Mengenang KH Hasyim Muzadi, Tokoh Besar PBNU

16 Maret 2017 8:03 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hasyim Muzadi di Rumah Sakit Lavalette, Malang, (Foto: Ari Bowo Sucipto/Antara Foto)
KH Hasyim Muzadi wafat hari ini, Kamis (16/3) sekitar pukul 06.15 WIB di kediamannya di Malang, Jawa Timur. Ia menghembuskan nafas terakhirnya di usia 73 tahun.
ADVERTISEMENT
KH Hasyim Muzadi merupakan seorang ulama dan tokoh Islam Indonesia. Ia pernah menjabat sebagai Ketua Umum Nahdlatul Ulama pada tahun 1999 hingga 2010. Sejak tahun 2015 hingga akhir hayatnya, ia tergabung dalam anggota Dewan Pertimbangan Presiden.
Hasyim Muzadi Lahir di Tuban pada 8 Agustus 1944. Hasyim muda menempuh jalur pendidikan dasarnya di Madrasah Ibtidaiyah di Tuban pada 1950. Ia kemudian menuntaskan pendidikan tingginya di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Malang, Jawa Timur pada 1969.
Ketika bernaung di Partai Persatuan Pembangunan (PPP), suami dari Muthomiman ini pernah menjadi anggota DPRD Tingkat I Jawa Timur tahun1986. Karirnya mulai mencuat ke publik setelah ia terpilih sebagai Ketua Pengurus Wilayah NU (PWNU) tahun 1992. Jabatan tersebut ternyata berhasil menjadi batu loncatan bagi Hasyim untuk menduduki jabatan tertinggi sebagai Ketua Umum Nahdlatul Ulama.
ADVERTISEMENT
KH Hasyim Muzadi semakin memantapkan diri berkarir di panggung politik. Pada pemilihan presiden tahun 2004, Hasyim Muzadi menjadi Calon Wakil Presiden mendampingi Calon Presiden Megawati Soekarnoputri.
Meski demikian, langkahnya ini gagal menuai kemenangan. Ia dan Megawati kalah suara dengan Presiden dan Wakil Presiden terpilih kala itu, Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla.
Kini KH Hasyim Muzadi telah berpulang. Sosoknya sebagai ulama dan tokoh islam di Indonesia pasti akan terus dikenang.
Selamat jalan, KH Hasyim Muzadi.