Mengenal Sound Horeg Jawa Timur yang Menggelegar di Pesta Rakyat Prabowo-Gibran

Sound Horeg di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Minggu (20/10/2024). Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan

Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka melintas di Jalan Jenderal Sudirman usai dilantik di Gedung DPR/MPR RI. Mereka menyapa warga yang berkerumun dengan sesekali melambaikan tangan dari mobil.

Usai kendaraan yang ditumpangi keduanya melintas, dentuman suara yang berasal dari sebuah truk tiba-tiba menghentak keras. Lagu 'Oke Gas' yang menjadi lagu kampanye Prabowo-Gibran diputar dari Sound Horeg.

Warga yang berkerumun lalu berjoget. Bahkan, terlihat ada seorang bocah yang berjoget dari atas truk sambil mengenakan penutup kepala.

Sound Horeg di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Minggu (20/10/2024). Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan

Warga menyaksikan Sound Horeg di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Minggu (20/10/2024). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan

Warga menyaksikan Sound Horeg di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Minggu (20/10/2024). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan

Saat dilihat dari dekat, sebagian besar truk yang berjejer itu ternyata berpelat N yang berarti berasal dari Jawa Timur. Di Jawa Timur, mereka dikenal dengan sebutan Sound Horeg. Mereka jauh-jauh datang dari Jawa Timur untuk memeriahkan pelantikan Prabowo-Gibran.

"Untuk memeriahkan acara pelantikan Pak Prabowo dan Mas Gibran karena kemarin-kemarin kan kampanyenya kita itu selalu ikut di GBK dan juga lain-lain di daerah Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat," kata salah seorang kru dari Brewog Audio, Suroso, ketika ditemui di Jalan Jenderal Sudirman.

Suroso mengatakan mereka bertolak beriringan dari Solo pada Sabtu (19/10) pagi dan baru tiba di Jakarta pada Minggu (20/10) dini hari. Mereka mesti berulang kali berhenti di rest area membawa tumpukan sound system ke Jakarta demi memeriahkan pelantikan Prabowo-Gibran.

"Untuk mengantisipasi (kemasukan debu atau air), kita semua pasang terpal, nanti kalau ada hujan itu ditutup. Pas istirahat di rest area kita cek semuanya, keamanan yang di atas kita cek semuanya, agar aman barang yang kita bawa.," ucap dia.

Sound Horeg, lanjut Suroso, tak hanya diperuntukkan bagi kegiatan festival, tapi juga acap kali dipakai untuk kegiatan hajatan, pengajian, bahkan selawat.

Menurut dia, tumpukan mata speaker yang terpasang di bagian belakang truk berbeda-beda, mulai dari 6 hingga 34 mata speaker. Selain mata speaker, terdapat pernak pernik berupa lampu yang terpasang.

"Dibikin sendiri dari segi boks dan juga segi yang lainnya itu dibikin sendiri tapi untuk speaker dan juga power itu build up semua," papar dia.

Menurut Suroso, tiap suara yang dihasilkan mempunyai karakteristiknya dan pengaturannya masing-masing. Namun begitu, dia tak menjelaskan secara rinci pengaturan yang dimaksud.

Lebih lanjut, Suroso mengatakan, bahwa Sound Horeg sudah menjadi semacam fenomena baru di masyarakat. Terkait dengan maraknya pemberitaan negatif mengenai Sound Horeg, dia tak terlalu mempersoalkan hal itu.

"Bukan tradisi tapi fenomena aja Sound Horeg. Viralnya, jadi semua orang itu (memburu)" kata dia.