Menguji Teknik Mengapung di Air Bagi Mereka yang Tak Bisa Berenang

10 Januari 2017 13:04 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Teknik Mengapung di Air, Uitimate (Foto: Ridho Robby/kumparan)
Kasus KM Zahro Express dan korban perahu tenggelam di Pulau Tidung, Kepulauan Seribu awal Januari ini mengingatkan kita akan pentingnya upaya penyelamatan diri dalam kondisi darurat di laut. Salah satu teknik penyelamatan diri yang dapat dilakukan adalah Uitemate, teknik mengapung di air yang diciptakan oleh salah satu profesor dari Universitas Teknologi Nagaoka Jepang Saito Hidetoshi pada tahun 2000.
ADVERTISEMENT
Tim kumparan mencoba bereksperimen teknik Uitemate di kolam renang. Pelaku dari eksperimen ini adalah Akbar dan Deanda. Mereka melakukan tanpa adanya pelatih profesional dan berpedoman kepada video YouTube. Pakaian yang dikenakan dua pelaku adalah berbahan dasar katun, tidak menggunakan baju renang.
Dua pelaku mencoba dengan dua teknik Uitemate. Pertama dengan melentangkan tangan, kedua dengan memeluk benda ringan, seperti botol air kosong.
Eksperimen yang dilakukan kumparan dapat dikatakan berhasil karena keduanya mengapung di air, baik dengan tangan terentang maupun dengan memeluk benda ringan.
Akbar tidak dapat berenang namun tetap mencoba teknik tersebut dengan tenang. Akbar mencoba sebanyak tiga kali untuk mengapung dan akhirnya berhasil. Menurutnya, teknik Uitemate yang memeluk benda ringan lebih susah dibandingkan telentang karena tangan tidak leluasa.
ADVERTISEMENT
Ilustrasi simulasi Uitemate (Foto: Rido Robby/kumparan)
Lain hal dengan, Deanda. Dia dapat berenang dan dengan mudahnya mengapung tanpa melakukan percobaan. Berbeda dengan Akbar, dia lebih memilih memeluk botol kosong karena membuatnya lebih mudah mengapung. Tak hanya itu, dia tidak perlu memerlukan tenaga lebih untuk mengapung dibandingkan melentangkan tangan.
Ilustrasi simulasi Uitemate (Foto: Rido Robby/kumparan)
Namun demikian, dua pelaku eksperimen tidak mengenakan sepatu, seperti teknik Uitemate pada umumnya. Hal ini dapat dilakukan, namun posisi kaki lambat laun agak menurun. Dengan adanya sepatu, posisi badan pelaku dapat lebih stabil, tidak mudah tenggelam.
Bereksperimen di kolam renang dengan di laut tentunya terdapat perbedaan. Di laut, seharusnya, orang lebih mudah mengapung bila menerapkan Uitemate karena massa jenis laut lebih tinggi, sekitar 1,026-1,028. Sedangkan di air tawar hanya 1, tidak mengandung garam. Kandungan garam membuat badan menjadi lebih mudah mengapung dibandingkan di kolam renang.
ADVERTISEMENT
Selain kadar garam, perbedaan bereksperimen Uitemate di kolam renang yaitu gelombang air (ombak) lebih tenang, tidak sebesar di laut yang lebih besar. Dengan demikian, para korban di laut berbenturan dengan ombak, sedangkan di kolam renang, pelaku tidak merasakan empasan ombak.