Mengenal Zakir Naik, Ulama Kondang Asal India

3 Maret 2017 11:39 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Zakir Naik (Foto: facebook/Zakir Naik)
Zakir Naik tengah menjadi pembicaraan di media sosial Indonesia. Pekan ini dia dikabarkan datang ke Jakarta dan bertemu dengan para tokoh agama di Indonesia. Rencananya bahkan, bulan depan ulama asal India itu akan melakukan safari dakwah di tanah air.
ADVERTISEMENT
Bagi publik Indonesia, Zakir Naik adalah tokoh terkenal. Video-video ceramahnya di YouTube banyak ditonton dan dibagikan. Namun tidak sedikit juga yang belum tahu siapa ulama berusia 51 tahun ini.
Zakir Naik adalah seorang dokter lulusan University of Mumbai, India, yang menjadi presiden Yayasan Riset Islam di Mumbai. Dia banting setir menjadi mubaligh karena mengaku terinspirasi pada ahli perbandingan agama Ahmad Deedat yang kemudian menjadi gurunya.
Ribuan orang selalu menghadiri orasinya. Dalam ceramahnya, Zakir Naik melakukan perbandingan agama, meluruskan paham Islam yang keliru dengan dalil al-Quran dan Hadits yang shahih dan telah mengislamkan banyak orang.
Ustadz Yusuf Mansur dan Zakir Naik (Foto: Instagram @yusufmansurnew)
Setiap kali ceramah, Zakir Naik yang dipuji karena hafalannya yang luar biasa membuka sesi pertanyaan dan debat. Menurut blog pribadinya, per 2013 dia telah melakukan lebih dari 2.000 ceramah di berbagai negara seluruh dunia, termasuk Amerika Serikat, Italia, Australia, Selandia Baru, Thailand dan Jepang.
ADVERTISEMENT
Dalam beberapa acara dia melakukan debat dengan tokoh agama lain. Seperti di AS pada tahun 2000, Zakir Naik berdebat di atas panggung dengan ilmuwan Dr. William Campbell dalam acara bertema "Alquran dan Alkitab dalam pandangan ilmu pengetahuan."
Tahun 2006, dia melakukan dialog lintas agama dengan tokoh Hindu Sri Sri Ravi Shankar di Bangalore India. Acara bertema "Konsep Ketuhanan Hindu dan Islam dalam pandangan Manuskrip Suci" itu diapresiasi umat kedua agama.
Pria yang selalu ceramah dengan pakaian khas jas, dasi, sepatu pantofel dan peci putih ini berada dalam ranking ke-62 dari daftar "500 Muslim Paling Berpengaruh di Dunia" yang dirilis George Washington University pada tahun 2011 dan 2012. Dia juga masuk dalam ranking 82 dalam "100 Tokoh Paling Berpengaruh di India" versi Indian Express pada 2009.
ADVERTISEMENT
Zakir Naik. (Foto: Youtbe/PeaceTV)
Gurunya, Ahmed Deedat, pada 1994 menyebut Zakir Naik "Deedat Plus". Tahun 2000, Deedat memberikat plakat pada Zakir Naik bertuliskan "Penghargaan bagi Dr. Zakir Abdul-Karim Naik untuk pencapaiannya di lahan dakwah dan studi perbandingan agama. Ananda, apa yang telah kau lakukan selama 4 tahun membutuhkan waktu 40 tahun bagi saya untuk mencapainya, Alhamdulillah."
Zakir Naik mendirikan stasiun televisi Peace TV berbahasa Inggris pada 2006. Tahun 2008, Peace TV berbahasa Urdu diluncurkan, tahun 2011 Peace TV bahasa Bangladesh.
Walau menunai pujian, Zakir Naik juga penuh kontroversi. Ceramah perbandingan agamanya dikritik karena dianggap memicu keretakan persatuan antara umat beragama. Dengan alasan ini, pada 2010 Inggris dan Kanada melarang Zakir Naik ceramah di negara mereka.
ADVERTISEMENT
Ustadz Arifin Ilham dan Zakir Naik (Foto: Instagram @kh_m_arifin_ilham)
Tahun 2011, dia tetap bisa mengisi dialog di Universitas Oxford, Inggris melalui telekonferensi, memicu kemarahan Menteri Dalam Negeri Inggris kala itu Theresa May.
Dia juga kerap mendapatkan ancaman pembunuhan. Pada 13 Juli 2016, organisasi Vishva Hindu Parishad di New Delhi mengumumkan hadiah hingga Rp 1 miliar untuk siapapun yang bisa memenggal kepala Zakir Naik.
Ancaman yang sama datang dari kelompok Syiah bernama "Macan Hussain" dengan hadiah sebesar hampir Rp 300 juta.
Rencananya Zakir Naik akan melakukan safari dakwah bulan depan. Pekan ini Zakir Naik ke Indonesia untuk melakukan koordinasi dengan penyelenggara.