Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Mengetahui Lebih Jauh Fenomena Jangkrik dan Belalang di Masjidil Haram
12 Januari 2019 8:03 WIB
Diperbarui 15 Maret 2019 3:49 WIB
ADVERTISEMENT
Sebuah fenomena langka terjadi di Masjidil Haram, kota suci Makkah, Arab Saudi. Jutaan jangkrik dan belalang entah dari mana datangnya "menginvasi" Masjidil Haram dan rumah-rumah warga sekitar.
ADVERTISEMENT
Serangga-serangga tersebut beterbangan hingga hinggap di lantai, tembok dan dinding masjid dan rumah warga sekitar. Akibatnya aktivitas warga hingga kegiatan ibadah jemaah umrah terganggu.
Dalam satu pekan ini, beredar video dan foto jutaan jangkrik dan belalang di Masjidil Haram yang ramai dibagikan dan diperbincangkan di media sosial. Dalam foto dan video, tersebut terlihat jangkrik-jangkrik dan belalang yang mayoritas berwarna hitam tersebut merayap ke pakaian jemaah hingga mati di lantai.
Seorang jemaah umrah Indonesia, Felicia, mengatakan situasi itu membuat suasana ibadah kurang kondusif. Apalagi banyak bangkai ribuan serangga yang mati terinjak. Bangkai-bangkai itu berceceran di lantai masjid, sehingga membuat lingkungan Masjidil Haram kotor.
"Jadinya jijik lantainya karena ada yang terinjak. Kotor gitu," kata dia.
ADVERTISEMENT
Berbagai spekulasi bermunculan soal invasi jutaan jangkrik dan belalang di Masjidil Haram. Sebagian besar menghubungkan kejadian tersebut dengan ramalan hari akhir, atau pertanda kiamat.
Di media sosial seperti Twitter banyak netizen yang menuliskan postingan dengan menyertakan foto-foto invasi serangga tersebut, dan menyebutnya sebagai tanda kiamat.
Seorang profesor fisiologi dari Umm Al-Qura University, Hamed bin Mohamed Metwally menjelaskan kepada media Palestina, bahwa keberadaan jangkrik dan belalang memang bisa meningkat pada waktu dingin dan akan menghilang dalam empat hingga enam minggu kemudian.
Ditambah lagi, saat ini Makkah sedang dalam fase "dingin". Berdasarkan data cuaca dari situs Accu Weather, cuaca di Makkah sejak awal 2019 sampai sekarang berada di kisaran antara 31 derajat celcius di siang hari dan sekitar 22 derajat celcius di malam hari.
ADVERTISEMENT
Biasanya, kota suci umat Islam ini punya temperatur sangat tinggi di musim panas, bahkan sering kali mencapai lebih dari 40 derajat Celcius di siang hari. Sementara pada bulan November hingga Januari, biasanya turun hujan ringan di Makkah. Pemerintah kota Makkah juga menjelaskan bahwa jangkrik dan belalang itu dalam tahap migrasi saat musim dingin.
Warga dan jemaah umrah mengakui fenomena itu terjadi setiap tahunnya di Makkah. Namun, tahun ini jumlah serangganya terbilang cukup banyak.
"Saya pikir, ya, biasanya juga begitu kalau lagi musim dingin serangga pasti nongol dari saluran pembuangan air. Nanti juga habis," kata Saev Anwar yang rutin pergi ke Makkah itu.
"Biasanya sedikit. Ini mah banyak banget, mungkin lagi musimnya," kata dia lagi.
Agar suasana ibadah jemaah umrah kondusif, Makkah membentuk 22 tim yang terdiri dari 138 orang untuk membasmi jangkrik dan belalang itu. Mereka membawa sekitar 111 alat pembasmi.
ADVERTISEMENT
Dalam foto-foto yang beredar, para petugas tersebut menyemprotkan asap di Masjidil Haram dan sekitarnya sehingga membuat jangkrik-jangkrik itu mati. Sementara petugas lainnya menyapu bangkai-bangkai serangga.