Mengisi Isra Mikraj dengan Berziarah Melalui 432 Anak Tangga

24 April 2017 20:20 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Makam Sunan Muria (Foto: Yusuf Nugroho/Antara Foto)
zoom-in-whitePerbesar
Makam Sunan Muria (Foto: Yusuf Nugroho/Antara Foto)
Hari ini (24/4) umat muslim di Indonesia memperingati peristiwa Isra Mikraj. Dalam peristiwa tersebut Nabi Muhammad SAW dinaikkan ke langit menuju tempat tertinggi di Sidratul Muntaha, di mana Nabi Muhammad mendapat perintah langsung dari Allah SWT untuk menunaikan salat 5 waktu.
ADVERTISEMENT
Sejak peristiwa itulah, umat Islam diwajibkan untuk salat 5 waktu dalam sehari semalam hingga saat ini.
Di Indonesia sejumlah kegiatan dilakukan untuk memperingatinya, seperti menggelar pengajian, doa atau zikir bersama. Selain itu banyak pula yang memperingati Isra Mikraj dengan berziarah ke makam ulama-ulama atau sunan-sunan yang ada di daerahnya.
Salah satunya adalah di Kudus, Jawa Tengah, dimana terdapat makam Sunan Muria yang merupakan salah seorang dari kesembilan wali atau walisongo yang merupakan para penyebar agama Islam di tanah Jawa pada abad ke-14 dan 15.
Banyak versi mengenai garis keturunan Sunan Muria yang bernama asli Raden Umar Said tersebut. Sebagian besar menyebutnya sebagai putra dari Sunan Kalijaga, namun ada pula yang menyebutnya sebagai keturunan Arab dan bahkan Tionghoa.
ADVERTISEMENT
Makam Sunan Muria sendiri berdiri di atas bukit Muria di lereng Gunung Muria. Dilansir Antara makam tersebut di kunjungi wisatawan dari berbagai wilayah Indonesia dan mancanegara hingga mencapai 10 ribu orang perhari saat libur panjang selama peringatan hari Isra Mikraj ini.
Kepadatan pengunjung makam Sunan Muria. (Foto: Yusuf Nugroho/Antara Foto)
zoom-in-whitePerbesar
Kepadatan pengunjung makam Sunan Muria. (Foto: Yusuf Nugroho/Antara Foto)
Pengunjung objek wisata religi ini berasal dari sejumlah daerah seperti Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan, Madura. Bahkan wisatawan asing dari Malaysia, Arab Saudi, Mesir dan Singapura kerap datang ke tempat ini.
Para peziarah yang hendak mencapai makam harus menapaki anak tangga sejauh 500 meter. Jumlah anak tangga yang diperkirakan berjumlah 432 ini seakan memilki makna 9 wali jika angka-angka tersebut saling ditambahkan (4+3+2).
Gerbang menuju makam Sunan Muria (Foto: Gambar Dokumenter/Youtube)
zoom-in-whitePerbesar
Gerbang menuju makam Sunan Muria (Foto: Gambar Dokumenter/Youtube)
Sepanjang perjalanan yang menanjak tersebut kita akan disuguhi pemandangan ratusan pedagang dari bawah anak tangga hingga kompleks makam yang menjual berbagai makanan khas warga sekitar dan juga aneka suvenir.
ADVERTISEMENT
Buah Parijoto di kompleks Makam Sunan Muria. (Foto: Yusuf Nugroho/Antara Foto)
zoom-in-whitePerbesar
Buah Parijoto di kompleks Makam Sunan Muria. (Foto: Yusuf Nugroho/Antara Foto)
Jika tidak kuat mendaki anak tangga dan ingin lebih bersantai kita dapat memakai jasa tukang ojek yang jumlahnya sangat banyak hingga kerap berebut untuk memikat para pengunjung. Ojek-ojek disana dapat dikenali dengan jaket mereka yang seragam. Tarif yang dikenakan sekali jalan berkisar 10 ribu rupiah.
Sesampainya di puncak kita akan melalui jalan yang telah dirancang sedemikian rupa dalam satu areal masjid yang luas. Rute pengunjung yang masuk dan keluar dipisah agar tidak terjadi penumpukan.
Selain makam Sunan Muria, terdapat pula sejumlah nisan yang sebagian besar merupakan makam kerabatnya dan juga sejumlah benda peninggalan seperti gentong berisikan air yang konon dapat mengobati berbagai penyakit.
ADVERTISEMENT