Menhan Israel: Ini Adalah Pekan Tersulit bagi Hizbullah Sejak Berdiri

24 September 2024 12:05 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menhan Israel Yoav Gallant. Foto: Angelos Tzortzinis / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Menhan Israel Yoav Gallant. Foto: Angelos Tzortzinis / AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant menyebut, Hizbullah kewalahan menghadapi serangan negaranya. Sepekan terakhir Israel menggempur kelompok berpengaruh yang berdiri pada 1982 sebagai reaksi atas invasi Israel ke wilayah Lebanon itu.
ADVERTISEMENT
Gallant bahkan menyatakan, serangan udara Israel pada Senin (23/9) ini adalah puncak signifikan dari operasi militer negaranya di Lebanon.
"Ini adalah pekan tersulit bagi Hizbullah sejak mereka berdiri. Hasilnya sudah berbicara," ucap Gallant seperti dikutip dari Reuters.
"Seluruh unit kami bawa ke medan sebagai hasil dari aktivitas yang dilakukan pada awal pekan ini yang mengakibatkan sejumlah teroris terluka," sambung dia.
Peta Israel dan Lebanon. Foto: Below the Sky/Shutterstock
Sebelum dihantam serangan udara Israel pada pekan ini, ledakan pager dan walkie-talkie terjadi di basis pertahanan Hizbullah di Lebanon.
Hizbullah menuding Israel sebagai dalang. Sampai sekarang Israel memilih tidak menanggapi tuduhan dari Lebanon.
Adapun Israel melaporkan serangan mereka berhasil menghantam 1.600 situs militer Hizbullah di selatan dan timur Lebanon. Sasaran mereka termasuk fasilitas Hizbullah di Ibu Kota Beirut.
ADVERTISEMENT
Hizbullah dalam pernyataannya menyebut, orang nomor tiga di rantai komando mereka Ali Kareke berhasil selamat dari serangan Israel di Beirut.
Hizbullah menambahkan, serangan Israel mereka balas dengan menembakkan rangkaian rudal ke negara tersebut.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan Lebanon menyatakan serangan Israel menewaskan 492 orang. Termasuk di antaranya adalah 35 anak-anak dan 58 perempuan.
Sebanyak 1.645 orang di Lebanon menderita luka. Pemerintah menyebut, dampak serangan Israel termasuk ribuan keluarga kehilangan rumah.