Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Mengenang Mereka yang 'Gugur' di Jalur Brexit
17 Juni 2017 11:51 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB

ADVERTISEMENT
Mudik menjadi tradisi yang tak akan pernah absen dilaksanakan di tiap Idul Fitri. Seluruh masyarakat kota berbondong-bondong kembali ke daerahnya dengan berbagai moda yang bisa diperolah guna menempuh perjalanan jauh menuju kampung halaman.
ADVERTISEMENT
Di tahun ini, diprediksi hampir 19 juta pemudik kembali ke kampung halamannya menggunakan beragam moda, mulai dari angkutan laut, darat, juga udara. Angka ini naik 4 persen dibandingkan tahun lalu.
Mobil menjadi salah satu moda transportasi yang kerap dipakai oleh pemudik untuk kembali ke kampung halamannya. Terlebih, dengan dibukanya Brexit (Brebes Exit) yang mampu memotong durasi perjalanan mudik hingga tiga jam.
Tak heran, jalur tersebut serta merta diserbu oleh pemudik. Sampai-sampai, kemacetan di jalur tersebut mengekor hingga 18 km.
Dibukanya jalur Brexit di tahun lalu ternyata diiringi dengan tragedi yang memilukan. Belasan korban meninggal karena kecelakaan hingga kelelahan akibat macet yang tak kunjung terurai.
Berikut ini beberapa kejadian dan nama yang meninggal dalam 'tragedi' Brexit pada tahun 2016 lalu:
ADVERTISEMENT
1. Satu orang (24) tewas dari Banyumas meninggal karena kecelakaan motor dan truk.
2. Satu orang tewas karena kecelakaan motor.
3. Okta Tri Utama (36), meninggal dalam kecelakaan mobil tunggal.
4. Komar (40), meninggal tertabrak kereta.
5. Taryona (39), meninggal tertabrak mobil.
6. Turinah (53), meninggal di RM Minang Karangbale.
7. Yuni Yati, meninggal karena sakit berat.
8. Azizah (1), meninggal karena keracunan CO2 setelah terjebak macet selama 6 jam di dalam mobil.
9. Khariri (40), meninggal karena tersetrum litrik.
10. Sundari (58), meninggal karena suspec decom cordis.
11. Susyani (36), meninggal karena kelelahan terjebak macet.
12. Sariyem (45), meninggal karena kelelahan terjebak macet.
13. Poniatun (46), meninggal karena kelelahan terjebak macet.
ADVERTISEMENT
14. Suharyati (50), meninggal karena kelelahan terjebak macet.
15. Rizaldi Wibowo (17), meninggal karena kelelahan di dalam bus.
16. Suhartiningsih (49), meninggal di dalam mobil pribadi akibat kelelahan terjebak macet.
17. Sumiatun (67), meninggal karena kelelahan terjebak macet di dalam bus.
Pilu betul bila melihat kembali ke belakang saat banyak nyawa terenggut akibat kelelahan terjebak macet, hingga akhirnya ceria Idul Fitri harus disalin dengan duka kehilangan keluarga.
Agar tak perlu ada lagi tragedi Brexit yang terjadi, Menteri Perhubungan Budi Karya telah menyiapkan berbagai cara untuk antisipasi kemacetan di sepanjang Tol Cipali hingga Brexit saat mudik lebaran 2017. Antisipasi yang telah disiapkan yakni sistem buka tutup jalan dan rencana membuat SPBU dadakan.

Dalam pernyataannya, ruas jalan Tol Cipali hingga Brexit memiliki batasan daya tampung kendaraan. Setiap harinya, ruas jalan tol itu menampung 90 ribu kendaraan.
ADVERTISEMENT
"Kami melihat Cipali ada batasannya, paling tidak kami menampung satu hari 90 ribu kendaraan. Nah apabila lebih, kami akan atur dengan sistem buka tutup," kata dia saat melakukan peninjauan di gerbang Tol Brexit, Minggu (21/5).
Budi pun mengimbau para pemudik untuk memaksimalkan semua jalur yang tersedia dan tak terbatas menggunakan jalur utara saja.
Dengan langkah antisipasi ini, diharapkan perjalanan mudik tahun ini membawa berkah, selamat, dan bahagia bagi tiap pemudik.
Tetap berhati-hati dan selamat sampai tujuan, wahai (calon) pemudik!