Mengulik Sejarah Panjang Bom Molotov

2 Februari 2017 9:50 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Seorang tentara melemparkan bom molotov. (Foto: Wikimedia commons)
zoom-in-whitePerbesar
Seorang tentara melemparkan bom molotov. (Foto: Wikimedia commons)
Bom Molotov telah menjadi senjata populer gerakan perlawanan di seluruh dunia. Senjata yang membakar ini juga menjadi alat teror oleh sekelompok orang tidak bertanggung jawab. Terakhir, Molotov digunakan oleh orang tidak dikenall untuk menyerang Posko FPI di Pasar Rebo.
ADVERTISEMENT
Bom jenis ini kerap digunakan di seluruh dunia untuk penyerangan karena relatif mudah dibuat. Molotov yang memiliki nama lain bom bensin, bom botol, granat orang miskin atau bom api ini hanyalah botol kaca diisi cairan pembakar dan dipasang sumbu.
Isi botol biasanya adalah bensin atau cairan mudah terbakar lainnya seperti spiritus atau avtur. Penggunaannya, sumbu di mulut botol dibakar, lalu botol dilempar. Ketika pecah, api membakar cairan bensin didalamnya, menyebar dan mematikan.
Melemparkan bom molotov. (Foto: flickr.com)
zoom-in-whitePerbesar
Melemparkan bom molotov. (Foto: flickr.com)
Mengulik sejarahnya, bom Molotov diyakini telah digunakan sejak tujuh dekade lampau, tepatnya saat Perang Sipil Spanyol tahun 1930-an oleh kubu Republik untuk menyerang tank-tank kubu Nasionalis.
Bom ini pertama kali dinamai oleh warga Finlandia pada Perang Musim Dingin, merujuk pada Vyacheslav Molotov, perdana menteri Uni Soviet yang secara rahasia menandatangani pakta non-agresi dengan Nazi pada tahun 1939, dikenal dengan Pakta Molotov–Ribbentrop.
ADVERTISEMENT
Ada satire dalam penamaan bom yang bernama resmi "Molotov Cocktail" ini.
Ilustrasi bom molotov. (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bom molotov. (Foto: Wikimedia Commons)
Ceritanya, Soviet ketika itu menginvasi Finlandia dengan menjatuhkan bom-bom. Molotov mengatakan Soviet saat itu bukan menjatuhkan bom, tapi makanan dan minuman untuk warga Finlandia. Dari situ, warga Finlandia menyebut bom Soviet sebagai "keranjang roti Molotov".
Ketika Finlandia menggunakan bom botol untuk menyerang tank-tank Soviet, mereka menyebut senjata itu "Molotov cocktail", atau "minuman untuk menemani jamuan". Dalam perang itu, perusahaan bir Finlandia, Alko, langsung memproduksi massal 450 ribu botol bir.
Bom Molotov juga digunakan oleh kedua pasukan yang bertikai di Perang Dunia II. Pada 1940, ketika Nazi mengancam menginvasi Britania Raya, warga Inggris memasok bom Molotov di rumah-rumah mereka.
ADVERTISEMENT
Bom Molotov (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Bom Molotov (Foto: Wikimedia Commons)
Selain dengan bensin, bom Molotov sering diisi juga oleh metanol, minyak tanah atau alkohol. Untuk memberikan efek lengket atau asap pekat, bom Molotov juga bisa dicampur dengan oli mesin, sabun, deterjen, aspal atau soda kue.
Saking mudahnya dibuat, Molotov kerap digunakan oleh masyarakat biasa dalam berbagai aksi protes yang berujung kekerasan atau tindakan teror seperti penyerangan di Posko FPI Pasar Rebo, Kamis dini hari (2/2).
Ilustrasi bom molotov. (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bom molotov. (Foto: Wikimedia Commons)
Biro Alkohol, Tembakau dan Senjata Api AS memasukkan Molotov ke kategori "alat penghancur" dan menganggap penggunaannya adalah pelanggaran hukum di bawah Undang-undang Senjata Api Nasional.
Di Indonesia, larangan penggunaan dan pembuatan bom Molotov diatur dalam UU Darurat No. 12 Tahun 1951 tentang kepemilikan senjata dan bahan peledak. Pelanggaran UU ini terancam hukuman mati, seumur hidup, atau hukuman penjara maksimal 20 tahun.
ADVERTISEMENT