Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Mengulik Fenomena Air Berwarna Cokelat di Seputaran Anak Krakatau
12 Januari 2019 11:17 WIB
Diperbarui 15 Maret 2019 3:49 WIB
ADVERTISEMENT
Sebuah video terbaru yang diunggah di akun instagram @earthuncuttv memperlihatkan kondisi terbaru dari Anak Krakatau. Video yang diambil 11 Januari via drone itu memperlihatkan kondisi Anak Krakatau yang masih aktif. Yang menarik, ada air di sekitar Anak Krakatau berwarna cokelat.
ADVERTISEMENT
Air cokelat itu kontras dengan ari laut yang mengelilingi Anak Krakatau. Fenomena ini memunculkan pertanyaan, asal muasal air cokelat itu. Dari mana sumbernya?
kumparan mewawancarai Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Rudy Suhendar perihal fenomena air berwarna cokelat itu.
Rudy menjelaskan, yang berwarna orange kecoklatan adalah hidrosida besi (FeOH3) yang merupakan hasil pelarutan mateial dan liquid yang dikeluarkan oleh kawah.
"Yang mengandung zat besi tinggi bercampur/larut dengan air laut," jelas Rudy, Sabtu (12/1).
Rudy menjelaskan, fenomena air cokelat itu lama-lama juga akan menghilang.
"Lama-lama akan mengendap juga," tambahnya.
Dia meminta masyarakat tak khawatir soal fenomena ini.
"Itu kan larutan, berubah seiring dengan adanya penambahan konsentrasi air," tegas dia.
ADVERTISEMENT
Kemudian, soal kondisi Anak Krakatau, sejauh ini sudah mulai mereda aktivitasnya.
"Memang dalam 3 hari ini gempa vulkanik relatif rendah, tapi belum kita nyatakan berhenti," tutup dia.