Mengenal Sengon, Pohon yang Disebut PLN Pemicu Mati Listrik Massal

5 Agustus 2019 18:34 WIB
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Pohon Sengon. Foto: Getty Images
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Pohon Sengon. Foto: Getty Images
ADVERTISEMENT
PLN menduga penyebab mati listrik massal di sebagian Pulau Jawa pada Minggu (4/8) karena pohon sengon. Executive Vice President Corporate Communication & CSR PLN, I Made Suprateka, memastikan pohon sengon yang menjadi penyebab mati listrik berjam-jam itu.
ADVERTISEMENT
“Faktanya adalah terjadi di Ungaran (Jawa Tengah), itu SUTET 500 kilovolt (kV) itu ada berdekatan dengan pohon. Pohon ini mencapai ketinggian 9 meter. Nah, ini menyebabkan adanya hubungan singkat. Ada kebakaran di sana, tidak besar, kecil, namun membuat jaringan rusak fatal,” jelasnya saat ditemui di Kantor PLN Pusat, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Senin (5/8).
Made melanjutkan, informasi yang beredar mengenai adanya sabotase adalah tidak benar. “Itu yang tidak boleh. Jadi tidak ada penyebab lainnya, hacker dan sebagainya. Apalagi sabotase dan sebagainya,” tambahnya.
Di media sosial, beredar foto dan informasi bahwa penyebab gangguan transmisi 500 kV Ungaran-Pemalang adalah sebuah pohon sengon yang menjulang tinggi. Diduga, transmisi tersangkut dahan-dahan pohon.
Pohon Sengon diduga sebabkan mati listrik massal. Foto: Istimewa
Lalu seperti apa seluk beluk pohon sengon itu?
ADVERTISEMENT
Dikutip dari jurnal berjudul Paraserianthes falcataria (L.) Nielsen Ekologi, Silvikultur dan Produktivitas karya Haruni Krisnawati dkk, sengon merupakan tanaman asli Indonesia, Papua Nugini, Kepulauan Solomon, dan Australia. Sengon di Indonesia ditemukan tersebar di bagian timur seperti Sulawesi Selatan, Maluku, Papua, dan di sebagian perkebunan di Jawa.
Dijelaskan, sengon merupakan salah satu jenis pionir serbaguna yang sangat penting di Indonesia. Sengon dikenal sebagai salah jenis tanaman hutan tanaman industri di Indonesia karena pertumbuhannya yang sangat cepat, mampu beradaptasi pada berbagai jenis tanah.
“Karakteristik silvikulturnya yang bagus dan kualitas kayunya dapat diterima untuk industri panel dan kayu pertukangan. Di beberapa lokasi di Indonesia, sengon berperan sangat penting baik dalam sistem pertanian tradisional maupun komersial,” tulis Haruni.
ADVERTISEMENT
Jumlah tanaman sengon, yang juga dikenal dengan istilah albasiah, di Indonesia disebutkan meningkat dengan cepat selama berapa tahun terakhir. Menurut laporan Departemen Kehutanan dan Badan Statistika Nasional (2004), provinsi dengan luas tanaman sengon rakyat terbesar adalah Jawa Tengah dan Jawa Barat.
“Total jumlah pohon yang dibudidayakan di kedua provinsi ini dilaporkan lebih dari 60% dari total jumlah pohon sengon yang ditanam oleh masyarakat di Indonesia.”
Pohon setinggi 8,5 meter yang menyebabkan loncatan Right of way (ROW). Foto: Dok. Istimewa
Sengon yang memiliki nama latin Paraserianthes falcataria dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah, termasuk tanah kering, tanah lembap dan bahkan di tanah yang mengandung garam dan asam. Dengan catatan, selama drainasenya cukup.
Karakteristik kayu sengon pada umumnya ringan dan lunak. Kayu terasnya berwarna putih sampai coklat muda pucat atau kuning muda sampai coklat kemerahan.
Ilustrasi Pohon Sengon. Foto: Getty Images
ADVERTISEMENT
Serat kayunya lurus atau saling bertautan dan teksturnya cukup kasar, tetapi seragam. Kayu sengon tidak tahan lama ketika digunakan di tempat terbuka, sangat rentan terhadap berbagai jenis serangan serangga dan jamur.
“Hasil pengujian kayu di Indonesia menunjukkan bahwa kayu sengon rata-rata dapat bertahan (tidak rusak) selama 0,5–2,1 tahun apabila diletakkan di atas permukaan tanah,” tulisnya.
Dikutip dari berbagai sumber, harga pohon sengon beragam dan terhitung mahal. Perkiraannya, sengon kayu dengan ukuran tinggi 103 cm dan berdiameter 20 cm dihargai sekitar Rp 650.000.