Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Mengenal Sesar Citarik yang Picu Gempa 4,1 Magnitudo di Bogor
11 April 2025 10:51 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Gempa berkekuatan 4,1 magnitudo mengguncang Bogor, Jawa Barat, Kamis (10/4) pukul 22.16 WIB. Akibatnya sejumlah rumah dilaporkan mengalami kerusakan.
ADVERTISEMENT
Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG Dr. DARYONO, S.Si., M.Si mengatakan gempa Bogor merupakan jenis gempa tektonik kerak dangkal atau shallow crustal earthquake.
Gempa diduga kuat dipicu oleh Sesar Citarik dengan mekanisme geser mengiri sinistral strike-slip.
Apa itu Sesar Citarik?
Sesar adalah patahan atau retakan pada lapisan batuan yang mengalami pergeseran.
Berdasarkan Jurnal Pusat Survei Geologi berjudul 'Dinamika Sesar Citarik' yang ditulis Sidarto, Sesar Citarik sudah ada sejak periode tektonik Miosen Tengah yang merupakan sesar aktif secara transtensional.
Sesar aktif ini melalui daerah-daerah di Pelabuhan Ratu, Bogor dan Bekasi yang dekat dengan Jakarta sehingga keberadaan sesar ini perlu diwaspadai karena wilayah yang dilewati sesar ini padat penduduk.
Sesar ini memiliki panjang 250 kilometer dan merupakan sesar bertipe Left-Lateral Strike-Slip. Sesar Citarik tersegmentasi dan terbagi menjadi tiga segmen yaitu segmen selatan, tengah, dan utara yang masing-masing mempunyai karakteristik dan potensi seismik yang berbeda.
ADVERTISEMENT
Sedangkan berdasarkan website Kementerian ESDM RI, dijelaskan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM melaporkan, Sesar Citarik ini mempunyai orientasi utara timur laut-selatan barat daya, memanjang namun tersegmentasi melalui Pelabuhan ratu, Bogor, hingga Bekasi.
Sesar ini diperkirakan telah aktif sejak belasan juta tahun lalu dan masih aktif hingga saat ini dengan mekanisme sesar geser atau mendatar mengiri atau sinistral strike slip.
Sesar ini pernah memicu beberapa kejadian gempa bumi merusak, di antaranya terjadi pada 23 Juli 1962 (M 5,0) di Klapanunggal Sukabumi, 26 November 1973 (M 4,9) di Cianjur-Sukabumi dan 4 Juni 2012 (M 6,1) di Cianjur-Sukabumi. Pada bulan Agustus 2019, terjadi pula rangkaian gempa bumi dengan kekuatan bervariasi antara M 2,0-M 4,2.
ADVERTISEMENT