Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.9
Menginap di Hotel Murah Meriah Terminal Pulo Gebang: Rp 15 Ribu per Malam
7 April 2025 14:00 WIB
·
waktu baca 4 menit
ADVERTISEMENT
Plang iklan bertuliskan “Penginapan Transit Rp 15.000 per Malam” terlihat mencolok di area keberangkatan Terminal Terpadu Pulo Gebang. Ternyata itu adalah hotel kelolaan Dishub Jakarta.
ADVERTISEMENT
Di tengah hiruk-pikuk penumpang dan deretan bus antarkota yang siap berangkat, tulisan itu seperti memanggil siapa saja yang kelelahan butuh tempat rebah sebentar.
Siapa pun pasti tergiur dan sedikit was-was saat ditawari kamar untuk bermalam dengan tarif semurah itu, apalagi di kota Jakarta harga 1 kelas kopi susu kekinian saja bisa dua kali lipatnya.
Berbekal rasa penasaran, kumparan pun memutuskan untuk mencobanya sendiri. Apakah penginapan ini benar-benar layak untuk disinggahi? Atau justru hanya sekadar tempat istirahat darurat ala kadarnya?
Fasilitasnya
Rupanya, penginapan murah meriah ini menawarkan fasilitas yang lebih dari cukup. Area penginapan yang terdiri dari 8 kamar perempuan dan 9 kamar laki-laki difasilitasi pendingin ruangan selama 24 jam.
Tidak usah khawatir dengan keamanan, area lobi, teras kamar, hingga area kamar mandi dipantau oleh kamera CCTV.
ADVERTISEMENT
Saat memasuki area penginapan khusus wanita, areanya cukup bersih, setiap kamar berisi 1 kasur memiliki luas 2,3 x 2 meter sementara untuk 2 kasur 3,3 x 1,9 meter.
Fasilitas yang ditawarkan di kamar berukuran kecil ini cukup sederhana, tapi fungsional. Satu kasur tipis di atas dipan, lengkap dengan satu bantal dan colokan listrik di sisi kasur.
Keamanan barang juga tak perlu terlalu dikhawatirkan. Setiap kamar dilengkapi pintu geser yang bisa dikunci dari dalam, memberi privasi dan rasa aman bagi para tamu—meskipun kamar ini lebih tepat disebut ‘bilik’ daripada ‘ruangan’ penuh.
Namun, jangan berharap suasana senyap dan tertutup layaknya hotel kapsul di pusat kota. Setiap kamar tidak memiliki plafon penutup; artinya, saat berbaring, yang terlihat adalah langit-langit bangunan, pipa-pipa, dan saluran AC sentral.
ADVERTISEMENT
Tanpa sekat kedap suara, para tamu bisa mendengar jelas percakapan dari bilik sebelah.
Mandi Rp 5 Ribu
Sementara untuk toilet terletak terpisah di luar kamar. Fasilitas toilet bersama ini mencakup cermin, wastafel, toilet duduk, dan pancuran air.
Para tamu bebas menggunakan toilet bersama yang tersedia di area penginapan untuk buang air.
Namun, jika ingin menyegarkan diri dengan mandi, harus siap merogoh kocek lebih. Fasilitas mandi dikenai biaya tambahan di luar tarif kamar.
“Harga Rp 15 ribu per malam belum termasuk fasilitas mandi, kalau mau mandi bayar Rp 5 ribu lagi. Jadi harga bersih kamar dan mandi Rp 20 ribu lah,” kata Komandan Regu Terminal Terpadu Pulo Gebang, Badman Harahap, kepada kumparan, Senin (7/4).
Aturan di hotel transit ini cukup ketat seperti area penginapan lain, tidak boleh membawa senjata, minuman beralkohol, merokok, berjudi, dan tidak boleh menginap 1 kamar dengan lawan jenis meski berstatus suami istri.
ADVERTISEMENT
“Suami-istri harus terpisah ya, 1 di kamar laki-laki, 1 di kamar perempuan,” kata Badman.
Wajib Ada Tiket Bus
Meski tarifnya terjangkau, pengelola tetap memberlakukan aturan yang cukup ketat. Penginapan ini memang ditujukan khusus bagi penumpang bus antarkota, bukan untuk umum. Setiap tamu wajib menunjukkan tiket bus terlebih dulu sebelum diperbolehkan menginap.
Aturannya jelas: Hanya yang punya tiket keberangkatan atau kedatangan yang bisa memesan kamar. Tak hanya itu, masa inap pun dibatasi maksimal satu malam.
Kata Pelanggan: Lumayan Banget
Salah satu tamu hotel transit murah meriah ini adalah Ariza, mahasiswa semester 6 Universitas Diponegoro yang sedang dalam perjalanan balik dari Padang, kampung halamannya.
“Ini lumayan banget Rp 15 ribu semalam. Walaupun saya nggak nginap semalam, cuman dari tadi pagi sampai jam 8 malam nanti,” kata Ariza.
ADVERTISEMENT
Bagi Ariza dan tamu-tamu yang lain, harga miring ini merupakan peluang untuk menghemat sebelum kembali ke tanah rantau. Dengan harga Rp 20 ribu, Ariza sudah bisa beristirahat singkat dan menikmati air pancuran untuk menyegarkan badan setelah berhari-hari duduk tegak di bangku bus, menempuh perjalanan lintas pulau yang melelahkan.
Tak hanya itu, ia juga bisa memanfaatkan fasilitas colokan listrik di dalam kamar untuk mengisi ulang daya seluruh perangkat elektroniknya, bekal penting untuk perjalanan panjang menuju Semarang.
Kerap Kehabisan Tempat
Meski harganya murah meriah, fasilitas ini terbatas jumlahnya. Para tamu harus datang lebih awal atau siap bersaing karena kamar cepat sekali penuh, terutama di musim libur atau arus balik. Tak sedikit calon tamu yang kecewa karena kehabisan bilik untuk beristirahat.
ADVERTISEMENT
Namun, tak perlu khawatir. Bagi para pemudik yang hanya ingin menyegarkan diri sejenak, tersedia pula kamar mandi umum yang tersebar di area terminal.
Cukup membayar Rp 5.000, mereka bisa mandi dan melanjutkan perjalanan dengan tubuh yang lebih segar. Bagaimana, tertarik mencoba hotel murah meriah ini?