beroperasi di sembilan pelabuhan perikanan. Yakni Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman Jakarta di Jakarta; Pelabuhan Perikanan Samudera Belawan di Belawan; Pelabuhan Perikanan Nusantara Pekalongan di Pekalongan; Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong di Brondong; Pelabuhan Perikanan Nusantara Pemangkat di Pemangkat; dan Pelabuhan Perikanan Nusantara Prigi di Prigi.
ADVERTISEMENT
Kemudian Pelabuhan Perikanan Lampulo di Banda Aceh; Pelabuhan Perikanan Tarakan; dan Pelabuhan Perikanan Banjarmasin. Kini Perum Perindo mengembangkan operasinya 29 wilayah.