Mengenal Zona Biru, Wilayah yang Penduduknya Berusia di Atas 100 Tahun

26 April 2022 12:14 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penduduk Okinawa di Jepang  Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Penduduk Okinawa di Jepang Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Lucille Randon dinobatkan sebagai manusia tertua di dunia. Biarawati asal Prancis itu, kini berusia 118 tahun. Ada yang menarik dari Randon, meski berusia di atas seabad, ia ternyata tidak berasal dari wilayah zona biru.
ADVERTISEMENT
Apa itu zona biru?
Di daerah yang diberi label Blue Zone atau Zona Biru, tidak jarang penduduknya hidup melewati usia 100 tahun. Padahal usia hidup rata-rata penduduk dunia hanya pada angka 72 tahun.
Beberapa Riset mengungkap, penduduk zona biru dikaruniai umur panjang sebab gaya hidup yang mendukung.
Lucile Randon, manusia tertua di dunia. Foto: Nicolas Tucat/AFP
Konsep Zona Biru sendiri muncul dari penelitian demografi yang dilakukan oleh Gianni Pes dan Michel Poulain. Penelitian mereka diterbitkan pada 2004 oleh jurnal Experimental Gerontology.
Di seluruh dunia, terdapat lima Zona Biru telah ditetapkan oleh Pes dan Poulain, yaitu Okinawa, Jepang; Sardinia, Italia; Nicoya, Kosta Rika; Icaria, Yunani; dan Loma Linda, California, Amerika Serikat (AS).
Lansia di Jepang Foto: Shutter Stock
Pes dan Poulain mendefinisikan Zona Biru sebagai wilayah terbatas yang penduduknya berumur panjang luar biasa. Maka dari itu, Zona Biru merupakan wilayah yang memiliki paling banyak centenarian. Centenarian adalah seseorang yang telah hidup atau diyakini berumur 100 tahun.
ADVERTISEMENT
Terlepas dari perbedaan geografis, orang-orang di wilayah ini juga memiliki sejumlah kebiasaan gaya hidup yang serupa. Kebiasaan ini disebut sebagai Power 9 oleh seorang peneliti dan jurnalis National Geographic, Dan Buettner.

Rahasia Hidup Panjang

Sepasang turis tengah berlibur ke Sardinia Foto: Shutter Stock
Power 9 inilah yang digadang-gadang sebagai rahasia hidup panjang penduduk Zona Biru. Aktivitas fisik adalah bagian signifikan dari kehidupan sehari-hari bagi penduduk di Zona Biru. Sehari-harinya, mereka sering beraktivitas seperti berkebun, berjalan kaki, dan memasak.
Selain itu, memiliki tujuan hidup juga dikaitkan dengan hidup lebih lama di Zona Biru. Di Okinawa, tujuan hidup disebut ikigai. Sementara itu, Nicoya menyebutnya plan de vida.
Orang-orang di Zona Biru juga memiliki rutinitas khas untuk mengelola stress mereka. Misalnya, orang Okinawa meluangkan waktu untuk mengenang leluhur mereka setiap harinya. Di sisi lain, orang Ikari sering tidur siang, dan orang Sardinia ikut serta dalam aktivitas happy hour.
Ilustrasi perempuan lansia makan. Foto: Shutter Stock
Kebiasaan lain yang ditemui di komunitas Zona Biru adalah tidak makan berlebihan. Penduduk Okinawa mengikuti aturan yang dikenal sebagai hara hachi bu. Artinya, mereka berhenti makan ketika merasa 80 persen kenyang.
ADVERTISEMENT
Selain itu, sebagian besar diet masyarakat Zona Biru terdiri dari sayur dan buah-buahan. Meskipun penduduknya kebanyakan bukan vegetarian, mereka cenderung mengonsumsi bahan nabati hingga 95 persen.
Kebiasaan lain yang kerap ditemui di penduduk Zona Biru adalah meminum wine secara cukup. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa mengonsumsi satu hingga dua gelas minuman anggur per hari dapat mengurangi kematian, khususnya dari penyakit jantung, secara signifikan.
Ilustrasi seorang perempuan sedang berdoa di salah satu kuil di Jepang Foto: Shutterstock
Selain itu, sebagian besar penduduk Zona Biru juga cenderung religius. Mayoritas penduduk wilayah itu tergabung dalam komunitas agama. Banyak penelitian tentang iman telah menunjukkan bahwa kedekatan dengan agama memang berhubungan dengan risiko kematian yang lebih rendah.
Tak hanya mendekatkan diri dengan Tuhan, anggota keluarga di Zona Biru umumnya hidup saling berdekatan. Komunitas mereka dianggap sangat menjunjung kepentingan keluarga dalam hidupnya.
ADVERTISEMENT
Selain dekat dengan keluarga, mayoritas penduduk Zona Biru juga memiliki kelompok sosial dan pertemanan yang suportif. Dukungan sosial dan rasa kebersamaan sangat penting di semua area Zona Biru. Sejumlah penelitian mengaitkan kebersamaan dengan kesehatan, kebahagiaan, dan umur panjang.
Penulis: Airin Sukono.