Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Mengenal Ragam Senjata Pemadam Si Jago Merah
20 Januari 2017 16:21 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:19 WIB
ADVERTISEMENT

Kebakaran di Pasar Senen yang terjadi kemarin telah mengguncang hati para pemiliki kios. Dengan kerugian mencapai miliaran rupiah, Pasar Senen yang kini habis terbakar telah membangkitkan kembali kewaspadaan untuk mencegah terjadinya kebakaran, atau paling tidak bisa menghindari meluasnya kebakaran.
ADVERTISEMENT
Kenalilah beberapa kategori kebakaran dan alat pemadam kebakaran yang bisa Anda gunakan untuk mengantisipasi menyebarnya api bila terjadi kebakaran:
Kategori kebakaran:
1. Kebakaran kelas A
Kebakaran yang disebabkan oleh benda-benda padat non logam, seperti kertas, kain, kayu, dan karet.
2. Kebakaran kelas B
Kebakaran yang disebabkan oleh bahan-bahan cair dan mudah terbakar, seperti minyak (bensin, solar, oli), alkohol, cat, methanol, dan bahan cair mudah terbakar lainnya.
3. Kebakaran kelas C
Kebakaran yang disebabkan oleh benda-benda gas, seperti gas elpiji, tinner, atau gas berbau lainnya.
4. Kebakaran kelas D
Kebakaran yang disebabkan oleh bahan-bahan dengan unsur logam, seperti magnesium, misiu, sodium, lithium, potassium. Diperlukan alat pemadam kebakaran khusus untuk memadamkan kebakaran jenis ini.
ADVERTISEMENT

5. Kebakaran kelas E
Kebakaran yang disebabkan oleh benda atau generator listrik, seperti kasus hubungan arus pendek listrik, generator listik, dinamo, motor listrik.
6. Kebakaran kelas K
Kebakaran yang disebabkan oleh minyak masak, seperti minyak sayur, minyak hewan, dan lemak yang umumnya digunakan di dalam dapur masak.
Dengan berbagai jenis kebakaran yang mungkin saja terjadi, dibutuhkan adanya alat pemadam kebakaran yang sesuai agar api tidak menyebar dan lebih cepat dipadamkan.
Berikut ini adalah jenis-jenis alat-alat pemadam kebakaran:
1. Alat Pemadam Api Ringan
Alat pemadam api ringan (APAR) dapat dibedakan menjadi tiga jenis. Masing-masing jenisnya memiliki spesifikasi dan cara penggunaan yang berbeda dan disesuaikan dengan jenis kebakaran. Berikut ini adalah 3 jenisnya:
ADVERTISEMENT
a. Alat Pemadam Api Busa (Foam)
Dengan menggunakan pemadam berupa foam, kebakaran kelas A, B, dan E dapat dipadamkan secara cepat dan efektif. Bahan dari pemadam api busa adalah Natrium Bikarbonat dan Aluminium Sulfat. Dengan dilarutkan dengan air, kedua bahan tersebut dapat bereaksi dan membetuk busa dengan jumlah volume sepuluh kali lipat dari volume campuran.
Cara kerja pemadam api busa adalah dengan menutup ruangan dengan busa yang mampu mengisolasi oksigen, sehingga penyebaran api bisa dicegah.
Keunggulan:
- Penggunaan praktis.
- Penyimpanan yang mudah dan ringkas; digantung atau diletakkan di sudut ruangan.
Kekurangan:
- Tidak bisa digunakan untuk memadamkan kebakaran yang disebabkan oleh listrik.
- Busa dapat meninggalkan noda bila tidak dibersihkan.
ADVERTISEMENT

b. Alat Pemadam Api dengan Karbondioksida (CO2)
Alat pemadam api ini dapat secara efektif digunakan untuk memadamkan kebakaran kelas B, C, D, dan E.
Cara kerja alat pemadam ini adalah dengan mengubah CO2 cair di dalam tabung menjadi gas CO2, sehingga api dapat dipadamkan lebih cepat.
Keunggulan:
- Dapat digunakan untuk memadamkan kebakaran yang disebabkan oleh listrik
Kekurangan:
- Penggunaan yang salah dapat melukai pengguna dan/ orang lain yang berada di sekitarnya.
- Kurang efektif bila pemakaiannya untuk pemadaman api di luar ruangan.

