Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.97.0
Mengintip Pengolahan Limbah Hewan Kurban Jadi Kompos di Surabaya
24 Agustus 2018 3:21 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
![Pengolahan Limbah Penyembelihan Hewan Kurban Hingga Menjadi Kompos di Surabaya (23/8/18). (Foto: Phaksy Sukowati /kumparan)](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1535048784/kz6abkmblpwneis9erza.jpg)
ADVERTISEMENT
Meski Hari Raya Idul Adha telah berlalu, masih banyak masjid yang baru melakukan pemotongan hewan kurban hingga Kamis (23/8). Misalnya Masjid Al-Akbar di Surabaya yang menyembelih hewan kurban hingga pengepakan dengan sangat terkelola dengan rapi dan higienis.
ADVERTISEMENT
Pantauan kumparan di lokasi, sebelum disembelih hewan kurban terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan luar dan supervisi oleh tim dari Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga Surabaya dan Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Jatim 1.
"Kami lakukan antemortem dan post mortem. Artinya, sebelum penyembelihan dan setelah penyembelihan akan kami periksa. Termasuk kami awasi perlakuan panitia kepada hewan," jelas Petugas Pengawas dari PDHI (Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia Jatim 1, Dr. Hani Plumeriastuti, drh., M.Kes kepada kumparan, Kamis (23/8).
![Pengolahan Limbah Penyembelihan Hewan Kurban Hingga Menjadi Kompos di Surabaya (23/8/18). (Foto: Phaksy Sukowati /kumparan)](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1535048784/fyzjmfcaawlibypnmscp.jpg)
Selanjutnya, dari lapangan transit hewan dibawa menuju lubang penyembelihan, yang terletak di sebuah kompleks pada basement Masjid Al-Akbar. Proses penyembelihan dilakukan di lahan seluas kira-kira 689 meter persegi.
Terdapat lima lubang yang disediakan untuk penyembelihan hewan kurban , masing-masing berukuran 0,6 meter x 0,6 meter dengan kedalaman 80 sentimeter. Masing-masing lubang diberi plastik untuk menampung darah, yang setelah itu diganti dengan yang baru untuk hewan kurban selanjutnya.
ADVERTISEMENT
Setelah tubuh sapi dibaringkan, penjagal atau petugas penyembelih kemudian membacakan nama orang yang berkurban, niat dan doa. Setelah disembelih, barulah tim pencacah yang bertugas menguliti hewan kurban, memisahkan daging, tulang dan jeroannya.
Salah satu kemajuan dalam pengelolaan ditunjukkan saat membersihkan isi perut atau kotoran hewan kurban. Limbah-limbah yang berbau tak sedap itu ternyata dikelola sedemikian rupa hingga membawa manfaat baru.
![Pengolahan Limbah Penyembelihan Hewan Kurban Hingga Menjadi Kompos di Surabaya (23/8/18). (Foto: Phaksy Sukowati /kumparan)](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1535048784/k4islfkgcefo9bek5gmt.jpg)
Jika menilik prosesnya, setelah semua bersih, jeroan hewan tak akan dibersihkan di sungai melainkan dicuci dan diproses di lokasi menggunakan dandang besar. Sedangkan kotoran seperti darah dan limbah lainnya akan dibuang dalam kubangan yang telah disiapkan.
Ternyata, kotoran dari hewan kurban bisa dikelola hingga menjadi kompos. Adapun ukuran area yang dikompos di Masjid Al-Akbar sekitar 12 meter x 18 meter, atau 216 meter persegi.
![Pengolahan Limbah Penyembelihan Hewan Kurban Hingga Menjadi Kompos di Surabaya (23/8/18). (Foto: Phaksy Sukowati /kumparan)](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1535048784/mnvsr2hmiuwmzz4vtytj.jpg)
"Darah dan limbah hewan lainnya itu diproses menjadi kompos untuk menyuburkan aneka pepohonan dan tanaman di lingkungan Masjid Al Akbar," ujar Sekretaris Masjid Al Akbar Surabaya M. Hizbul Wathon.
ADVERTISEMENT
"Konsep penyembelihan hewan kurban oleh kami adalah syar'i, higienis dan ramah lingkungan. Alhamdulillah bisa kita terapkan setiap tahun," pungkasnya.