Mengungkap Hasil Pertemuan Eks Kapolri dengan Jenderal Sigit

28 Oktober 2022 7:02 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah Purnawirawan Kapolri datangi Mabes Polri, Kamis (27/10/2022). Foto: Jonathan Devin/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah Purnawirawan Kapolri datangi Mabes Polri, Kamis (27/10/2022). Foto: Jonathan Devin/kumparan
ADVERTISEMENT
Polri dalam sorotan. Sejumlah kasus besar melibatkan polisi sebagai tersangka. Sebut saja dua kasus yang tengah berjalan, yakni pembunuhan berencana Brigadir Yosua oleh Ferdy Sambo dan kawan-kawan, serta Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 135 orang.
ADVERTISEMENT
Di tengah sorotan tersebut, sejumlah mantan Kapolri mendatangi Mabes Polri, Kamis (27/10). Pantauan kumparan mereka yang datang mulai dari, Jenderal Pol (Purn) Bambang Hendarso Danuri, Jenderal Pol (Purn) Roesmanhadi, dan Jenderal Pol (Purn) Chaerudin Ismail.
Kemudian, Jenderal Pol (Purn) Tan Sri Dai Bachtiar, Jenderal Pol (Purn) Soetanto, Jenderal Pol (Purn) Timur Pradopo dan Jenderal Pol (Purn) Badrodin Haiti. Serta terlihat pula sejumlah purnawirawan jenderal polisi lainnya.
Namun, tidak terlihat mantan Kapolri lainnya seperti Idham Aziz, Tito Karnavian, hingga Sutarman. Tak ada penjelasan soal ketidakhadiran tiga mantan Kapolri ini.
Tito diketahui menjadi Mendagri, sedang Idham Azis dan Sutarman tak memegang jabatan publik.

Datang Memberi Dukungan

Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo memberikan keterangan pers terkait penangkapan Irjen Pol Teddy Minahasa Putra di ruangan Rupatama Mabes Polri, Jakarta, Jumat (14/10/2022). Foto: Reno Esnir/ANTARA FOTO
Kapolri ke-17, Jenderal (Purn) Da'i Bachtiar mengungkap isi pertemuan antara Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dengan para mantan Kapolri itu.
ADVERTISEMENT
Ia mengatakan, pertemuan itu bukan dalam rangka memarahi Sigit atas masalah yang kini menerpa Polri. Dia mengeklaim pihaknya memberikan dukungan agar Polri dapat melalui masa sulit ini.
"Tidak menghakimi, tidak menggurui, kami justru memberikan dukungan moril," kata Bachtiar di Mabes Polri.

Polri Menghadapi Masa Sulit

Kapolri ke-19, Jenderal (Purn) Bambang Hendarso Danuri (BHD), menyebut saat ini Polri tengah menghadapi masa sulit. Masalah-masalah yang dihadapi pun tergolong berat.
"Kita menyampaikan para purnawirawan Polri, tolong masyarakat bisa memberikan support sepenuhnya kembali pada Polri untuk menjalankan apa yang menjadi arahan Bapak Presiden. Apa pun yang dihadapi Polri sekarang cukup berat," ujar Bambang kepada wartawan di Mabes Polri, Kamis (27/10).
Dia mengakui, masalah yang tengah menerpa Korps Bhayangkara ini membuat kepercayaan masyarakat menurun. Untuk itu, dia dan para purnawirawan Kapolri lainnya datang dan memberikan masukan kepada para pejabat Polri.
ADVERTISEMENT

Perubahan di Polri Bergantung Masyarakat

Ilustrasi Polisi. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Kapolri ke-17, Jenderal (Purn) Da'i Bachtiar menyebut reformasi Polri dari segi kultural dapat dilakukan. Namun dia mengakui, hal itu membutuhkan jangka waktu yang panjang.
Sejatinya, lanjut Bachtiar, reformasi di tubuh Polri telah dilakukan sejak era Presiden Soeharto. Di mana, saat itu Polri baru saja dipisahkan dengan ABRI -- sebutan TNI masa itu.
Hanya saja, reformasi di segi kultural Polri membutuhkan waktu yang cukup panjang. Sebab banyak aspek pendukung yang juga perlu dipenuhi, termasuk dari masyarakat.
"Ini kebetulan bukan hanya karena beberapa polisinya, tapi tergantung lingkungannya. Lingkungannya siapa? Masyarakat itu sendiri. Jadi perubahan kultural di polisi juga dipengaruhi oleh perubahan pada masyarakat itu sendiri. Itu yang dirasakan menjadi beban kita semua," ungkap dia.
ADVERTISEMENT

Diminta Benahi Pelayanan Masyarakat hingga SOP di Lapangan

Ilustrasi Polisi. Foto: ANTARA FOTO/Basri Marzuki
Dalam pertemuan itu para mantan Kkapolri tersebut juga emminta agar polisi dapat menindaklanjuti arahan Presiden Jokowi mengenai keluhan masyarakat. Mulai dari masalah pelayanan publik hingga standar prosedur penanganan di lapangan.
"Misalnya pelayanan publik, artinya tingkat pelayanan Polri kepada masyarakat dari yang paling rendah sampai paling atas itu coba di evaluasi bahkan di re-evaluasi," kata Bachtiar di Mabes Polri, Kamis (27/10).
"Artinya SOP-SOP atau standar operasional prosedur yang sudah ada itu coba dikaji kembali mengapa sampai terjadi kembali tentu ketidakpuasan masyarakat terhadap pelayanan yang dilakukan Polri," sambung dia.

Singgung Gaya Hidup Polisi

Gaya hidup mewah anggota polisi juga menjadi perhatian para mantan Kapolri. Kapolri ke-17, Jenderal (Purn) Da'i Bachtiar menuturkan semestinya polisi harus berpenampilan sederhana.
ADVERTISEMENT
"Bahwa gaya hidup itu betul-betul harus merakyat, harus sesuai dengan lingkungannya, sesuai dengan rakyat itu sendiri," ujar Bachtiar di Mabes Polri, Kamis (27/10).
Dia pun berpesan kepada polisi untuk tidak tampil mencolok dengan menampilkan gaya hidup mewah. Apalagi ketika berhadapan langsung dengan masyarakat.