Mengenal Pil Kontrasepsi Darurat untuk Cegah Kehamilan Saat Alami Sex Emergency

6 September 2022 12:30 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pasangan suami istri. Foto: Shutterstock.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pasangan suami istri. Foto: Shutterstock.
Tulisan ini merupakan karya dr. Dinda Derdameisya, Sp.OG
Dalam menjalani kehidupan kita sebagai manusia, seringkali kita mengalami kejadian yang tidak sesuai dengan rencana awal meskipun segalanya sudah dipersiapkan sebaik mungkin.
Saat terjadi sesuatu di luar rencana tersebut, biasanya kita harus langsung memutar otak, berpikir kreatif untuk mengubah alternatif tujuan dengan plan B atau bahkan plan C. Keadaan ini menjadi keadaan darurat jika perubahan rencana ini terjadi secara mendadak.
Sebagai contoh kasus pada keseharian saya. Saat saya mau melakukan IG live dengan tamu VIP yang notabene adalah guru saya yang super sibuk dan rela menyelipkan waktunya untuk mengedukasi di IG saya. Tiba-tiba lampu mati, device saya overheat sehingga percakapan yang sedang berlangsung semua mati dan tidak terekam.
Saya pun menyiapkan plan B dengan menyalakan lampu dari sumber lain (seperti senter handphone), mengatur koneksi ulang, tetap tenang, dan merelakan rekaman sebelumnya hilang. Dengan pikiran: besok-besok saat IG live harus ada tim yang stand by dan membantu back up.
Kasus di atas baru sebatas IG live—yang kalau rekaman hilang ya bukan suatu yang membahayakan. Bisa dibayangkan nggak kalau yang terjadi bukan hanya rekaman hilang, ban mobil bocor, air mati saat mau kawinan, atau hal lain yang masih bisa dianggap hal kecil. Bisa kalian bayangkan kalau keadaan darurat yang kita alami adalah kehamilan? Bentuk tanggung jawab yang sangat besar.
Di Indonesia kehamilan sehat yang normal tidak bisa dihentikan karena melanggar undang-undang, dan barang siapa yang melanggar undang-undang pasti akan mendapatkan hukuman. Dan kehamilan ini bisa menjadi suatu keadaan darurat jika memang tidak direncanakan dan tidak diharapkan. Kalau kehamilan tidak boleh dihentikan, jadi apa dong solusi untuk keadaan darurat hamil?
Kalau solusi dalam kasus IG live saya tadi adalah menyiapkan tim, back up rekaman dan mempersiapkan perangkat sebaik mungkin pada live selanjutnya. Pada kehamilan mendadak pun dapat dicegah dengan Pil Kontrasepsi Darurat yang bisa diminum sesaat (sampai 72jam) setelah berhubungan seks darurat (emergency sex).
Mungkin pertanyaan selanjutnya, “gimana sih hubungan seks kok bisa jadi darurat?”. Ayo coba buka mata dan wawasan lebih luas, tidak semua kehamilan diharapkan oleh setiap pasangan.
Seringkali kehamilan terjadi karena penetrasi terlanjur terjadi akibat pasangan gampang terbawa suasana dan terjadilah ejakulasi di dalam vagina. Mau pakai sistem Tarik, eehhh udah terlanjur. Panik? Tanya aja deh sama yang pernah mengalami. Hehe
Pada kondisi seperti apalagi sih sex emergency mungkin menyebabkan kehamilan? Contohnya kehamilan yang terjadi akibat kondom yang tiba-tiba bocor karena robek, lupa menggunakan kondom, hubungan jarak jauh (LDR/LDM) yang belum terpikir untuk menggunakan kontrasepsi, memiliki siklus haid tidak teratur jadi susah banget menentukan masa subur sampai si pelupa yang sudah menggunakan kontrasepsi pil, tapi sering kelupaan minum.
Tubuhmu adalah tanggung jawabmu dan keputusanmu. Di sinilah pentingnya seorang perempuan mengetahui plan B jika terjadi emergency sex. Informasi tentang emergency pills atau pil darurat merupakan suatu pilihan yang dapat dipilih agar terhindar dari kehamilan yang tidak diharapkan dan direncanakan.
Pil kontrasepsi darurat bekerja dalam menghambat ovulasi, mengentalkan lendir pada vagina, dan mencegah perlekatan calon janin pada dinding Rahim. Pil ini diminum langsung dua tablet sekaligus dalam rentang waktu maksimal 72 jam atau tiga hari setelah hubungan sex tanpa pengaman.
Pil ini efektif mencegah kehamilan sampai 90 persen. Semakin cepat diminum, semakin tinggi efektivitas Pil Kontrasepsi Darurat atau Postpil untuk mencegah kehamilan. Penggunaan Postpil terbukti menurunkan konsekuensi seperti aborsi yang berisiko, tekanan emosi dan ekonomi akibat kehamilan tidak diinginkan sampai kemungkinan masalah Kesehatan pada ibu dan janin.
Artikel ini merupakan bentuk kerja sama dengan Kontrasepsi Darurat (Postpil) - DKT Indonesia.