Mengenang Haji Lulung ‘Penguasa Tanah Abang’

15 Desember 2021 5:42 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Haji Lulung di Deklarasi Perindo untuk Anies-Sandi. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Haji Lulung di Deklarasi Perindo untuk Anies-Sandi. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Abraham Lunggana atau akrab disapa Haji Lulung meninggal dunia pada usia 62 tahun usai menjalani perawatan sekitar 3 minggu karena sakit jantung di RS Harapan Kita, Jakarta.
ADVERTISEMENT
Lulung adalah tokoh politik asal Betawi yang jamak dikenal sebagai 'penguasa' Tanah Abang. Julukan itu disandangnya karena Haji Lulung memiliki sejumlah perusahaan yang mengelola keamanan, perparkiran, dan penagihan utang di wilayah Tanah Abang.
Lulung merupakan tokoh kelahiran Jakarta, 24 Juli 1959. Ia aktif mengikuti berbagai organisasi masyarakat (ormas), seperti Ketua Umum Gerak Betawi (2001-2010), Ketua Umum Pemuda Panca Marga (2011-2019), dan kini sedang menjabat sebagai Ketua Umum Bamus Betawi periode 2018-2023.
Sebelum masuk dunia politik, Lulung dikenal sebagai pengusaha yang memiliki perusahaan yang bergerak di bidang keamanan hingga perparkiran di Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Beberapa perusahaan itu seperti di PT Putraja Perkasa dan PT Tirta Jaya Perkasa, PT Satu Komando Nusantara, PT Tujuh Fajar Gemilang hingga Koperasi Kobita.
Abraham Lunggana alias Haji Lulung. Foto: Nabilla Fatiara/kumparan
Selain di bidang usaha, pria berusia 62 tahun itu juga memiliki advokasi yang dinamakan Lunggana Advocate & Friends yang berlokasi di Tanah Abang.
ADVERTISEMENT
Lulung mengawali karier politiknya dengan masuk PPP. Namun, ketika PPP pecah, ia sempat diajak untuk mendirikan Partai Bintang Reformasi (PBR) dan terpilih sebagai Ketua DPC FBR Jakarta Barat. Setelah Pemilu 2004, ia pun kembali ke PPP dan diamanahkan sebagai Ketua Umum DPC PPP Jakarta Pusat.
Dua kali Lulung berhasil terpilih sebagai anggota DPRD DKI Jakarta, yakni Pemilu 2009 dan 2014. Saat di DPRD DKI, ia pernah menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD DKI periode 2014-2019, namun mundur pada 2018. Di PPP pun ia menjabat posisi yang strategis, yakni Ketua DPW PPP DKI Jakarta hingga 2016.
Nama Lulung kian dikenal usai perseteruannya dengan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang saat itu menjabat sebagai Wagub DKI. Beberapa kali Lulung menyerang Ahok dengan tudingan telah menghina DPRD DKI agar bisa naik sebagai Gubernur DKI, hingga dinilai sering berbicara sembarangan tentang PKL Tanah Abang.
ADVERTISEMENT
Lulung kemudian dipecat sebagai kader PPP pimpinan Djan Faridz karena mendukung Anies Baswedan-Sandiaga Uno pada Pilkada DKI 2017. Padahal, saat pilkada, PPP menjadi partai pendukung Ahok-Djarot Syaiful Hidayat.
Akibat dualisme kepengurusan PPP antara pimpinan Djan Faridz dan Romahurmuziy, Lulung pun akhirnya pindah ke PAN pada 2018. Alasannya, karena PAN dinilai sebagai partai istikamah dan memiliki perjuangan yang sama dengan dirinya.
Kemudian Lulung lompat dari jabatan sebelumnya di DPRD DKI ke DPR RI dari PAN. Pada Pileg 2019, Lulung yang maju dari dapil DKI Jakarta III berhasil mengantongi 69.782 suara dan akhirnya melenggang ke Senayan.
Namun, usai mengundurkan diri dari PAN, Lulung yang duduk di Komisi VII otomatis akan diganti statusnya sebagai anggota DPR karena tidak lagi memenuhi syarat. Posisinya diganti caleg PAN lain yang perolehan suaranya di bawah Lulung.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan saat tabur bunga di makam Haji Lulung. Foto: Annisa Thahira Madina/kumparan

Anies Kenang Haji Lulung

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengenang Abraham Lunggana atau yang akrab disebut Haji Lulung saat menghadiri prosesi pemakaman di TPU Karet Bivak, Jakarta Pusat.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya itu, Anies juga ikut mensalatkan jenazah Almarhum Haji Lulung.
“Kita semua warga Jakarta, Pemprov Jakarta merasa kehilangan salah seorang putera terbaik, salah seorang tokoh Betawi yang saat ini jadi ketua Badan Musyawarah (Bamus) Betawi. Beliau adalah salah seorang yang konsisten dalam perjuangan,” kata Anies kepada wartawan di TPU Karet Bivak, Jakarta Pusat, Selasa (14/12).
Anies mengenang Haji Lulung sebagai sosok yang mau belajar dan tidak pelit ilmu.
“Kita sering ngobrol, beliau datang ke rumah saya, saya ke posko di Tanah Abang, ngobrol dengan beliau, hangat, akrab,” kata Anies.
“Satu catatan, beliau pembelajar apa saja mau dipelajari, apa saja selalu dia ingin tahu, dan kalau dia pelajari sesuatu dia akan beri tahu teman-temannya, yuk kita belajar sama-sama, luar biasa,” sambung Anies.
ADVERTISEMENT
Salah satu hal yang membuat Anies terkesan dengan Haji Lulung adalah kepedulian Haji Lulung kepada rakyat kecil.
“Pak Haji Lulung selalu peduli dengan masyarakat kecil, salah satunya ketika beliau perjuangkan perda pasar,” kenang Anies.
“Jadi selama hidupnya, dan saya rasakan betul selama bertugas di Jakarta, kita komunikasi, kerja sama intensif selalu yang dibicarakan adalah kepentingan masyarakat kebanyakan,” pungkasnya.
Papan nisan Abraham Lunggana alias Haji Lulung di TPU Karet Bivak, Jakarta Pusat, Selasa (14/12). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan

