Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Mengenal Sandalwood, Kuda Hadiah Warga NTT untuk Jokowi
31 Agustus 2017 19:59 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
ADVERTISEMENT
Masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT) memberikan hadiah berupa dua ekor kuda sandalwood seharga Rp 70 juta kepada Presiden Joko Widodo. Hadiah itu Jokowi terima setelah dirinya menghadiri Parade Kuda Sandelwood dan Festival Tenun Ikat di Pulau Sumba pada bulan Juli 2017.
ADVERTISEMENT
Menurut Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTT Marius Ardu Jelamu, event pariwisata di Sumba yang baru pertama kali diselenggarakan itu telah mendapat apresiasi publik yang tinggi. Apresiasi itu berupa perhatian yang tinggi dari masyarakat, baik domestik maupun dunia, sehingga berdampak pada peningkatan arus kunjungan wisatawan ke Pulau Sumba.
Melihat apresiasi publik yang tinggi itulah, Pemerintah Provinsi NTT kemudian mengusulkan kepada pemerintah pusat agar Parade Kuda Sandelwood dan Festival Tenun Ikat di Pulau Sumba dijadikan kegiatan rutin kepariwisataan nasional.
"Kami sedang persiapkan untuk segera mengusulkan dua kegiatan pariwisata yang unik dan hanya ada di Sumba ini menjadi event tahunan secara nasional," kata Marinus sebagaimana dilansir Antara beberapa hari setelah setelah acara tersebut berlangsung sukses.
ADVERTISEMENT
Marinus mengatakan, Gubernur NTT Frans Lebu Raya telah berdiskusi secara pribadi dengan Presiden Joko Widodo terkait usulan itu sehingga diharapkan Parade Kuda Sandelwood dan Festival Tenun Ikat itu diangkat sebagai event nasional dan menjadi branding pariwisata Indonesia, bukan hanya branding pariwisata NTT.
Parade Kuda Sandelwood dan Festival Tenun Ikat di Sumba bulan lalu tak hanya berjalan sukses, tapi juga berhasil memecahkan dua rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) untuk parade kuda dan festival tenun terbanyak.
Saat itu acara yang diadakan di 4 kabupaten di Pulau Sumba itu diikuti oleh 1.101 kuda hias jenis sandalwood serta 2.017 penenun dari sejumlah daerah di Sumba.
Jumlah kuda sandalwood yang mengikuti parade tersebut tentulah mengejutkan banyak orang. Angka tersebut telah menunjukkan betapa banyaknya keberadaan kuda berjenis sandalwood di Pulau Sumba, NTT.
ADVERTISEMENT
Menilik kepada sejarah, kuda sandalwood atau yang juga sering disebut sebagai kuda sandel oleh masyarakat setempat itu memang merupakan kuda yang berasal dari Sumba. Konon, kuda yang memiliki nama ilmiah Equus caballus itu merupakan hasil persilangan kuda arab dengan kuda poni lokal di Sumba.
Nama sandalwood pada kuda itu sendiri diambil dari pohon cendana (sandalwood tree) yang banyak tumbuh di Sumba.
Kuda sandalwood dikenal sebagai kuda yang serba fungsi. Mereka bisa digunakan sebagai kuda tarik, kuda tunggang, maupun kuda pacu.
Di Sumba, kuda sandalwood dapat memiliki warna kulit dan surai yang bermacam-macam. Mereka digemari oleh anak-anak hingga orang dewasa di sana.
Tak hanya memiliki penampilan yang menarik dan mudah disukai, kuda sandalwood juga memiliki daya tahan tubuh yang baik dan mudah untuk dipelihara.
ADVERTISEMENT
Bagi orang-orang Sumba, kuda sandalwood telah menemani mereka sejak mereka lahir, kanak-kanak, remaja, dewasa, hingga meninggal. Kuda Sandalwood seolah ada di dalam setiap momen hidup mereka.
Lebih dari itu, kuda sandalwood disebut-sebut sebagai lambang martabat dan harga diri orang Sumba.