Mengunjungi Baqi, Mengingat Mati

22 Juli 2019 10:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kuburan Baqi di samping Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi Foto: Denny Armandhanu/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kuburan Baqi di samping Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi Foto: Denny Armandhanu/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hari sudah sore, bada Ashar sekitar pukul 16.30 waktu Arab Saudi, Namun matahari tidak juga mengendurkan panasnya. Bahkan sore adalah saat-saat terpanas di Madinah, suhu mencapai 43 derajat Celcius. Berangin memang, tapi angin panas. Tapi nyatanya, ribuan jemaah tetap berziarah ke kuburan Baqi.
ADVERTISEMENT
Padahal tiada naungan apapun dari sengatan matahari di pekuburan seluas 180.000 meter persegi itu. Panas matahari langsung menerjang kulit tanpa ampun. Seluas mata memandang hanya hamparan kuburan, tanpa pepohonan barang satu pun. Jemaah hanya punya waktu sekitar 1,5 jam setengah di tempat ini sebelum gerbang ditutup lagi.
Kuburan Baqi di samping Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi Foto: Denny Armandhanu/kumparan
Terletak di tenggara Masjid Nabawi, pekuburan Baqi adalah lokasi wajib dikunjungi bagi umat Islam yang mengunjungi Madinah. Ini adalah kuburan kuno yang telah dibangun sejak zaman Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam, sekitar tahun 622. Banyak sahabat Nabi dimakamkan di kuburan ini. Penduduk Madinah dan semua yang meninggal di kota ini, termasuk jemaah haji Indonesia, juga dimakamkan di Baqi.
Dari berbagai denah kuburan yang diperoleh kumparan dari internet, Baqi dihuni oleh istri-istri Nabi, di antaranya Aisyah, Saudah, dan Hafsah. Ada juga makam putra Nabi yang meninggal dunia di waktu kecil, Ibrahim. Imam besar Islam, Imam Malik, juga dimakamkan di pekuburan ini.
Kuburan Baqi di samping Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi Foto: Denny Armandhanu/kumparan
Beberapa sahabat terkenal Nabi, salah satunya Utsman bin Affan, dikebumikan di salah satu kuburan Baqi. Di salah satu? Iya, kita tidak bisa tahu persis di mana mereka dimakamkan.
ADVERTISEMENT
Pasalnya, kuburan Baqi tidak memiliki nama dalam nisannya -- jika bisa disebut nisan. Kuburan di Baqi hanya berupa gundukan tanah atau kerikil. Di tiap ujung gundukan tersebut terdapat dua batu besar, menandakan bahwa seseorang dimakamkan di dalamnya.
Konon dulu kuburan Baqi banyak terdapat bangunan-bangunan nisan dan mausoleum. Sejak kepemimpinan Bani Saud di Arab Saudi, bangunan tersebut dihancurkan dan kuburan diratakan dengan tanah. Hal ini sesuai dengan sabda Nabi untuk tidak membangun bangunan di atas kuburan, mencegahnya menjadi tempat pengkultusan yang mengarah kepada kesyirikan.
Kuburan Baqi di samping Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi Foto: Denny Armandhanu/kumparan
"Tidak seperti makam yang lainnya, yang penuh kemewahan. Isinya cuma batu dan kerikil. Harapannya agar tidak menjadi pujaan dan melupakan Allah," kata Zainudin, 60, jemaah haji asal embarkasi Solo kloter 34, usai mengunjungi Baqi.
ADVERTISEMENT
Ada banyak lubang kuburan yang telah disiapkan untuk jenazah. Lubang-lubang ini ditutup lempengan besi tebal. Jika kita melongok ke baliknya, liang lahatnya berbentuk oval dan tidak terlalu dalam. Setiap selepas salat fardu di Masjid Nabawi, salat jenazah dilakukan. Setiap harinya juga, ada penguburan di Baqi.
Kuburan Baqi di samping Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi Foto: Denny Armandhanu/kumparan
Beberapa kuburan di Baqi berbeda dengan yang lainnya. Di sekelilingnya ada susunan bata. Sebuah kuburan terlihat dikerumuni orang yang berdoa, diduga itu adalah kuburan Utsman bin Affan, salah satu sahabat Nabi. Seorang syeikh atau ulama berjaga di tempat itu, menjawabi pertanyaan para peziarah. Atau paling sering, menasihati mereka yang berlebihan memperlakukan kuburan.
"Wallahualam, saya tidak tahu. Tidak ada bukti yang menunjukkan hal itu," kata syeikh tersebut ketika kumparan bertanya apakah ini kuburan Usman.
Kuburan yang diyakini makam Utsman bin Affan di Baqi, Madinah, Arab Saudi Foto: Denny Armandhanu/kumparan
Tidak hanya syeikh yang berjaga, ada puluhan askar atau polisi ditempatkan di setiap sisi Baqi. Mereka memperingatkan untuk tidak berlama-lama di satu titik, menghambat perjalanan yang lain. Mereka juga memantau aktivitas mencurigakan para jemaah.
ADVERTISEMENT
Tanah Baqi bagi sebagian orang diyakini menyimpan berkah. Seorang peziarah yang berada di rombongan jemaah asal Iran celingak-celinguk menunggu askar lengah. Lalu dengan cepat, dia mengantungi tanah dari gundukan kuburan Baqi, dua kali. Dia lolos membawa sekantung tanah Baqi, entah untuk apa.
Kuburan Baqi di samping Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi Foto: Denny Armandhanu/kumparan
Saudi telah memberi peringatan keras bahwa kuburan bukan tempat meminta atau ngalap berkah. Hal ini termaktub pada papan pengumuman di pintu masuk Baqi yang ditulis dalam berbagai bahasa, di antaranya Arab, Urdu, Inggris, India, dan Indonesia.
"Hikmah disyariatkannya ziarah kubur - mengingatkan diri, mengambil pelajaran, mengingat kematian dan akhirat," bunyi poin pertama dalam pengumuman tersebut.
Pengumuman di Kuburan Baqi di samping Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi Foto: Denny Armandhanu/kumparan
Sesuai anjuran Nabi, ziarah adalah bentuk kontemplasi diri atas kehidupan setelah kematian. Kuburan bukan tempat bermegah-megahan, namun sebagai pengingat bahwa suatu saat kita akan tertanam di dalam tanah. Jasad boleh hancur, tapi ruh akan menghadap yang Maha Kuasa.
ADVERTISEMENT
"Saya datang tidak lain untuk mendoakan sahabat dan mengingatkan akan kematian esok hari," kata jemaah haji asal Solo, Ahmad Muhajir, 67.
"Sahabat dan syuhada enggak butuh doa kita. Tapi jika kita mendoakan mereka, seperti gelas yang penuh, airnya akan kembali ke kita juga," timpal Zainudin.