Mengingat Kekejaman Nazi Terhadap Yahudi di Museum Holocaust AS

25 April 2017 10:57 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Museum Memorial Holokaus AS. (Foto: AP Photo/Carolyn Kaster)
zoom-in-whitePerbesar
Museum Memorial Holokaus AS. (Foto: AP Photo/Carolyn Kaster)
Kursi anyaman untuk boneka berukuran kecil memang jadi mainan yang sederhana. Namun kursi itu sangat berarti bagi Louise Lawrence-Israels.
ADVERTISEMENT
Kursi tersebut merupakan hadiah ulang tahun baginya yang kedua. Hadiah itu jadi mainan satu-satunya yang ia miliki selama tiga tahun saat bersembunyi di Amsterdam, Belanda dari Nazi.
Tempat persembunyiaan itu terletak lima blok dari tempat Anne Frank yang menulis buku harian. Anne Frank merupakan salah satu korban Holocaust yang hingga kini masih sering dibicarakan.
Kursi anyaman itu kini menjadi salah satu artefak yang disimpan di Pusat Konservasi dan Penelitian baru Holocaust di Museum Amerika Serikat. Baru-baru ini, museum dibuka untuk memperingati peristiwa pembunuhan enam juta orang Yahudi oleh Nazi Jerman selama Perang Dunia II atau lebih dikenal dengan peristiwa Holocaust.
"Ini merupakan salah satu hal terbesar bagi saya untuk benar-benar memberikan kursi itu. Hal tersebut sangat signifikan untuk mengingatkan saya pada peristiwa itu," kata Lawrence-Israels (75), korban Holocaust seperti dikutip dari Associated Press, Selasa (25/4).
ADVERTISEMENT
Museum Memorial Holokaus AS. (Foto: AP Photo/Carolyn Kaster)
zoom-in-whitePerbesar
Museum Memorial Holokaus AS. (Foto: AP Photo/Carolyn Kaster)
"Banyak orang bisa melihatnya dan melihat bagaimana hal itu terjadi pada seorang anak kecil yang sedang bersembunyi," lanjut dia.
Selain itu, Pusat Konservasi dan Penelitian keluarga David dan Fela Shapell yang terletak di pinggiran ibu kota negara juga jadi tempat penyimpanan dokumen, artefak dengan luas 103 ribu persegi. Pusat ini menampung ribuan barang di delapan ruangan yang dirancang untuk menahan tornado dan angin topan.
Koleksinya mencakup benda sehari-hari serta mainan anak-anak dan pakaian hingga mesin jahit yang digunakan di kamp konsentrasi. Telah 25 tahun pejabat setempat mengumpulkan barang-barang tersebut.
"Kami mengumpulkan cerita dan semua benda yang menyertai cerita-cerita karena saat generasi yang masih hidup telah berlalu. Objek atau benda-benda ini jadi yang tersisa untuk menceritakan sejarah Holocaust," imbuh Direktur Layanan Koleksi, Travis Roxlau.
ADVERTISEMENT
Museum Memorial Holokaus AS. (Foto: AP Photo/Carolyn Kaster)
zoom-in-whitePerbesar
Museum Memorial Holokaus AS. (Foto: AP Photo/Carolyn Kaster)
Korban selamat (peristiwa Holocaust) mengatakan bahwa museum-museum tempat penyimpanan barang-barang sejarah Holocaust sangat penting. Karena akan menjadi bukti realitas sejarah Holocaust.
"Menurut saya yang paling penting adalah memastikan bahwa ingatan akan Holocaust tidak dilupakan," tutur Alfred Munzer (75) yang menyumbangkan cincin peraknya yang sudah bersamanya sejak usia sembilan bulan.
Dalam bahasa Ibrani, Holocaust disebut Shoah atau penghancuran. Holocaust ini suatu program pembunuhan sistematis yang didukung oleh negara Jerman Nazi, dipimpin oleh Adolf Hitler, dan berlangsung di seluruh wilayah yang dikuasai oleh Nazi.