Sosok Politikus Pejuang

Ketua DPW PPP DKI Jakarta Abraham Lunggana atau Haji Lulung meninggal dunia hari ini di usia 62 tahun. Sejumlah menyampaikan rasa duka dan belasungkawa atas kepergian politikus Betawi itu.
Sekjen DPP PPP Arwani Thomafi mengatakan figur Haji Lulung cukup memberi kesan penting bagi PPP. Almarhum, kata Arwani, merupakan sosok pejuang partai yang gigih, loyal dan memiliki komitmen kuat dalam membesarkan partai.
ADVERTISEMENT
"Hingga akhir hayatnya, Haji Lulung secara optimal serius membesarkan partai," kata Arwani, Selasa (14/12).
Arwani berharap, peninggalan Haji Lulung dalam berpartai di PPP menjadi inspirasi bagi seluruh kader dalam berjuang. Ia pun mendorong seluruh pengurus DPW, DPC dan Banom PPP untuk menggelar doa dan tahlil.
"Berpolitik bagi Haji Lulung merupakan jalan perjuangan. Beliau menanggalkan jabatannya sebagai anggota DPR demi berjuang di PPP," ujar Arwani.
"DPP PPP mengintruksikan kepada kader PPP dan simpatisan untuk menggelar doa dan tahlil atas meninggalnya Haji Lulung di kantor DPC dan DPW PPP," tandas dia.
Abraham Lunggana alias Haji Lulung. Foto: Johanes Hutabarat/kumparan

Sekjen PAN Kenang Haji Lulung

Ketua DPW PPP DKI Lulung Ahmad Lunggana atau kerap disapa Haji Lulung meninggal dunia, Selasa (14/11). Eks politikus PAN ini meninggal dunia akibat sakit jantung yang dideritanya.
ADVERTISEMENT
Sekjen PAN Eddy Soeparno mengatakan partainya turut berduka cita dan merasa sangat kehilangan atas wafatnya Haji Lulung. Lulung adalah politikus PPP yang masuk PAN di Pileg 2019. Namun, belakangan Lulung bali lagi ke PPP.
"Kami doakan beliau khusnul khotimah dan keluarga diberikan kekuatan dalam masa yang sulit ini. Jadi terus terang kami sangat kehilangan Haji Lulung baik di Komisi VII dan PAN," kata Eddy, Selasa (14/12).
Selama berada di PAN, kata Eddy, Lulung mewarnai partai dengan kinerjanya selama menjadi anggota Komisi VII DPR. Apalagi, Eddy bersama Haji Lulung menjadi anggota panja pembahasan RUU Minerba.
"Selama di PAN Haji Lulung mewarnai partai ini dengan memberikan satu kursi di dapilnya DKI Jakarta. Terus, kemudian dia bersama saya di Komisi VII di Bidang Minerba, karena beliau juga termasuk Panja UU Minerba ketika itu," kata dia.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Waketum PAN Viva Yoga menuturkan Lulung merupakan pribadi baik yang selalu mengikuti hati nuraninya.
"Haji Lulung adalah orang baik, yang tidak pernah mengingkari hati nuraninya sendiri. Beliau seorang politisi yang memegang etika moral dalam bersikap, jujur, dan amanah. Kami merasa kehilangan. Insyaallah almarhum husnul khotimah," ucapnya.
Abraham Lunggana alias Haji Lulung. Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan

DPRD DKI Berduka Haji Lulung Wafat

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Zita Anjani turut mengucapkan berbela sungkawa atas meninggalnya mantan anggota DPR RI Abraham Lunggana, atau yang akrab dipanggil Haji Lulung Selasa (14/12) pukul 10.51 WIB.
“Pak Haji tokoh betawi dan insyaallah seluruh kebaikannya menjadi pahala dan tentu kontribusinya kepada DKI tidak akan dilupakan oleh warga Jakarta,” kata Zita kepada wartawan di Balai Kota, Selasa (14/12).
ADVERTISEMENT
Haji Lulung meninggal dunia saat menjalani perawatan di Rumah Sakit Harapan Kita, Jakarta Barat, karena sakit jantung.
“Kami dari keluarga besar Partai Amanat Nasional (PAN) mengucapkan turut berduka cita yang sedalam-dalamnya. Tadi juga pak ketua umum, Pak Zulkifli Hasan beliau sedang di Lampung, pulang cepat untuk melayat beliau,” sebutnya