c. Alat Pemadam Api dengan Serbuk Kimia Kering
Serbuk kimia kering (dry chemical powder) merupakan bahan kombinasi fosfat Mono-amonium dan ammonium sulphate, berfungsi untuk mengganggu reaksi kimia yang terjadi pada zona pembakaran, sehingga api dapat padam.
ADVERTISEMENT
cara kerja dari alat pemadam api dengan serbuk kimia kering adalah dengan menutupi area kebakaran dengan menggunakan partikel kimia yang sangat kering serta membengkak, sehingga oksigen terhalang untuk masuk.
Keunggulan:
- Pemakaiannya luas; bisa digunakan untuk kebakaran kelas A, B, C, E.
- Dapat menahan radiasi panas
- Tidak menghantarkan listrik (non konduktif)
- Tidak beracun
- Tidak berbahaya untuk tumbuhan, hewan, dan manusia.
Kekurangan:
- Meninggalkan noda berupa serbuk yang kotor
- Dapat mengganggu pernafasan dan pengelihatan
- Hanya bisa digunakan sekali dan langsung habis
2. Alat Pemadam Api Portable
Merupakan alat pemadam api yang ringkas, mudah dibawa, dan bisa dioperasikan oleh satu orang.
Salah satu contohnya adalah fire stop, sebuah alat pemadam kebakaran mini yang bisa digunakan untuk memadamkan api dengan skala kecil. Alat ini banyak ditemukan di setiap kendaraan. Berat alat ini berkisar 1-2 kg dan hanya untuk satu kali pakai (tidak bisa diisi ulang).
ADVERTISEMENT
Keunggulan:
- Pemakaian mudah, ringkas, mudah dibawa ke mana pun.
Kekurangan:
- Hanya bisa digunakan untuk api kecil saja karena kapasitasnya yang terbatas.
3. Alat Pemadam Api Thermatic
Merupakan alat pemadam api otomatis dengan modul air. umumnya instalasi pemadam ini dipasang di plafon. Pemasangan dan alat-alatnya dapat disesuaikan dengan ukuran dan kebutuhan ruangan. Pemadam ini dilengkapi dengan sensor untuk mendeteksi panas dan asap.
Cara kerja dari alat ini adalah dengan mendeteksi asap atau api yang menyala, maka air akan keluar dari pipanya untuk memadamkan api.
Keunggulan:
- Dapat disesuaikan dengan kebutuhan ruangan.
Kelemahan:
- Harus ada proses instalasi, tidak portable/ringkas.

4. Alat Pemadam Api Berat atau Trolley
ADVERTISEMENT
Merupakan alat pemadam kebakaran yang dilengkapi dengan regulator yang berfungsi untuk mengatur tekanan dari gas karbondioksida dan nitrogen. Alat pemadam jenis ini umumya ditempatkan di area SPBU (pengisian bahan bakar).
Kisaran berat alat ini adalah 20 - 80kg dan dibutuhkan setidaknya 2 orang untuk mengoperasikannya. pemadam ini menggunakan karbon dioksida untuk memadamkan kebakaran.
Keunggulan:
- Kapasitas besar
Kelemahan
- Tidak praktis karena berat
- Dibutuhkan setidaknya dua orang untuk mengoperasikan.
5. Hydrant
Merupakan alat pemadam kebakaran yang berfungsi sebagai sumber air guna memadamkan api dengan skala besar.
Hydrant umumya diletakkan di trotoar jalan untuk memudahkan aksesnya bagi regu pemadam kebakaran saat terjadi kebakaran. Hydrant juga umum ditemui di area-area pabrik.
ADVERTISEMENT

Cara kerja alat ini adalah dengan memasang selang air pemadam dan membuka katup air, sehingga air dapat disalurkan untuk membantuk memadamkan kobaran api.
Keunggulan:
- Sebagai sumber air.
- Dapat digunakan untuk memadamkan kebakaran dengan skala besar.
Kekurangan:
- Hanya bisa digunakan di area sekitar instalasi hydrant.
Selain lima jenis di atas, terdapat beberapa alat pemadam lainnya seperti nozzle, coupling, box hydrant, smoke detector, head detector, panel MCFA, push button yang banyak digunakan untuk mendukung fungsi teknis alat pemadam kebakaran.