news-card-video
13 Ramadhan 1446 HKamis, 13 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

Mengenal Tentara Pembebasan Balochistan, Milisi yang Sandera Kereta di Pakistan

12 Maret 2025 23:01 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Militan dari organisasi pemberontak Baloch Liberation Army dan United Baloch Army, menyerahkan senjata mereka kepada Kepala Suku Marri dan menteri provinsi Pakistan Nawab Changaiz Marri saat upacara penyerahan diri di Quetta, pada 29 Oktober 2015. Foto: Banaras KHAN / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Militan dari organisasi pemberontak Baloch Liberation Army dan United Baloch Army, menyerahkan senjata mereka kepada Kepala Suku Marri dan menteri provinsi Pakistan Nawab Changaiz Marri saat upacara penyerahan diri di Quetta, pada 29 Oktober 2015. Foto: Banaras KHAN / AFP
ADVERTISEMENT
Baloch Liberation Army (BLA) atau Tentara Pembebasan Balochistan menyerang dan membajak Jaffar Express, kereta yang tengah melintas di barat daya Pakistan pada Selasa (11/3).
ADVERTISEMENT
BLA meledakkan rel, sehingga kereta itu berhenti. Lalu, milisi BLA turun dan menyandera kereta beserta 450 penumpang itu.
Saat ini, penyanderaan sudah berlangsung 24 jam. Militer Pakistan bertindak. Operasi militer skala penuh digelar, dan 190 penumpang berhasil dibebaskan, 30 milisi tewas.
Sementara itu, ada 3 orang di pihak sandera yang tewas. Mereka adalah seorang tentara, polisi, dan masinis.
Sebetulnya, siapakah milisi BLA ini? Apa tujuan mereka?
Milisi Balocistan: Berupaya Pisah dari Pakistan
Dilansir AFP, BLA adalah salah satu pemberontak paling aktif di Pakistan. Mereka beroperasi di kawasan Balochistan, yang terletak di perbatasan dengan Afghanistan dan Iran.
Sementara itu, kawasan Balochistan sendiri begitu kaya dengan sumber daya alam seperti hidrokarbon dan mineral.
ADVERTISEMENT
Kekayaan itu tak membuat rakyatnya hidup sejahtera, 70 persen dari 15 juta penduduknya hidup di bawah garis kemiskinan.
"Kekayaan alam Balochistan adalah milik negara dan rakyat Baloch," kata BLA dalam statement mereka belakangan ini.
"Para Jenderal Militer Pakistan dan para petinggi Punjabi mengeksploitasi sumber daya alam ini untuk kemewahan mereka," sambungnya.
Warga dan petugas mengevakuasi penumpang yang terluka di stasiun kereta api Mach setelah serangan militan bersenjata yang menyergap kereta di daerah pegunungan terpencil, di Mach, provinsi Balochistan barat daya pada 11 Maret 2025. Foto: Banaras KHAN / AFP
Pada 2021, aktivitas BLA semakin meningkat terutama sejak Afghanistan dikuasai Taliban. Sejak saat itu, hingga 2023, serangan BLA di Pakistan meningkat 90 persen.
Pakistan Khawatir bisa Rusak Kerja Sama Energi dengan China
Untuk mengelola sumber daya alam itu, pemerintah Pakistan juga bekerja sama dengan pemerintah China dalam bentuk investasi.
China sendiri telah mengucurkan miliaran dolar untuk Pakistan, terutama pelabuhan laut dalam di Gwadar. Ini adalah monumen proyek Koridor Ekonomi China-Pakistan (CPEC).
ADVERTISEMENT
Dalam proyek ini, China telah menginvestasikan biaya sebesar 65 miliar dolar AS, sebagai bagian dari program Belt and Road Initiative yang digagas Presiden Xi Jinping.
Barang-barang milik penumpang terlihat berserakan di peron setelah ledakan di stasiun kereta api di Quetta, provinsi Balochistan, Pakistan, pada 9 November 2024. Foto: Banaras Khan/AFP
Selain itu, China juga mengoperasikan tambang tembaga dan emas di kawasan Balochistan.
Mengutip Reuters, pada 2024 sebuah serangan BLA di dekat Bandara Internasional Karachi mengakibatkan 2 warga negeri China tewas. Kedutaan besar China menyebut, ini adalah sebuah serangan teroris.
Tuntutan BLA, Minta Anggota Mereka Dibebaskan
Selain ingin memisahkan diri dari Pakistan, BLA juga menuntut anggota mereka yang ditahan oleh Pakistan dibebaskan.
BLA juga memeriksa KTP warga setempat, manakah yang bukan berasal dari Provinsi Balochistan.
"Mereka mengecek KTP kami, serta kartu identitas lainnya. Lalu, ada dua tentara yang ditembak di depan saya, lalu membawa empat orang lain pergi. Saya tak tahu mereka pergi ke mana," kata seorang penumpang yang berhasil dibebaskan.
ADVERTISEMENT
"Mereka orang-orang Punjab, dibawa pergi sama oleh teroris itu," tambahnya.
Sementara 80 orang yang memang dilepaskan oleh BLA dibawa ke Quetta, ibu kota Provinsi Balochistan.